Gaya Hidup Sehat untuk Membantu Mengatasi Dispepsia

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   04 Agustus 2023
Gaya Hidup Sehat untuk Membantu Mengatasi DispepsiaGaya Hidup Sehat untuk Membantu Mengatasi Dispepsia

"Gejala dispepsia bisa mengganggu dan membuat tidak nyaman pada tubuh. Perubahan gaya hidup diperlukan sebagai cara untuk mengatasi gejala dispepsia."

Halodoc, Jakarta – Dispepsia merupakan sekumpulan gejala sakit perut yang bisa menjadi tanda penyakit tertentu. Kondisi ini bisa menyebabkan pengidapnya mengalami rasa tidak nyaman pada perut, sakit perut, kembung, perut terasa penuh, serta nyeri ulu hati. Dispepsia tidak boleh disepelekan, sebab kondisi ini bisa menjadi gejala dari gangguan pencernaan atau penyakit yang lebih parah. 

Dispepsia sering disebut sebagai maag, tapi perlu diingat bahwa dispepsia bukanlah penyakit. Umumnya, kondisi ini terjadi karena ada peningkatan jumlah asam lambung, sehingga menyebabkan iritasi pada dinding lambung. Iritasi kemudian memicu munculnya berbagai keluhan yang dikenal sebagai gejala dispepsia dan bisa terasa hingga kerongkongan. Gaya hidup menjadi salah satu faktor yang bisa menyebabkan seseorang mengalami dispepsia.

Perubahan Gaya Hidup setelah Didiagnosis Dispepsia

Seperti yang dijelaskan sebelumnya, dispepsia bisa terjadi karena faktor gaya hidup. Maka dari itu, salah satu cara untuk menangani gejala dispepsia adalah dengan melakukan perubahan gaya hidup, di antaranya: 

1. Perubahan Pola Makan

Ada beberapa jenis makanan yang harus dihindari saat kamu terdiagnosis mengidap dispepsia, di antaranya makanan pedas, makanan berminyak, makanan berlemak, minuman berkafein, dan minuman beralkohol. Selain itu, pengidap dispepsia disarankan untuk mengonsumsi makanan yang memiliki tekstur lunak dan lembut, seperti bubur, nasi tim, sayuran, ikan, dan kentang rebus.

Diet tinggi serat juga disarankan untuk pengidap dispepsia, karena makanan dengan tinggi serat baik untuk menjaga kesehatan pencernaan. Jadi, kamu disarankan untuk mengonsumsi makanan kaya serat seperti buah-buahan, kacang-kacangan, polong-polongan, dan biji-bijian.

Selain dengan menjaga pola makan, pengidap dispepsia juga dianjurkan untuk mengonsumsi makanan dalam porsi sedikit tetapi sering. Selain itu, supaya makanan bisa dengan lebih mudah dicerna, kamu juga harus mengunyah makanan secara perlahan.

2. Hindari Kebiasaan Tidak Baik setelah Makan

Saat kamu mengidap dispepsia, kamu juga tidak disarankan untuk langsung berbaring atau tidur setelah makan. Sebab, lambung membutuhkan waktu beberapa jam untuk mencerna makanan dengan baik. Berbaring langsung setelah makan bisa mengganggu proses ini dan membuat lambung tertekan. Hal itu kemudian bisa memicu timbulnya gejala dispepsia. Setelah makan, beri waktu 2-3 jam sebelum berbaring atau tidur.

3. Berhenti Merokok dan Minum Alkohol

Merokok adalah kebiasaan yang tidak baik untuk kesehatan tubuh. Merokok dapat menyebabkan berbagai macam penyakit seperti asma, serangan, jantung, stroke, kanker paru-paru, dan lain sebagainya. Selain beberapa penyakit tersebut, kebiasaan merokok juga dapat mengiritasi lambung, sehingga menyebabkan dispepsia. Oleh karena itu, hentikan kebiasaan merokok untuk meredakan gejala karena dispepsia.

Sama dengan merokok, mengonsumsi minuman beralkohol juga bisa mengiritasi lambung yang berdampak pada terjadinya dispepsia. Selain menghentikan kebiasaan merokok, kamu juga disarankan untuk menghentikan kebiasaan mengonsumsi minuman beralkohol untuk membantu meredakan gejala dispepsia.

4. Menjaga Berat Badan dengan Rutin Berolahraga

Risiko munculnya gejala dispepsia juga disebut lebih tinggi pada orang yang memiliki berat badan berlebih alias obesitas. Maka dari itu, penting bagi pengidap dispepsia untuk selalu menjaga berat badan tetap ideal. Hal ini perlu dihindari agar gejala dispepsia tidak memburuk dan mencegah gejala dispepsia berulang. 

Untuk menjaga berat badan ideal, salah satu cara yang bisa dilakukan adalah rutin berolahraga. Pengidap dispepsia bisa memilih jenis olahraga apa saja untuk menjaga berat badan ideal, tetapi sebaiknya jangan langsung berolahraga setelah makan. 

5. Hindari Stres

Stres adalah satu faktor yang bisa memicu terjadinya dispepsia. Oleh karena itu, saat kamu terdiagnosis dispepsia, kamu harus mencari metode untuk mengendalikan stres. Kamu bisa melakukan hal-hal yang kamu sukai, seperti hobi atau berolahraga. Kamu juga bisa melakukan terapi relaksasi atau yoga untuk mengendalikan stres.

Selain melakukan perubahan gaya hidup, pengobatan juga perlu dilakukan untuk mengatasi gejala dan menghindari kekambuhan dispepsia. Pengobatan dispepsia akan disesuaikan dengan penyebab dan tingkat keparahan gejala yang muncul. Dengan penanganan yang cepat dan tepat, gejala dispepsia biasanya bisa dikontrol dan diringankan. 

Namun, sebaiknya waspadai jika gejala dispepsia sering muncul dan disertai dengan keluhan lain, seperti muntah, sulit menelan, perubahan warna BAB, serta berat badan turun drastis. 

Nah, kamu juga bisa bertanya-tanya lebih lanjut seputar dispepsia pada dokter lewat aplikasi Halodoc dengan pertanggungan asuransi. Dengan menghubungkan asuransi kamu di aplikasi Halodoc, semua transaksi chat dokter dan peresepan obat akan ditanggung secara cashless. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga, ya!

Referensi:
Healthline. Diakses pada 2023. What Causes Indigestion?
Patient. Diakses pada 2023. Indigestion.
Mayo Clinic. Diakses pada 2023. Indigestion.
WebMD. Diakses pada 2023. Indigestion (Dyspepsia).

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan