Gaya Hidup Sehat untuk Mencegah Sindrom Mielodisplasia

Ditinjau oleh  dr. Verury Verona Handayani   26 Agustus 2020
Gaya Hidup Sehat untuk Mencegah Sindrom MielodisplasiaGaya Hidup Sehat untuk Mencegah Sindrom Mielodisplasia

Halodoc, Jakarta – Sumsum tulang mempunyai peran yang sangat besar dalam pembentukan sel-sel darah. Namun, ketika pembentukan sel darah dalam sumsum tulang menjadi abnormal, maka kondisinya disebut sindrom mielodisplasia. Kondisi ini menyebabkan rendahnya jumlah satu atau lebih jenis sel darah pada pengidapnya. Selain itu, sindrom mielodisplasia bisa mengarah pada kanker darah

Penyebab sindrom mielodisplasia cenderung sulit diketahui, bahkan dalam beberapa kasus penyebabnya tidak diketahui sama sekali. Paparan sinar radiasi diyakini menjadi salah satu faktor pemicu sindrom ini. Lantas, adakah cara tertentu atau gaya hidup tertentu yang mampu mencegah sindrom mielodisplasia? Simak penjelasan berikut. 

Baca juga: Jenis-Jenis Sindrom Mielodisplasia Berdasarkan Penyebabnya

Gaya Hidup untuk Mencegah Sindrom Mielodisplasia

Sebenarnya tidak ada cara pasti untuk mencegah sindrom mielodisplasia. Namun, ada beberapa hal yang dapat kamu lakukan untuk menurunkan risikonya, seperti gaya hidup sehat berikut:

1. Tidak Merokok

Merokok sering dikaitkan dengan peningkatan risiko sejumlah penyakit, termasuk sindrom mielodisplasia. Bukan hanya perokok aktif, perokok pasif juga berisiko mengembangkan berbagai jenis kanker, penyakit jantung, stroke,dan lain-lain.

2. Hindari Paparan Radiasi dan Bahan Kimia

Karena sindrom mielodisplasia sering dikaitkan dengan kanker darah, sebaiknya kamu perlu menghindari bahan kimia industri penyebab kanker, seperti benzena. Pengobatan kanker seperti terapi radiasi dan obat kemoterapi diketahui juga dapat meningkatkan risiko sindrom mielodisplasia. Untuk beberapa jenis kanker, dokter mungkin mencoba menghindari penggunaan obat kemoterapi yang bisa mengembangkan sindrom ini. 

3. Rutin Cuci Tangan

Pastikan kamu rutin mencuci tangan secara teratur menggunakan air hangat dan sabun sebelum makan, menyiapkan makanan, dan setelah menggunakan toilet. Jangan lupa pembersih tangan berbahan dasar alkohol atau hand sanitizer saat bepergian untuk berjaga-jaga apabila air tidak tersedia.

4. Pastikan Makanan Bersih dan Matang

Saat memasak makanan, pastikan bahan-bahan seperti daging, sayur, dan ikan dicuci bersih serta dimasak sampai matang. Sebisa mungkin hindari mengonsumsi makanan yang masih mentah.

Baca juga: Paparan Logam Berat Berisiko Terkena Sindrom Mielodisplasia

5. Hindari Orang Sakit

Cobalah untuk menghindari kontak dekat dengan siapa pun yang sakit, termasuk anggota keluarga dan rekan kerja.

Gejala Sindrom Mielodisplasia

Sindrom mielodisplasia jarang menimbulkan tanda atau gejala ketika penyakitnya masih dalam tahap awal. Namun, seiring bertambahnya waktu dan berkembangnya penyakit, seseorang yang mengidap sindrom mielodisplasia akan mengalami gejala berikut:

  • Kelelahan.
  • Sesak napas.
  • Wajah dan kulit yang memucat akibat rendahnya jumlah sel darah merah (anemia).
  • Mudah memar atau pendarahan karena jumlah trombosit darah rendah(trombositopenia).
  • Muncul bintik merah tepat di bawah kulit akibat pendarahan (petechiae).
  • Sering mengalami infeksi karena jumlah sel darah putih yang rendah (leukopenia).

Jika kamu mengalami gejala-gejala tersebut dan khawatir mengidap sindrom mielodisplasia, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter. Kalau kamu berencana mengunjungi rumah sakit, kamu dapat membuat janji dengan dokter terlebih dahulu melalui aplikasi Halodoc. Tinggal pilih dokter di rumah sakit yang tepat sesuai dengan kebutuhan kamu lewat aplikasi.

Baca juga: Beragam Tes untuk Mendiagnosis Sindrom Mielodisplasia

Perawatan sindrom mielodisplasia biasanya berfokus untuk memperlambat perkembangan penyakit, mengelola gejala yang timbul, seperti kelelahan, dan mencegah pendarahan dan infeksi. Jika kamu tidak memiliki gejala, dokter mungkin menyarankan kamu untuk menunggu sembari rutin melakukan pemeriksaan dan tes laboratorium untuk memantau perkembangannya. Beberapa pilihan pengobatan sindrom mielodisplasia yakni, transfusi darah, obat-obatan, dan transplantasi sumsum tulang. 

Referensi:
American Cancer Society. Diakses pada 2020. Can Myelodysplastic Syndromes Be Prevented?
Mayo Clinic. Diakses pada 2020. Myelodysplastic syndromes.


Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan