Gastroschisis yang Terjadi pada Bayi, Ini yang Perlu Diketahui

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   18 September 2018
Gastroschisis yang Terjadi pada Bayi, Ini yang Perlu DiketahuiGastroschisis yang Terjadi pada Bayi, Ini yang Perlu Diketahui

Halodoc, Jakarta – Gastroschisis merupakan suatu gangguan alias cacat lahir yang menyerang dinding perut bayi. Kelainan ini bisa menyebabkan bayi lahir dengan kondisi usus yang keluar melalui sisi pusar. Usus merupakan bagian dalam tubuh yang seharusnya tidak mencuat atau tidak berada di luar tubuh. Pada kasus bayi yang lahir dengan gastroschisis, usus keluar melalui lubang yang muncul karena ketidaksempurnaan pembentukan otot dinding bayi selama dalam kandungan.

(Baca juga: Bayi Umar Lahir dengan Gastoschisis, Usus di Luar Perut)

Tidak hanya usus, gastroschisis pada bayi terkadang juga bisa menyebabkan organ lain, seperti lambung dan hati keluar dari perut. Hingga kini, belum diketahui secara pasti apa yang menjadi penyebab bayi mengalami gangguan ini. Namun, kondisi ini sering dikaitkan dengan perubahan yang terjadi pada susunan gen atau kromosom.

Selain itu, cacat lahir pada bayi juga sering disebut terjadi karena beberapa faktor lainnya. Mulai dari kehamilan yang terlalu dini alias hamil di usia remaja, kebiasaan mengonsumsi makanan dan minuman sembarangan saat hamil, merokok dan konsumsi minuman beralkohol, hingga pengaruh lingkungan di sekitar ibu hamil.

Gastroschisis biasanya terdeteksi sesaat setelah bayi dilahirkan. Gejala umum yang bisa segera dikenali adalah adanya lubang di dinding perut bayi, biasanya ada di sebelah kanan pusar. Dari lubang tersebut bisa keluar usus halus, usus besar, lambung, hingga kantung empedu. Dampak dari kondisi ini adalah terjadi gangguan dalam proses penyerapan makanan oleh tubuh bayi. Sebab, usus yang keluar dari perut berisiko mengalami kerusakan dan mengganggu proses pencernaan.

Pada beberapa kasus, gastroschisis juga bisa dideteksi sejak bayi masih berada di dalam kandungan. Gangguan ini biasanya terdeteksi melalui pemeriksaan USG pada trimester kedua atau ketiga masa kehamilan. Biasanya, jika kondisi ini sudah diketahui sejak dini, dokter akan menyarankan ibu hamil untuk lebih berhati-hati dan melakukan pemeriksaan untuk memastikan kesehatan jantung dan organ lain dari bayi yang sedang dikandung.

Bahaya dan Komplikasi Gastroschisis

Biasanya, bayi yang lahir dengan membawa gangguan ini akan ditangani dengan cara operasi. Tindakan ini dilakukan untuk memasukkan kembali organ yang keluar dan menutup bagian tersebut dengan jahitan. Meski belum diketahui penyebabnya, tetapi ibu hamil harus mewaspadai risiko gangguan yang satu ini. Nyatanya, gastroschisis tidak hanya menyebabkan organ dalam tubuh keluar dari perut, tetapi juga bisa lebih parah dari itu. Cacat lahir yang satu ini bisa menyebabkan komplikasi berupa:

1. Kematian Usus

Usus merupakan organ yang sangat berperan dalam proses penyerapan dan pencernaan makanan yang masuk ke dalam tubuh. Saat gastroschisis menyerang dan membuat usus berada di luar tubuh, risiko terjadinya kematian usus pun mengintai. Kondisi ini bisa terjadi karena jaringan usus kekurangan aliran darah atau mengalami infeksi.

2. Gangguan Pernapasan

Komplikasi dari kondisi ini juga bisa mempengaruhi sistem pernapasan bayi. Penempatan kembali organ yang keluar bisa menjadi pemicu kondisi ini. Pasalnya, penempatan yang tidak tepat bisa membuat bayi mengalami kesulitan dalam mengembangkan paru-paru sehingga mengalami kesulitan bernapas.

Cari tahu lebih lanjut mengenai gastroschisis atau kelainan kelahiran lainnya dengan bertanya ke dokter di aplikasi Halodoc. Kamu juga bisa menyampaikan keluhan seputar masalah kesehatan melalui Video/Voice Call dan Chat. Dapatkan tips hidup sehat dari dokter terpercaya. Yuk download sekarang di App Store dan Google Play!

Baca juga:

  • 6 Tes Kesehatan yang Wajib Dilakukan Bayi Baru Lahir
  • 6 Gangguan Kehamilan yang Muncul di Trimester Ketiga

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan