Gaya Hidup untuk Mendukung Pengobatan Distimia

Ditinjau oleh  dr. Verury Verona Handayani   15 Juli 2020
Gaya Hidup untuk Mendukung Pengobatan DistimiaGaya Hidup untuk Mendukung Pengobatan Distimia

Halodoc, Jakarta - Distimia merupakan kondisi yang ditandai dengan depresi kronis jangka panjang. Kondisi ini juga dapat menyebabkan perasaan sedih dan putus asa secara terus-menerus, persis dengan jenis depresi lainnya. Distimia merupakan bentuk gangguan kejiwaan yang dapat memengaruhi suasana hati, perilaku, fungsi fisik, nafsu makan, serta kualitas tidur. 

Sebagian besar pengidap distimia pada akhirnya akan mengalami episode depresi berat, dan sekitar setengah dari pengidap dirawat karena mengalami depresi berat ganda. Ada beberapa pilihan perawatan yang perlu dijalani. Namun, hasil terbaik adalah mengombinasikan perawatan medis dengan perubahan gaya hidup sehari-hari.

Gaya Hidup yang Harus Dilakukan Selama Pengobatan Distimia

Kamu mungkin perlu mencoba beberapa obat atau mengkombinasikan pengobatan dari dokter sebelum menemukan pengobatan mana yang berfungsi dan memberikan hasil terbaik. Pengobatan untuk distimia membutuhkan kesabaran tinggi. Karena beberapa obat membutuhkan waktu lama untuk efek penuh, belum lagi adanya efek samping yang membuat tubuh harus menyesuaikan diri. 

Baca juga: Memahami Lebih Jauh Trauma dan Depresi Berat Lewat Film 27 Steps of May

Berbicaralah pada psikiater melalui aplikasi Halodoc untuk mendampingi kamu dalam pengobatan distimia. Ketika kamu mengalami gangguan depresi persisten, kamu mungkin perlu mengonsumsi antidepresan dalam jangka panjang untuk mengendalikan gejala. 

Gangguan depresi persisten biasanya bukan kondisi yang dapat kamu obati sendiri. Kamu juga perlu menjalankan gaya hidup tertentu seiring dengan perawatan medis agar hasil yang didapatkan lebih maksimal:

  • Tetap pada rencana perawatan. Jangan melewatkan sesi psikoterapi, bahkan jika kamu sedang merasa sehat. 
  • Beri diri kamu waktu untuk meningkatkan diri secara bertahap. 
  • Pelajari tentang gangguan depresi persisten. Memiliki wawasan mengenai kondisi kamu sekarang ini dapat memberdayakan dan memotivasi diri sendiri untuk tetap pada rencana perawatan. Minta juga keluarga kamu untuk belajar mengenai gangguan ini untuk membantu mereka memahami dan memberi dukungan pada kamu. 

Baca juga: Jangan Diabaikan, 8 Tanda Fisik Terkena Depresi

  • Perhatikan tanda-tanda peringatan dan gejala. Berdiskusilah dengan psikiater untuk mempelajari apa yang mungkin memicu gejala. Buat rencana sehingga kamu tahu apa yang harus dilakukan jika gejala memburuk atau kambuh. Segera hubungi psikiater jika kamu melihat apakah ada perubahan gejala atau kondisi perasaan kamu sekarang. Pertimbangan untuk melibatkan anggota keluarga atau teman untuk mengawasi tanda-tanda pemicu gejala. 
  • Jaga diri sendiri dengan makan sehat, aktif secara fisik, dan cukup tidur. Pertimbangkan untuk melakukan aktivitas seperti berjalan, joging, berenang, berkebun, atau aktivitas lain yang kamu sukai. Tidur nyenyak sangat penting untuk kesehatan fisik dan mental. Apabila kamu kesulitan tidur, bicarakan dengan dokter tentang apa yang dapat kamu lakukan. 
  • Hindari penyalahgunaan zat. Ini termasuk alkohol atau obat-obatan terlarang. Kedua zat tersebut mungkin tampak dapat mengurangi gejala yang berhubungan dengan depresi, tapi dalam jangka panjang mereka akan memperburuk depresi dan membuatnya jadi lebih sulit untuk diobati. Bicarakan dengan dokter jika kamu perlu bantuan dalam menangani alkohol atau penggunaan narkoba. 

Baca juga: Kapan Seseorang Membutuhkan Psikoterapi?

Gejala depresi, walau ringan, akan sangat mengganggu kehidupan sehari-hari, terutama ketika gejalanya bertahan lama. Untungnya, ada perawatan efektif untuk mengatasi gangguan depresi persisten yang dapat membuat perubahan besar dalam kesehatan dan kesejahteraan mental. 

Pastikan untuk berbicara pada dokter, psikolog, ataupun psikiater melalui aplikasi Halodoc untuk mengetahui perawatan seperti apa yang tepat untuk masalah yang kamu alami. Tanpa perlu repot, kamu bisa berkomunikasi dengan dokter, psikiater, atau psikolog kapan dan di mana saja. Yuk, segera download aplikasi Halodoc sekarang!

Referensi:
Mayo Clinic. Diakses pada 2020. Persistent depressive disorder (dysthymia).
WebMD. Diakses pada 2020. Dysthymia (Mild, Chronic Depression).
Very Well Mind. Diakses pada 2020. An Overview of Persistent Depressive Disorder (Dysthymia).


Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan