Fatal, Ini Komplikasi Obstruksi Outlet Kandung Kemih

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   18 Mei 2019
Fatal, Ini Komplikasi Obstruksi Outlet Kandung KemihFatal, Ini Komplikasi Obstruksi Outlet Kandung Kemih

Halodoc, Jakarta – Sering mengalami anyang-anyangan, sebaiknya jangan dibiarkan saja. Pasalnya, bisa jadi itu adalah gejala dari obstruksi outlet kandung kemih (BOO). BOO merupakan gangguan berupa penyumbatan pada pangkal kandung kemih yang bisa mengurangi atau menghentikan aliran urin ke uretra, yaitu saluran yang membawa urine keluar dari tubuh. Bila tidak segera ditangani dengan tepat, BOO berisiko menyebabkan komplikasi yang bisa berakibat fatal.

Obstruksi outlet kandung kemih lebih sering terjadi pada pria yang sudah berumur dan biasanya disebabkan oleh benign prostatic hyperplasia (BPH) atau pembesaran prostat. Selain itu, batu kandung kemih dan kanker kandung kemih yang juga lebih sering dialami oleh para pria juga bisa meningkatkan risiko terjadinya BOO.

Baca juga: Mau Prostat Bebas Masalah? Biasakan Konsumsi 7 Makanan Ini

Kenali Gejala BOO

Gejala-gejala yang ditimbulkan obstruksi outlet kandung kemih tentu saja adalah masalah dalam berkemih, seperti sering buang air kecil, tetap merasa ingin buang air kecil, padahal baru saja melakukannya, sering terbangun di malam hari untuk buang air kecil atau kebalikannya, susah buang air kecil, atau bahkan tidak bisa berkemih sama sekali.

Kesulitan berkemih yang biasanya dialami oleh pengidap BOO adalah berupa rasa nyeri saat berkemih, kesulitan memulai aliran urine saat buang air kecil, aliran urine yang lemah dan lambat, ataupun aliran urine terputus-putus.

Selain masalah dalam berkemih, gejala obstruksi outlet kandung kemih lainnya yang juga bisa muncul adalah nyeri pada perut, infeksi saluran kencing, mual, lemas, dan retensi cairan apabila sudah terjadi gagal ginjal.

Baca juga: Ketahui Penyebab Terjadinya Obstruksi Outlet Kandung Kemih

Komplikasi BOO yang Perlu Diwaspadai

Obstruksi outlet kandung kemih sebaiknya jangan disepelekan, karena bisa berujung pada komplikasi yang fatal. Berikut komplikasi BOO yang disebabkan oleh BPH:

  • Retensi urine

  • Infeksi saluran kemih berulang

  • Hematuria kotor

  • Batu kandung kemih

  • Gagal ginjal atau uremia (jarang terjadi pada kasus ini)

  • Gagal ginjal kronis.

Pengobatan BOO

Mendeteksi dan mengobati obstruksi outlet kandung kemih dengan cepat sangat penting untuk mencegah komplikasi serius yang disebabkan oleh berbaliknya urine ke dalam sistem kamu. Bila kamu tidak bisa mengeluarkan urine, dokter biasanya akan melakukan tindakan darurat berupa memasukkan kateter melalui ujung Mr.P ke dalam kandung kemih untuk membantu mengalirkan urine.

Kadang-kadang dokter juga perlu melakukan kateter suprapubik, yaitu prosedur memasukkan kateter lewat perut untuk mengosongkan urine dari dalam kandung kemih. Pemasangan kateter ini berbeda dengan pemasangan kateter dialisis.

Bila kondisi kamu tidak memerlukan perawatan segera, dokter mungkin akan meminta melakukan tes untuk menentukan penyebab utama BOO yang kamu alami. Mengetahui penyebab BOO dapat membantu dokter menentukan tindakan pengobatan yang tepat.

Beberapa tes yang bisa dilakukan untuk mengetahui penyebab gelombang suara (ultrasound) BOO, yaitu tes pencitraan kandung kemih dengan menggunakan dan pemeriksaan kandung kemih dengan kamera (cystoscopy)

Operasi pemasangan kateter biasanya dibutuhkan untuk pengobatan jangka panjang. Namun, beberapa kondisi yang menjadi penyebab BOO juga bisa ditangani dengan mengonsumsi obat-obatan tertentu. Karena itu, cobalah diskusikan dengan dokter mengenai pengobatan terbaik untuk mengatasi BOO yang kamu alami.

Baca juga: Kapan Waktu yang Tepat untuk Pemeriksaan Uroflowmetri?

Mau tahu lebih jauh mengenai obstruksi outlet kandung kemih? Atau memiliki keluhan kesehatan lainnya? Tanyakan saja langsung ke dokter dengan menggunakan aplikasi Halodoc. Hubungi dokter melalui Video/Voice Call dan Chat untuk minta saran kesehatan kapan saja dan di mana saja. Yuk, download Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play.

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan