Gejala Sindrom Eisenmenger pada Ibu Hamil

Ditinjau oleh  dr. Verury Verona Handayani   02 Agustus 2019
Gejala Sindrom Eisenmenger pada Ibu HamilGejala Sindrom Eisenmenger pada Ibu Hamil

Halodoc, Jakarta - Pengidap sindrom Eisenmenger akan memiliki lubang di antara dua bilik jantung yang merupakan cacat jantung bawaan saat lahir. Lubang di antara dua bilik jantung ini mengakibatkan peredaran darah pada paru-paru dan jantung menjadi tidak normal. Kondisi ini akan menyebabkan penumpukan darah pada paru-paru, sehingga darah tidak dapat beredar ke seluruh tubuh.

Baca juga: Sindrom Eisenmenger Dapat Sebabkan Komplikasi pada Jantung

Penyakit ini juga menyebabkan kakunya arteri pada paru-paru, sehingga meningkatkan tekanan arteri paru-paru. Kenali gejala sindrom Eisenmenger, agar langkah pencegahannya dapat dilakukan!

Gejala Sindrom Eisenmenger pada Ibu Hamil

Kehamilan akan menuntut seorang wanita mempunyai jantung dan paru-paru yang sehat. Wanita dengan sindrom Eisenmenger seharusnya tidak diizinkan untuk hamil, karena kehamilan pada pengidap sindrom ini akan menimbulkan risiko kematian pada ibu dan juga janin yang dikandung. Gejala yang dapat ditemukan pada pengidap sindrom Eisenmenger, antara lain:

  • Sakit kepala;

  • Batuk berdarah;

  • Warna bibir, jari-jari tangan, kulit, serta kaki menjadi kebiruan;

  • Melebarnya jari-jari tangan dan kaki;

  • Pembengkakan pada perut;

  • Sering merasa lelah;

  • Sesak napas;

  • Nyeri pada dada;

  • Jantung berdebar-debar.

Jika mengalami serangkaian gejala tersebut, segera diskusikan dengan dokter pada aplikasi Halodoc untuk mengetahui langkah pengobatan apa yang harus dijalani. Pengidap sindrom Eisenmenger harus selalu menjalani pemeriksaan rutin agar kondisinya terus terpantau. Jika tidak, komplikasi yang muncul akan berakibat fatal, bahkan dapat membahayakan nyawa pengidapnya.

Baca juga: Badan Anak Membiru, Waspada Tanda Sindrom Eisenmenger

Ini yang Jadi Penyebab dari Sindrom Eisenmenger

Kelainan bawaan yang berupa lubang yang menghubungkan ruangan kiri dan kanan jantung akan membuat bercampurnya darah bersih dan darah kotor pada jantung. Kelainan bawaan tersebut mencakup beberapa kelainan lain, seperti:

  • Atrial septal defect (ASD), yaitu lubang pada septum atrium.

  • Ventricular septal defect (VSD), yaitu lubang pada septum ventrikel.

  • Patent ductus arteriosus, yaitu saluran pembuluh aorta (arteri utama) dengan pembuluh arteri pulmonalis (arteri pada paru-paru).

  • Atrioventricular canal defect, yaitu lubang besar pada bagian tengah jantung yang menyebabkan semua ruangan pada jantung menyatu.

Kondisi ini biasanya sudah dapat terlihat saat anak berusia dua tahun, tetapi gejala yang muncul tidak dapat terlihat sepenuhnya. Perlu waktu bertahun-tahun hingga pengidap merasakan gejalanya. Biasanya, pengidap sindrom Eisenmenger yang mengalami kondisi ini sejak kecil baru akan merasakan gejalanya saat mereka beranjak remaja.

Beberapa Komplikasi yang Ditimbulkan dari Sindrom Eisenmenger

Sejumlah komplikasi pada organ-organ dalam tubuh dapat dirasakan pengidap sindrom ini. Beberapa komplikasi yang terjadi pada organ jantung, antara lain:

  • Serangan jantung;

  • Gangguan irama jantung;

  • Gagal jantung;

  • Hentinya detak jantung secara mendadak;

  • Infeksi pada jaringan jantung.

Sementara, komplikasi yang dialami pada organ lainnya, antara lain:

Baca juga: Ketahui Penyebab Terjadinya Sindrom Eisenmenger pada Anak

Untuk menghindari terjadinya penyakit ini, berbagai upaya pencegahan dapat dilakukan. Beberapa langkah pencegahan antara lain banyak minum air putih, berhenti merokok, hindari konsumsi alkohol, hindari aktivitas berat, jaga kesehatan mulut dan gigi, serta mengonsumsi obat-obatan secara rutin seperti yang diresepkan dokter sebagai langkah pengobatan guna mencegah terjadinya sindrom Eisenmenger. 

Pencegahan dari segala macam penyakit sebenarnya sangat mudah, tetapi sulit dilakukan karena hampir setiap orang mempunyai kebiasaan kurang baik yang sering dijalani. Jadi, jaga selalu kesehatan diri di mana pun berada, ya!

 

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan