Gatal-Gatal, Ini Bahaya Kutu Air

Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   22 Juni 2021
Gatal-Gatal, Ini Bahaya Kutu AirGatal-Gatal, Ini Bahaya Kutu Air

“Saat mengalami kutu air, tentunya akan terasa tidak nyaman pada area sela-sela jari kaki, bukan? Ketahuilah bahwa penyakit kulit ini bisa menimbulkan bahaya yang menular apabila tidak segera diatasi dengan baik. Untuk itu, sebaiknya ketahui cara penanganannya yang tepat.”

 

Halodoc, Jakarta – Pernahkah kamu merasakan gatal-gatal hebat di area kaki? Waspada, bisa jadi kamu mengalami kutu air.  Kutu air adalah penyakit kulit yang menimbulkan gejala gatal-gatal dan ruam merah bersisik. Ruam biasanya muncul di antara sela-sela jari kaki yang bisa memengaruhi satu atau kedua kaki. Infeksi bisa terjadi apabila seseorang terus menerus menggaruk area yang gatal. 

 

Kutu air disebabkan oleh jamur yang sama yang menyebabkan kurap yakni tinea pedis. Munculnya jamur ini biasanya dipicu oleh kondisi kaus kaki dan sepatu lembap. Kondisi hangat dan lembap ini mendukung tumbuhnya organisme, seperti jamur tinea pedis

 

Baca juga: Musim Hujan, Cegah Kutu Air dengan 7 Cara Ini

 

Bahaya Kutu Air Bisa Menular, Kenali Gejalanya!

 

Kutu air bersifat menular ke bagian tubuh lain atau ke orang lain melalui kontak langsung. Selain bersentuhan langsung dengan pengidap, kutu air juga bisa menular melalui handuk, kaos kaki, sepatu, atau benda-benda lain yang telah terkontaminasi. Faktor-faktor yang meningkatkan risiko terkena kutu air meliputi:

  • Sering berbagi kaus kaki, sepatu atau handuk yang tidak diketahui kebersihannya.
  • Kaki dalam keadaan basah dalam waktu yang lama.
  • Mengunjungi tempat-tempat umum tanpa mengenakan alas kaki, seperti ruang ganti, kamar mandi, dan kolam renang.
  • Memakai sepatu yang ketat dan tertutup.
  • Kaki berkeringat.
  • Mendapat luka ringan pada kulit atau kuku di kaki.


Mungkin kamu pernah tidak menyadari telah mengalami salah satu faktor risiko terjadinya kutu air. Untuk itu penting untuk bisa mengenali gejalanya, di antaranya:

  • Muncul rasa gatal, menyengat, dan terbakar di antara jari-jari kaki atau telapak kaki.
  • Timbul luka lecet di kaki yang gatal.
  • Kulit kaki menjadi retak dan terkelupas, terutama di antara jari-jari kaki dan telapak kaki.
  • Kulit menjadi kering di sisi kaki.
  • Kuku kaki berubah warna, tebal, dan rapuh.

 

Baca juga: Ketahui Komplikasi Akibat Tinea Pedis

 

Kutu air yang tidak segera diobati bisa menyebabkan komplikasi pada beberapa kasus. Komplikasi ringan termasuk reaksi alergi terhadap jamur, yang menyebabkan kaki atau tangan melepuh. Infeksi jamur bisa kembali setelah perawatan dilakukan. 

 

Ada juga kemungkinan komplikasi yang lebih parah jika infeksi bakteri sekunder berkembang. Kondisinya yaitu kaki membengkak, nyeri, dan panas. Nanah, drainase, dan demam adalah tanda tambahan dari infeksi bakteri. Ada kemungkinan infeksi bakteri menyebar ke sistem getah bening. Infeksi kulit bisa berakibat pada infeksi di sistem limfatik atau kelenjar getah bening. 

 

Pencegahan dan Perawatan untuk Mengurangi Gejala Kutu Air

 

Berikut ini pencegahan agar kamu tidak tertular kutu air, di antaranya: 

  • Hindari berbagai barang dengan orang lain, seperti handuk, kaos kaki, sepatu dan lain-lain.
  • Keringkan kaki setelah berenang, mandi atau terkena air.
  • Hindari menggunakan sepatu terlalu lama. Luangkan waktu untuk bertelanjang kaki sesekali.
  • Kenakan sepatu yang ringan dan berventilasi baik. Hindari memakai sepatu yang terbuat dari bahan sintetis, seperti vinil atau karet.
  • Sebaiknya hindari memakai sepatu yang sama setiap hari. Beberapa hari sekali, keringkan sepatu dan simpan dalam wadah yang tidak lembap.
  • Kenakan sandal atau sepatu anti air di sekitar kolam renang umum, kamar mandi, dan ruang ganti.

 

Baca juga: Bahaya Kutu Air yang Bikin Kaki “Nggak” Nyaman

 

Kutu air mudah diobati menggunakan obat antijamur yang banyak dijual bebas. Umumnya, obat antijamur ini berupa salep yang langsung diaplikasikan ke area yang gatal dan muncul ruam. Apabila salep antijamur tidak membantu, kondisi ini dapat diobati dengan obat antijamur topikal yang dijual bebas. Jika obat salep tidak mengurangi gejalanya, obat antijamur oral mungkin bisa dicoba. 

 

Beberapa jenis obat-obatan antijamur yang bisa digunakan, yakni miconazole, terbinafine, clotrimazole, butenafine, atau tolnaftate. Jika membutuhkannya, kamu bisa beli obat melalui aplikasi Halodoc. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga kapan saja dan di mana saja.

 

Referensi:
Healthline. Diakses pada 2021. Athlete’s Foot (Tinea Pedis)
Mayo Clinic. Diakses pada 2021. Athlete’s Foot 
Medical News Today. Diakses pada 2021. Everything you need to know about athlete's foot


Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan