Gaya Hidup Sehat untuk Mencegah Spondilosis Servikal

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   17 Februari 2019
Gaya Hidup Sehat untuk Mencegah Spondilosis ServikalGaya Hidup Sehat untuk Mencegah Spondilosis Servikal

Halodoc, Jakarta – Spondilosis serviks adalah kondisi umum yang berkaitan dengan usia yang memengaruhi sendi dan diskus di tulang belakang leher. Ini juga dikenal sebagai osteoarthritis serviks atau radang sendi leher. Kondisi ini berkembang dari keausan tulang rawan dan tulang. Meskipun sebagian besar disebabkan oleh usia, tapi itu dapat disebabkan oleh faktor-faktor lain juga.

Beberapa orang yang memilikinya tidak pernah mengalami gejala. Bagi yang lain, itu dapat menyebabkan rasa sakit dan kekakuan yang kronis dan parah. Tapi, banyak orang yang memilikinya mampu melakukan aktivitas normal sehari-hari.

Perubahan gaya hidup sehat dan latihan bisa mencegah spondilosis servikal. Beberapa latihan yang bisa dilakukan adalah menggerakkan leher, melakukan peregangan tubuh, mengaplikasikan teknik relaksasi, kesadaran postural, dan tidak terus-menerus bertahan pada satu posisi saat duduk.

Baca juga: 4 Kebiasaan Ini Menyebabkan Spondilosis Servikal

Buat yang mengidapnya, kamu bisa memvariasikan bentuk latihan sebagai berikut:

  1. Olahraga Ringan

Menjaga aktivitas akan membantu mempercepat pemulihan, bahkan jika kamu harus memodifikasi sementara beberapa latihan karena sakit leher. Orang yang berjalan setiap hari cenderung mengalami sakit leher dan punggung bawah.

  1. Konsumsi Penghilang Rasa Sakit

Penghilang rasa sakit yang dijual bebas. Ibuprofen (Advil, Motrin IB, yang lain), naproxen sodium (Aleve) atau acetaminophen (Tylenol, yang lain) seringkali cukup untuk mengendalikan rasa sakit yang terkait dengan spondilosis servikal.

  1. Mengompres

Baik dengan suhu panas ataupun dingin. Mengaplikasikan handuk panas atau es ke leher dapat meredakan sakit otot leher.

  1. Menggunakan Penyangga Leher Lembut

Penjepit memungkinkan otot leher beristirahat. Namun, penyangga leher harus dipakai hanya untuk jangka waktu pendek karena pada akhirnya dapat melemahkan otot leher.

Perawatan untuk spondilosis serviks tergantung pada keparahan tanda dan gejala. Tujuan dari perawatan adalah untuk menghilangkan rasa sakit, membantu mempertahankan kegiatan yang biasa dilakukan sebanyak mungkin, dan mencegah cedera permanen pada sumsum tulang belakang dan saraf.

Baca juga: Salah Bantal Bisa Sebabkan Spondilosis Servikal?

Umumnya beberapa obat-obatan yang dikonsumsi untuk meringankan gejala spondilosis servikal adalah:

Obat Antiinflamasi Nonsteroid

Kortikosteroid

Pemberian prednison oral singkat dapat membantu meringankan rasa sakit. Jika rasa sakit parah, suntikan steroid dapat membantu.

Relaksan otot

Obat-obatan tertentu, seperti cyclobenzaprine, dapat membantu meredakan kejang otot di leher.

Obat anti-kejang

Beberapa obat epilepsi, seperti gabapentin (Neurontin, Horizant) dan pregabalin (Lyrica), dapat menghilangkan rasa sakit pada saraf yang rusak.

Antidepresan

Obat antidepresan tertentu telah ditemukan untuk membantu meringankan nyeri leher akibat spondilosis servikal.

Baca juga: Sering Alami Kesemutan, Benarkah Gejala Spondilosis Servikal?

Seorang ahli terapi fisik dapat mengajarkan kamu latihan untuk membantu meregangkan dan memperkuat otot-otot di leher dan bahu. Jika pengobatan konservatif gagal atau tanda dan gejala neurologis, seperti kelemahan pada lengan atau kaki yang memburuk. Kamu mungkin perlu pembedahan untuk menciptakan lebih banyak ruang untuk saraf tulang belakang dan akar saraf. Operasi sangat mungkin melibatkan penghapusan herniasi disk atau taji tulang, menghapus bagian tulang belakang, dan menggunakan cangkok tulang dan perangkat keras

Kalau ingin tahu lebih banyak mengenai gaya hidup yang pas untuk pencegahan spondilosis servikal, bisa tanyakan ke Halodoc. Dokter-dokter yang ahli di bidangnya akan berusaha memberikan solusi terbaik untukmu. Kalau ingin tahu lebih detail cara-caranya, cukup download aplikasi Halodoc lewat Google Play atau App Store. Melalui fitur Contact Doctor, kamu bisa memilih mengobrol lewat Video/Voice Call atau Chat.

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan