Gagal Ginjal Akut dan Kronis, Ini Perbedaannya

Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   02 Februari 2021
Gagal Ginjal Akut dan Kronis, Ini PerbedaannyaGagal Ginjal Akut dan Kronis, Ini Perbedaannya

Halodoc, Jakarta - Kamu tentu pernah dengar tentang gagal ginjal, bukan? Kondisi ini terjadi ketika ginjal tidak bisa lagi berfungsi secara normal. Namun, gagal ginjal terbagi menjadi dua, yaitu gagal ginjal akut dan kronis. Apa perbedaan keduanya?

Perbedaan gagal ginjal akut dan kronis yang utama adalah waktunya. Gagal ginjal akut terjadi secara tiba-tiba, dan berpotensi kembali normal jika penyebabnya diatasi. Namun, gagal ginjal kronis berlangsung perlahan-lahan selama setidaknya tiga bulan dan dapat menyebabkan gagal ginjal permanen.

Baca juga: Lebih Berbahaya Gagal Ginjal Akut atau Gagal Ginjal Kronis?

Perbedaan Gagal Ginjal Akut dan Kronis, Apa Saja?

Ada beberapa hal yang membedakan gagal ginjal akut dan kronis, yaitu:

1.Penyebab

Berbagai kondisi medis dan obat-obatan memicu terjadinya penyakit gagal ginjal akut dan kronis. Gagal ginjal akut biasanya disebabkan oleh suatu hal yang mengarah pada kerusakan ginjal, seperti dehidrasi, kehilangan banyak darah ketika operasi besar atau cedera, atau bisa karena penggunaan obat-obatan.

Sementara itu, penyakit gagal ginjal kronis umumnya disebabkan oleh penyakit jangka panjang, seperti tekanan darah tinggi (hipertensi) atau diabetes, yang secara perlahan merusak ginjal dan mengurangi fungsi organ tersebut dari waktu ke waktu.

Baca juga: Hati-Hati, Anak-Anak Juga Bisa Kena Gagal Ginjal Akut

2.Gejala

Gejala berupa penurunan fungsi ginjal, seperti penumpukan cairan atau ketidakseimbangan elektrolit, lebih mengarah ke gejala gagal ginjal akut, terlepas dari berapa lama ginjal tersebut telah rusak. Gejala yang muncul dapat mencerminkan langsung masalah yang terjadi pada ginjal, seperti:

  • Obstruksi pada saluran kemih karena batu ginjal, bisa menyebabkan nyeri pinggang, adanya darah dalam urine, atau sedikitnya urine yang keluar.
  • Dehidrasi, dapat menyebabkan rasa haus yang ekstrem, pusing hingga pingsan, nadi cepat dan lemah, dan gejala lainnya.

Sementara itu, gejala gagal ginjal kronis biasanya baru muncul ketika fungsi ginjal sudah sangat terganggu atau rusak. Masalah lain yang dapat berkembang seiring dengan gagal ginjal kronis adalah anemia dan peningkatan kadar fosfat dalam darah (hiperfosfatemia), bersama dengan komplikasi lain yang disebabkan oleh gagal ginjal.

Itulah beberapa perbedaan gagal ginjal akut dan kronis. Umumnya, kasus gagal ginjal akut terjadi pada orang yang sudah di rawat di rumah sakit karena suatu penyakit. Gagal ginjal akut biasanya didiagnosis ketika hasil tes laboratorium menunjukkan peningkatan mendadak kadar kreatinin dan ureum/urea nitrogen (BUN).

Baca juga: Prosedur Cuci Darah Jika Alami Gagal Ginjal

Adanya penumpukan produk limbah tersebut dalam darah menunjukkan hilangnya fungsi ginjal. Lalu, dengan membandingkan antara kadar ureum kreatinin saat ini dengan yang terdahulu, dokter dapat menyimpulkan apakah yang terjadi gagal ginjal akut atau kronis.

Selain itu, USG ginjal juga dapat digunakan untuk membantu dokter menentukan apakah yang terjadi gagal ginjal akut atau kronis. Jika ginjal berukuran normal, biasanya menunjukkan gagal ginjal akut, tetapi ketika kedua ginjal lebih kecil dari normal, berarti itu gagal ginjal kronis.

Jika kamu ingin tahu lebih lanjut tentang perbedaan gagal ginjal akut dan kronis, kamu bisa gunakan aplikasi Halodoc untuk bertanya pada dokter, kapan dan di mana saja.

Referensi:
The National Kidney Foundation. Diakses pada 2021. What is Kidney Failure?
Healthline. Diakses pada 2021. Acute Kidney Failure: Causes, Risk Factors, and Symptoms.
Mayo Clinic. Diakses pada 2021. Chronic kidney disease - Symptoms and causes.
University of Michigan. Diakses pada 2021. Acute Kidney Injury Versus Chronic Kidney Disease.

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan