Gatal karena Pruritus, Atasi dengan 4 Cara Ini

Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   02 Februari 2022
Gatal karena Pruritus, Atasi dengan 4 Cara IniGatal karena Pruritus, Atasi dengan 4 Cara Ini

“Perawatan pruritus berfokus pada menghilangkan penyebab gatal. Jika pengobatan rumahan tidak meredakan kulit yang gatal, beberapa penanganan yang bisa dilakukan adalah pemberian krim dan salep kortikosteroid, obat oral fluoxetine dan sertraline, atau antidepresan trisiklik untuk gatal kronis.”


Halodoc, Jakarta - Semua orang pasti pernah merasakan sensasi gatal pada kulit yang kadang juga disertai dengan ruam. Sensasi gatal ini bisa terjadi dalam waktu singkat atau bahkan berlangsung lama sehingga mengganggu aktivitas. 

Dalam istilah medis, gatal ini disebut juga pruritus. Pruritus bukan suatu jenis penyakit, melainkan merupakan gejala dari berbagai macam penyakit yang lain yang terjadi lebih dulu. Keluhan ini bisa terjadi akibat kelainan kulit atau akibat penyakit di organ dalam tubuh, seperti gagal ginjal. Namun, tidak menutup kemungkinan juga kondisi ini terjadi akibat gigitan serangga.

Gatal yang muncul tersebut umumnya muncul di area tertentu, seperti tangan atau kaki. Gatal juga dapat muncul dengan berbagai gejala tergantung pada penyebabnya. Gatal tersebut dapat berbentuk benjolan yang kemerahan, kulit kering yang pecah-pecah, dan tekstur yang menyerupai kapalan atau bersisik. Gatal karena kondisi pruritus ini sangat mengganggu.

Cara Mengatasi Gatal karena Pruritus

Perawatan kulit gatal berfokus pada menghilangkan penyebab gatal. Jika pengobatan rumahan tidak meredakan kulit yang gatal, dokter mungkin merekomendasikan obat resep atau perawatan lain. Mengontrol gejala kulit gatal dapat menjadi tantangan dan mungkin memerlukan penanganan jangka panjang. Berikut adalah beberapa pilihan penanganan kondisi pruritus: 

1. Pemberian Krim dan Salep Kortikosteroid

Jika kulit gatal dan memerah, dokter mungkin menyarankan untuk mengoleskan krim atau salep obat ke area yang terkena lalu ditutup dengan bahan katun basah. Kelembaban membantu kulit menyerap obat dan memiliki efek mendinginkan.

Jika kamu mengalami gatal parah atau kondisi kronis, rekomendasi medis lainnya adalah mandi dengan air hangat selama 20 menit sebelum tidur, lalu oleskan salep triamcinolone 0,025 persen hingga 0,1 persen pada kulit yang basah. Ini dapat menjaga kelembapan dan membantu obat menyerap dengan sempurna. Ulangi rutinitas ini sebelum tidur selama beberapa malam.

2. Penggunaan Jenis Krim dan Salep Lainnya

Perawatan lain yang dapat kamu terapkan pada kulit termasuk inhibitor kalsineurin, seperti tacrolimus, pimecrolimus, anestesi topikal, capsaicin, atau doxepin.

3. Penggunaan Obat-obatan Oral

Antidepresan yang disebut inhibitor reuptake serotonin selektif, seperti fluoxetine dan sertraline, dan antidepresan trisiklik, seperti doxepin, dapat membantu meredakan beberapa jenis gatal kronis. Kamu mungkin tidak merasakan manfaat penuh dari beberapa obat ini selama 8 sampai 12 minggu setelah memulai pengobatan.

4. Terapi Cahaya (Fototerapi)

Fototerapi melibatkan mengekspos kulit ke jenis cahaya tertentu. Ini bisa menjadi pilihan yang baik untuk orang yang tidak bisa minum obat oral. kamu mungkin memerlukan beberapa sesi fototerapi, sampai rasa gatalnya bisa terkendali.

Adaptasi Gaya Hidup untuk Cegah dan Atasi Pruritus

Penanganan pruritus juga dapat dilakukan dengan cara menghindari penyebab alergi, menahan keinginan untuk menggaruk karena bisa menyebabkan kondisi semakin parah, mengompres dengan air dingin, memotong kuku agar saat tidak sengaja menggaruk tidak terjadi luka, menggunakan sabun berbahan ringan, serta mengeringkan badan dengan cara menepuk bukan menggosok terlalu keras.

Alergi dapat menjadi penyebab pruritus. Kontak fisik dengan benda-benda tertentu seperti perhiasan yang mengandung nikel atau kobalt dapat memicu reaksi alergi gatal pada kulit. Selain itu, karet, lateks, bahan tekstil, wewangian, cat rambut, tanaman seperti serbuk bunga juga dapat menjadi pemicu pruritus. Menghindari pemicu alergi dapat membantu menghindari sensasi gatal yang tidak mengenakkan tersebut. Selain alergi, berikut ini adalah hal-hal lain yang menjadi penyebab pruritus, yaitu:

  • Konsumsi obat-obatan seperti aspirin, bahkan paparan sinar ultraviolet yang berlebihan serta cuaca yang lembap atau panas juga dapat menimbulkan alergi yang berujung gatal.
  • Pruritus dapat menjadi gejala yang mengindikasikan bahwa tubuhmu mengalami infeksi. Infeksi tersebut antara lain infeksi karena jamur kurap atau cacar air, infeksi jamur pada kaki atau kutu air, infeksi jamur pada alat kelamin pria dan wanita juga dapat menyebabkan pruritus.
  • Beberapa gangguan kulit yang dapat berdampak kepada kondisi kulit dan menimbulkan gatal, seperti eksim, urtikaria atau biduran, dermatitis kontak alergi, psoriasis, folikulitis, ketombe, prurigo, dan inflamasi pada mukosa mulut atau lichen planus.
  • Serangga dan parasit seperti kutu rambut, cacing kremi, ngengat, kutu loncat, nyamuk, lebah, tawon, kutu busuk, dan parasit trikomoniasis adalah hal yang dapat memicu pruritus.
  • Pruritus dapat menjadi gejala dari penyakit-penyakit tertentu, yaitu hipertiroid, hipotiroid, hemorrhoid, polisitemia, anemia, hepatitis, gagal ginjal kronis, primary biliary cirrhosis atau peradangan saluran empedu, serta kanker jenis tertentu. Kondisi psikologis, seperti gangguan kecemasan atau depresi, dapat memicu pruritus.

Itulah penjelasan mengenai pruritus yang perlu diketahui serta penanganannya. Kalau kamu punya pertanyaan seputar penyakit kulit, tanyakan saja langsung ke dokter di Halodoc. Yuk, download aplikasinya untuk mendapatkan kemudahan informasi seputar masalah kesehatan lainnya. 

Referensi:
Mayo Clinic. Diakses pada 2022. Itchy skin (pruritus).
WebMD. Diakses pada 2022. Your Skin, Pruritus, and Itching.


Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan