Flek saat Hamil, Berbahaya atau Normal?

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   06 Juli 2018
Flek saat Hamil, Berbahaya atau Normal?Flek saat Hamil, Berbahaya atau Normal?

Halodoc, Jakarta – Terkadang, flek saat awal hamil acapkali disalahpahami sebagai darah menstruasi, sehingga membuat ibu hamil merasa panik. Nyatanya, flek saat hamil adalah hal yang wajar dan 20 persen ibu hamil akan mengalaminya saat menginjak usia 12 minggu pertama. Darah yang keluar pun sedikit, tapi warnanya dapat bervariasi, mulai dari merah muda, merah tua, hingga kecokelatan. Ibu pun tidak perlu merasa khawatir, karena seperti yang disebutkan sebelumnya bahwa kondisi ini wajar dan kehamilan pun niscaya akan tetap berjalan lancar dan bayi akan lahir sehat.

Penyebab Flek saat Hamil

Saat terjadi pembuahan, sel telur yang telah dibuahi akan menempel di dinding rahim, sehingga akan menimbulkan pendarahan ringan atau keluar sebagai flek selama beberapa hari. Flek ini pun biasanya terjadi sebelum kehamilan diketahui, sehingga sering disalahpahami sebagai tanda menstruasi. Jadi, apabila ibu hamil memiliki periode menstruasi yang teratur setiap bulan, kemudian darah keluar saat telah melewati tanggal menstruasi, ini adalah pertanda kehamilan yang umum dan bukan lagi flek yang disebabkan oleh penempelan embrio di dinding rahim.

Ada juga sebab lain yang menyebabkan terjadinya flek, yakni karena terdapat cervical polyp atau benjolan kecil di mulut rahim yang tidak berbahaya. Cervical polyp ini kemudian mengeluarkan darah akibat dorongan hormon estrogen yang tinggi, sehingga aliran darah ke pembuluh sekitar rahim meningkat selama kehamilan. Sehingga, apabila terjadi kontak pada area ini semisal hubungan intim, maka pendarahan akan terjadi.

Jenis Flek yang Berbahaya

Selama masa kehamilan, Miss V memang terkadang mengeluarkan beberapa jenis cairan, seperti lendir dan kadang darah. Tidak perlu khawatir, karena ini adalah hal biasa, terutama di trimester pertama. Kamu dapat menggunakan tisu untuk membersihkannya. Akan tetapi, jika pendarahan masih terjadi saat trimester kedua dan ketiga, atau sudah sangat banyak sampai-sampai ibu membutuhkan pembalut, ibu tidak bisa mengabaikan hal ini lagi dan segeralah menghubungi dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

Baca juga: Penyebab Keluar Flek saat Hamil 6 Bulan

Penanganan Flek saat Hamil

Satu-satunya cara mengatasi keluarnya flek darah saat hamil muda adalah dengan menggunakan pantyliner atau pembalut guna menampung darahnya. Rajin-rajin ganti pembalut dan tunggu sampai perdarahannya berhenti. Namun, jika Ibu merasa bahwa darah yang keluar sudah cukup banyak seperti sedang haid, segeralah hubungi dokter untuk memastikan tidak terjadi komplikasi kehamilan yang berisiko.

Ibu tidak bisa menanggapi hal ini dengan santai, karena jika tidak segera ditangani akan dapat mengancam keselamatan ibu dan bayi di dalam kandungan. Nah, agar tidak terjadi perdarahan hebat yang menimbulkan komplikasi, Ibu harus melakukan hal-hal berikut:

  • Jangan terlalu sering berjalan atau berdiri. Perbanyak waktu untuk duduk atau berbaring.
  • Perbanyak istirahat dan tidur siang atau usahakan bed rest.
  • Minum banyak air putih.
  • Duduk atau berbaring dengan menempatkan kaki ke atas.
  • Kurangi aktivitas fisik yang membuat lelah.
  • Hindari mengangkat barang berat.

Baca juga: Bumil, Ini Hal yang Boleh dan Tidak Boleh Dilakukan saat Bed Rest

Nah, karena saat terjadi kondisi flek ini ibu harus melakukan bed rest, sehingga harus berpikir dua kali untuk pergi keluar rumah, kini ibu hamil bisa menanyakan beragam masalah kesahatan melalui aplikasi Halodoc. Ibu dapat berbicara langsung melalui Video/Voice Call dan Chat dengan dokter-dokter tepercaya dan selalu stand by 24 jam. Beli obat pun kini juga bisa pakai aplikasi Halodoc. Caranya sangat mudah, tinggal order lewat aplikasi, dan pesananmu akan diantar dalam waktu satu jam. Tunggu apa lagi? Download Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play!

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan