Gangguan Sistem Reproduksi yang Rentan Menyerang Pria

3 menit
Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   24 Januari 2022

“Gangguan sistem reproduksi pria yang satu ini dapat disebabkan oleh berbagai kondisi, seperti kadar testosteron yang rendah.”

Gangguan Sistem Reproduksi yang Rentan Menyerang PriaGangguan Sistem Reproduksi yang Rentan Menyerang Pria

Halodoc, Jakarta – Sistem reproduksi pada pria juga rentan terhadap berbagai gangguan kesehatan layaknya sistem tubuh lainnya. Selain dapat menimbulkan ketidaknyamanan, beberapa gangguan tersebut bahkan juga dapat mengganggu kesuburan. Maka dari itu, penting untuk mengetahui apa saja gangguan reproduksi yang rentan menyerang pria. 

Tujuannya agar beberapa gangguan tersebut dapat diwaspadai dan diobati sedari dini, sehingga kamu dapat meminimalkan terjadinya komplikasi. Penasaran apa saja gangguan sistem reproduksi yang rentan menyerang pria?

Gangguan Reproduksi Pria   

Terdapat beberapa gangguan reproduksi yang rentan menyerang pria. Mulai dari disfungsi ereksi hingga hipogonadisme.

Nah, berikut adalah penjabaran dari setiap gangguan reproduksi tersebut, yaitu: 

1. Disfungsi Ereksi

Disfungsi ereksi merupakan ketidakmampuan untuk mendapatkan atau mempertahankan ereksi yang cukup kuat untuk melakukan hubungan seksual. Kadang-kadang disebut sebagai impotensi, meskipun istilah ini sekarang lebih jarang digunakan. Gangguan sistem reproduksi pria yang satu ini dapat disebabkan oleh berbagai kondisi.

Misalnya seperti mengidap penyakit kardiovaskuler, diabetes, hipertensi, kolesterol tinggi, obesitas, mengalami stres, depresi, hingga kadar testosteron yang rendah. Di samping itu, disfungsi ereksi pada pria juga dapat disebabkan oleh ketidakseimbangan kadar hormon pada tubuh, hingga bertambahnya usia.

2. Balanitis

Salah satu gangguan sistem reproduksi pada pria adalah balanitis. Nah, balanitis sendiri merupakan kondisi ketika kepala penis teriritasi dan meradang. Gangguan kesehatan tersebut rentan dialami mereka yang tidak disunat, kurang menjaga higienitas area genital, mengidap diabetes, hingga memiliki sensitivitas terhadap bahan kimia tertentu. 

Biasanya, pengidap dari balanitis akan merasakan beberapa gejala atau ketidaknyamanan. Misalnya seperti kulup bengkak dan kemerahan, otot kulup penis yang terasa tegang, keluarnya cairan yang tidak biasa dari kulup penis, hingga rasa sakit atau gatal di sekitar area genital.

3. Penyakit Peyronie

Penyakit Peyronie merupakan salah satu jenis gangguan sistem reproduksi yang terjadi akibat timbulnya jaringan parut pada penis. Nah, jaringan parut tersebut menyebabkan penis menekuk atau melengkung secara tidak normal ketika ereksi.

Selain lengkungan penis yang abnormal, seseorang yang mengalami penyakit Peyronie biasanya akan merasakan beberapa gejala lainnya. 

Misalnya seperti timbulnya benjolan keras atau jaringan di bagian bawah atau samping batang penis atau area di sekitarnya, hingga penyusutan ukuran penis.

Di samping itu, penyakit Peyronie juga dapat menimbulkan rasa sakit atau ketidaknyamanan ketika seorang pria mengalami ejakulasi.

4. Prostatitis  

Menurut Institute of Aging, prostat merupakan kelenjar kecil pada pria yang berfungsi untuk membantu produksi air mani pada tubuh. Kelenjar prostat sendiri terletak tepat di bawah kandung kemih pada depan rektum.

Seiring bertambahnya usia, kelenjar prostat akan semakin membesar. Jika prostat tumbuh terlalu besar, kondisi ini dapat menyebabkan sejumlah masalah kesehatan.

Salah satu masalah pada prostat yang rentan dialami oleh pria adalah prostatitis. Prostatitis merupakan peradangan kelenjar prostat yang dapat terjadi secara akut (tiba-tiba), atau kronis (berkembang dalam waktu yang lama. Gangguan sistem reproduksi tersebut biasanya ditandai dengan adanya nyeri dan kesulitan untuk buang air kecil.

5. Hipogonadisme

Hipogonadisme pada pria merupakan kondisi di mana tubuh tidak menghasilkan cukup hormon testosteron. Padahal, hormon testosteron pada pria adalah hormon yang berperan penting dalam pertumbuhan dan perkembangan maskulinitas selama masa pubertas pria.

Jika hipogonadisme menyerang pria dewasa, gangguan tersebut dapat menyebabkan berbagai gangguan reproduksi sebagai gejalanya. Misalnya seperti gangguan produksi sperma, penurunan libido, penurunan fungsi organ reproduksi, hingga infertilitas atau kemandulan.

Nah, itulah penjelasan mengenai beberapa gangguan sistem reproduksi yang rentan menyerang pria. Mulai dari disfungsi ereksi, balanitis, penyakit Peyronie, prostatitis, hingga hipogonadisme. Beberapa gangguan sistem reproduksi tersebut tentunya tidak dapat disepelekan dan perlu mendapatkan penanganan sedari awal.

Jika kamu mengalami kesulitan saat buang air kecil, sebaiknya segeralah memeriksakan kesehatanmu ke dokter. Sebab, kondisi tersebut merupakan salah satu gejala akan gangguan pada prostat seperti prostatitis.

Melalui aplikasi Halodoc, kamu bisa membuat janji rumah sakit dengan dokter spesialis urologi sesuai pilihanmu. Tentunya tanpa perlu mengantre atau menunggu lama. Jadi tunggu apa lagi? Yuk, download Halodoc sekarang! 

Referensi: 

Healthline. Diakses pada 2022. What’s Going On Down There? Recognizing Penis Problems
Medine Plus. Diakses pada 2022. Male Reproductive System
Healthline. Diakses pada 2022. Everything You Need to Know About Erectile Dysfunction (ED)
Cleveland Clinic. Diakses pada 2022. Balanitis
Mayo Clinic. Diakses pada 2022. Male hypogonadism
National Institute of Aging (NIH). Diakses pada 2022. Prostate Problems  
WebMD. Diakses pada 2021. How to Boost Your Reproductive Health

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan