Fibrosis Paru Menyerang Anak, Apa Sebabnya?

Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   14 Juni 2019
Fibrosis Paru Menyerang Anak, Apa Sebabnya?Fibrosis Paru Menyerang Anak, Apa Sebabnya?

Halodoc, Jakarta – Fibrosis paru adalah gangguan pernapasan yang terjadi akibat terbentuknya jaringan parut di organ paru-paru. Akibatnya, fungsi paru-paru menjadi tidak optimal, membuat pengidapnya mengalami sesak napas. Gejala lainnya berupa batuk kering, napas pendek, penurunan nafsu makan secara bertahap, kelelahan, serta nyeri sendi dan otot. Penyakit ini bisa terjadi pada siapa saja, termasuk anak-anak.

Baca Juga: Harus Tahu, Ini Fakta Penting Mengenai Fibrosis Kistik Pada Anak

Fibrosis Paru pada Anak Terjadi Akibat Faktor Genetik

Adanya riwayat keluarga dengan fibrosis paru meningkatkan risiko terjadinya kondisi serupa pada anak-anak. Sedangkan pada orang dewasa, fibrosis paru terjadi akibat kebiasaan merokok, infeksi virus, terpapar zat tertentu (seperti silika, debu logam keras, bakteri, protein hewan, gas, asap), efek samping obat-obatan, dan mengidap penyakit gastroesophageal reflux (GERD).

Diagnosis dan Pengobatan Fibrosis Paru

Apabila Si Kecil mengalami gejala mirip fibrosis paru, sebaiknya segera bicara pada dokter untuk mendapatkan diagnosis. Biasanya, dokter melakukan beberapa rangkaian tes untuk menetapkan diagnosis, antara lain melalui tes pencitraan, tes fungsi paru, dan biopsi. Bila perlu, dilakukan pemeriksaan echo jantung dan EKG treadmill untuk memeriksa fungsi jantung, karena gejala fibrosis paru mirip dengan gejala penyakit jantung.

Baca Juga: Jangan Anggap Remeh, Ketahui Penyebab Fibrosis Paru

Setelah diagnosis ditetapkan, berikut ini pilihan pengobatan untuk mengatasi fibrosis paru:

  • Pemberian obat-obatan. Misalnya, prednisone, azathioprine, pirfenidone, dan nintedanib.

  • Tambahan oksigen untuk meningkatkan kualitas tidur dan mencegah dampak negatif pada tubuh akibat kekurangan oksigen.

  • Rehabilitasi paru. Dilakukan dengan melatih ketahanan fisik dan teknik pernapasan. Tujuannya untuk meningkatkan kerja organ paru-paru, sehingga bisa meringankan gejala fibrosis paru yang muncul.

  • Transplantasi paru, dilakukan jika kondisi organ paru-paru sudah parah dan tidak ada pengobatan yang mampu mengatasinya. Metode ini dilakukan dengan mengganti organ paru-paru yang rusak dengan yang sehat dari pendonor. Namun, prosedur ini cenderung berisiko jika terjadi penolakan tubuh terhadap organ paru-paru yang diterima dari pendonor.

  • Mengubah gaya hidup menjadi lebih sehat. Misalnya, dengan berhenti merokok, menghindari paparan asap rokok, konsumsi makanan tinggi serat, menghindari makanan tinggi garam dan berlemak, perbanyak istirahat, rutin olahraga, serta melakukan vaksinasi pneumonia dan flu secara rutin.

Tanpa pengobatan yang tepat, fibrosis paru bisa menyebabkan komplikasi serius. Di antaranya adalah menyebabkan terbentuknya gumpalan darah di paru-paru, infeksi paru (pneumonia), hipertensi pulmonal, gagal jantung, kanker paru, hingga gagal napas yang bisa berujung pada kematian.

Baca Juga: Jangan Diabaikan, Ketahui 5 Komplikasi Fibrosis Paru

Itulah penyebab fibrosis paru pada anak yang perlu diketahui. Kalau ibu punya pertanyaan seputar fibrosis paru pada anak, jangan ragu bertanya pada dokter Halodoc. Ibu hanya perlu membuka aplikasi Halodoc dan masuk ke fitur Talk to A Doctor. Ibu bisa melakukannya kapan saja dan di mana saja via Chat, dan Voice/Video Call. Yuk, segera download aplikasi Halodoc di App Store atau Google Play!

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan