Halodoc, Jakarta – Fosfor adalah mineral yang kedua paling banyak di tubuh manusia, setelah kalsium. Tubuh membutuhkan fosfor untuk banyak fungsi, seperti menyaring limbah dan memperbaiki jaringan sel.

https://www.youtube.com/watch?v=AhP28hWqw9E

Kebanyak orang mendapatkan fosfor melalui makanan yang dikonsumsi sehari-hari, umumnya ada pada susu. Sementara itu, kadar fosfor yang terlalu tinggi atau terlalu rendah dapat mengakibatkan komplikasi medis. Contohnya penyakit jantung, nyeri sendi, atau kelelahan.

Lantas, apa sebenarnya manfaat fosfor pada tubuh?

Manfaat Fosfor untuk Kesehatan Tubuh

Fosfor adalah mineral yang digunakan tubuh untuk membangun tulang dan gigi, serta membuat protein  yang tumbuh dan memperbaiki sel dan jaringan. Selain itu, fosfor juga berperan dalam bagaimana tubuh memproses karbohidrat atau gula. Kontribusi fosfor pada fungsi tubuh melibatkan:

• Sistem saraf.
• Fungsi ginjal.
• Kontraksi otot.
• Regulasi detak jantung.

Sementara itu, fosfor juga memberikan banyak manfaat kesehatan yang mempengaruhi banyak sistem dalam tubuh. Beberapa manfaat fosfor antara lain:

• Menjaga tulang dan gigi tetap kuat.
• Membantu otot berkontraksi.
• Membantu pemulihan otot setelah berolahraga.
• Menyaring dan membuang limbah dari ginjal.
• Mendukung konduksi saraf yang sehat ke seluruh tubuh.
• Membuat DNA (deoxyribonucleic acid) dan RNA (ribonucleic acid).
• Mengelola penggunaan dan penyimpanan energi tubuh.

Makanan dan Jumlah Fosfor yang Dibutuhkan 

Sebagian besar makanan mengandung fosfor. Makanan yang kaya protein juga merupakan sumber fosfor yang sangat baik, termasuk:

• Daging merah dan daging unggas.
• Ikan.
• Susu dan produk susu lainnya.
• Telur.

Ketika pola makan mengandung cukup kalsium dan protein, kemungkinan tubuh akan memiliki cukup fosfor. Beberapa sumber makanan non-protein juga mengandung fosfor. Contohnya:

• Biji-bijian utuh.
• Kentang.
• Bawang putih.
• Buah kering.
• Minuman berkarbonasi (asam fosfat digunakan untuk menghasilkan karbonasi).

Versi gandum utuh dari roti dan sereal mengandung lebih banyak fosfor dibanding yang terbuat dari tepung putih. Namun, fosfor dalam kacang-kacangan dan biji-bijian terikat pada fitat. Fitat merupakan zat yang dapat mengganggu penyerapan zat besi dan zinc pada tubuh. 

Jumlah fosfor yang dibutuhkan dalam pola makan tergantung pada usia seseorang. Orang dewasa biasanya membutuhkan lebih sedikit fosfor, dibandingkan anak-anak yang berusia 9 hingga 18 tahun. Sedangkan anak di bawah usia 8 tahun membutuhkan fosfor dalam jumlah lebih banyak lagi. 

Berikut jumlah fosfor yang dibutuhkan orang berdasarkan usianya:

• Dewasa (usia 19 tahun ke atas): 700 mg.
• Anak-anak (usia 9 hingga 18 tahun): 1.250 mg.
• Anak-anak (usia 4 hingga 8 tahun): 500 mg.
• Balita (usia 1 hingga 3 tahun): 460 mg.
• Bayi (usia 7 hingga 12 bulan) 275 mg.
• Bayi (usia 0 hingga 6 bulan) 100 mg.

Hanya sedikit orang yang perlu mengonsumsi suplemen fosfor. Sebab kebanyakan orang bisa mendapatkan jumlah fosfor yang cukup melalui makanan yang dikonsumsi.

Perlu dipahami, tubuh akan bermasalah jika memiliki kelebihan atau kekurangan fosfor. Itulah pentingnya untuk mengelola asupan fosfor dalam jumlah yang tepat. Jika kamu khawatir bahwa kadar fosfor terlalu tinggi atau terlalu rendah dari biasanya, maka sebaiknya lakukan tes darah fosfor, untuk mengukur jumlah fosfor dalam darah.

Apabila kamu mengalami gejala mengkhawatirkan terkait kekurangan atau kelebihan fosfor, segera tanya dokter di aplikasi Halodoc. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga!

Referensi:

Medical News Today. Diakses pada 2022. What are the health benefits of phosphorus?

Healthline. Diakses pada 2022. Phosphorus in Your Diet

Very Well Health. Diakses pada 2022. What Is Phosphorus?

WebMD. Diakses pada 2022. Phosphorus in Your Diet