Ganggu Fungsi Pendengaran, Kenali Lebih Jauh Neuroma Akustik

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   02 Mei 2019
Ganggu Fungsi Pendengaran, Kenali Lebih Jauh Neuroma AkustikGanggu Fungsi Pendengaran, Kenali Lebih Jauh Neuroma Akustik

Halodoc, Jakarta - Neuroma akustik adalah tumor non-kanker yang berkembang pada saraf (vestibular) utama yang mengarah dari telinga bagian dalam ke otak. Cabang-cabang saraf ini secara langsung memengaruhi keseimbangan dan pendengaran pengidapnya. Tekanan dari neuroma akustik dapat menyebabkan gangguan pendengaran, dering di telinga dan kegoyahan.

Neuroma akustik biasanya muncul dari sel schwann yang berkembang perlahan sampai menutupi. Sel ini juga dapat tumbuh dengan cepat menjadi cukup besar untuk menekan otak dan mengganggu fungsi vital.

Baca Juga: Ini Bedanya Neuroma Akustik, Diabetik, dan Radialis

Penyebab neuroma akustik diduga akibat gen yang tidak berfungsi pada kromosom 22. Biasanya, gen ini menghasilkan protein penekan tumor yang membantu mengendalikan pertumbuhan sel schwann yang menutupi saraf. Sampai sekarang, masih belum diketahui apa yang  merusak gen ini.

Dalam kebanyakan kasus neuroma akustik, penyebabnya tidak dapat diidentifikasi. Gen yang salah ini juga diturunkan dalam neurofibromatosis tipe 2, yaitu kelainan langka yang biasanya melibatkan pertumbuhan tumor pada saraf keseimbangan di kedua sisi kepala.

Gejala Neuroma Akustik

Tanda dan gejala neuroma akustik seringkali tidak terlihat dan mungkin membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk berkembang. Umumnya, penyakit ini timbul akibat efek dari tumor pada pendengaran dan keseimbangan saraf. Tekanan dari tumor pada saraf yang berdekatan ini mengendalikan otot-otot wajah dan sensasi (saraf wajah dan trigeminal), pembuluh darah di dekatnya, ataupun struktur otak yang dapat menyebabkan masalah. Tanda dan gejala umum neuroma akustik, yaitu:

  • Kehilangan pendengaran, yang terjadi secara bertahap
  • Dering (tinnitus) di telinga yang terkena
  • Kehilangan keseimbangan
  • Pusing
  • Wajah mati rasa akibat kelemahan atau kehilangan gerakan otot.

Dalam kasus yang jarang terjadi, neuroma akustik dapat tumbuh cukup besar untuk menekan batang otak yang bisa mengancam jiwa. Diagnosis dini mencegah kondisi tersebut.

Baca Juga: 5 Orang dengan Faktor Risiko Gangguan Neuropati

Perawatan Neuroma Akustik

Perawatan neuroma akustik tergantung pada usia, ukuran tumor, dan kondisi kesehatan pengidapnya. Perawatan mungkin tidak diperlukan apabila tumor ini masih tergolong kecil.

Dokter mungkin hanya akan memantau pertumbuhannya melalui MRI. Di sisi lain, kurangnya perawatan terkadang dapat menyebabkan penumpukan cairan di dalam otak. Kondisi yang mengancam jiwa ini disebut hidrosefalus.

Dokter juga mungkin akan mencoba untuk menghentikan pertumbuhan tumor ini jika masih tergolong kecil. Prosedur yang dilakukan disebut radiosurgery stereotactic. Dalam prosedur ini, radiasi diterapkan pada area kecil tertentu di kepala pengidap. Diperlukan waktu berbulan-bulan atau bertahun-tahun untuk menghentikan tumor.

Pembedahan mungkin diperlukan jika tumor sudah sangat besar atau tumbuh dengan cepat. Pengidap juga mungkin memerlukan pembedahan jika tumor mulai mendekati bagian vital otak. Selama operasi, tumor dapat diangkat baik melalui tengkorak atau melalui telinga itu sendiri. Waktu pemulihan berkisar dari beberapa hari, hingga beberapa minggu. Namun, operasi ini dapat memiliki beberapa risiko, seperti:

  • Kehilangan pendengaran total
  • Melemahnya otot-otot wajah
  • Telinga berdenging
  • Cairan serebrospinal bocor akibat sayatan
  • Masalah dengan keseimbangan
  • Sakit kepala yang persisten.

Baca Juga: 5 Penyakit dengan Gejala Telinga Berdenging

Itulah informasi seputar neuroma akustik yang perlu kamu ketahui. Jika kamu ingin bertanya tentang penyakit lainnya, bicara saja dengan dokter Halodoc. Gunakan fitur  Talk to A Doctor yang ada di aplikasi Halodoc untuk menghubungi dokter kapan saja dan di mana saja via Chat, dan Voice/Video Call. Yuk, segera download aplikasi Halodoc di App Store atau Google Play!

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan