Gejala Legionellosis yang Mirip dengan COVID-19

3 menit
Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   28 September 2022

“Legionellosis disebut-sebut memiliki gejala yang mirip dengan COVID-19. Namun, ada beberapa gejala yang sebenarnya berbeda.”

Gejala Legionellosis yang Mirip dengan COVID-19Gejala Legionellosis yang Mirip dengan COVID-19

Halodoc, Jakarta – Pandemi nyatanya belum benar-benar usai, tapi ancaman penyakit baru yang gejalanya mirip COVID-19 tengah melanda beberapa negara, seperti Argentina. Nama penyakitnya adalah Legionellosis yang merupakan salah satu jenis pneumonia yang disebabkan oleh bakteri Legionella pneumophila.

Gejala Legionellosis bervariasi sesuai tingkat keparahan penyakit. Seseorang yang terinfeksi bisa mengalami gejala demam ringan hingga bentuk pneumonia serius yang bisa berakibat fatal. Bakteri penyebab penyakit ini umumnya ditemukan dalam air yang terkontaminasi dan campuran pot.

Kenali Gejala Legionellosis

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), bakteri  L. pneumophila  pertama kali diidentifikasi pada tahun 1977 sebagai penyebab berjangkitnya pneumonia berat di sebuah pusat konvensi di AS pada tahun 1976. 

Sejak itu, bakteri ini telah dikaitkan dengan wabah yang terkait dengan sistem air buatan yang tidak terpelihara dengan baik. Bakteri ini juga yang jadi penyebab Legionellosis. 

Penyakit ini biasanya berkembang 2 sampai 10 hari setelah terpapar bakteri Legionella. Penyakitnya sering dimulai dengan tanda dan gejala berikut:

  • Sakit kepala.
  • Nyeri otot.
  • Demam tinggi, 40 derajat Celsius atau lebih tinggi.

Pada hari kedua atau ketiga, pengidap Legionellosis akan mengembangkan tanda dan gejala lain yang dapat mencakup:

  • Batuk, yang mungkin mengeluarkan lendir dan terkadang darah
  • Sesak napas
  • Sakit dada
  • Gejala gastrointestinal, seperti mual, muntah, dan diare
  • Kebingungan atau perubahan mental lainnya

Meskipun penyakit ini disebut-sebut mirip COVID-19, ada beberapa gejala yang membuatnya berbeda. Pada beberapa kasus, Legionellosis juga dapat menyebabkan infeksi pada luka dan bagian tubuh lainnya, termasuk jantung.

Bentuk ringan dari penyakit ini dikenal dengan sebutan demam Pontiac. Ditandai dengan demam, menggigil, sakit kepala, dan nyeri otot. Demam Pontiac tidak menginfeksi paru-paru dan gejalanya biasanya hilang dalam dua hingga lima hari.

Waspadai Penyebab dan Cara Penularannya

Seperti dijelaskan tadi, agen penyebab Legionellosis adalah bakteri Legionella dari air atau campuran pot. Bakteri ini biasa ditemukan di lingkungan perairan alami di seluruh dunia. Legionella dapat hidup dan tumbuh di sistem air pada suhu 20 sampai 50 derajat Celsius (optimal 35 derajat Celcius). 

Selain itu, bakteri ini juga dapat bertahan hidup dan tumbuh sebagai parasit dalam protozoa yang hidup bebas dan dalam biofilm yang berkembang dalam sistem air. Mereka dapat menyebabkan infeksi dengan menginfeksi sel manusia menggunakan mekanisme yang mirip dengan yang digunakan untuk menginfeksi protozoa. 

Selain perairan alami, sistem air buatan manusia, seperti AC, juga bisa jadi tempat pertumbuhan dan penyebaran bakteri Legionella. Meskipun penyakit dapat ditularkan dari pipa ledeng rumah, sebagian besar wabah terjadi di gedung-gedung besar.

Hal ini mungkin karena sistem yang kompleks memungkinkan bakteri untuk tumbuh dan menyebar dengan lebih mudah. Itulah sebabnya penggunaan AC central diduga dapat menyebabkan penularan Legionellosis.

Lantas, bagaimana infeksi menyebar? Kebanyakan orang terinfeksi ketika mereka menghirup tetesan air mikroskopis yang mengandung bakteri Legionella. Misalnya dari semprotan dari pancuran, keran atau pusaran air, atau air dari sistem ventilasi di gedung besar. 

Selain dengan menghirup tetesan air, infeksi dapat ditularkan dengan cara lain, yaitu:

  • Aspirasi. Ini terjadi ketika cairan secara tidak sengaja masuk ke paru-paru, biasanya karena batuk atau tersedak saat minum. Jika kamu menyedot air yang mengandung bakteri Legionella, kamu dapat mengembangkan Legionellosis.
  • Tanah. Beberapa orang telah tertular penyakit ini setelah bekerja di kebun atau menggunakan tanah pot yang terkontaminasi.

Itulah pembahasan mengenai gejala Legionellosis dan cara penularannya yang perlu diwaspadai. Jika kamu mengalami gejalanya, segera periksakan diri ke dokter. Bila dokter memberi resep obat, download Halodoc saja untuk cek kebutuhan medis kamu dengan mudah.

Referensi:
WHO. Diakses pada 2022. Legionellosis.
Mayo Clinic. Diakses pada 2022. Legionnaires’ Disease.
Cleveland Clinic. Diakses pada 2022. Legionnaires’ Disease.

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan