Gejala yang Terjadi pada Perempuan Saat Mengalami Sindrom Sjogren

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   11 November 2018
Gejala yang Terjadi pada Perempuan Saat Mengalami Sindrom SjogrenGejala yang Terjadi pada Perempuan Saat Mengalami Sindrom Sjogren

Halodoc, Jakarta – Sindrom sjogren adalah gangguan sistem kekebalan tubuh yang diidentifikasi oleh dua gejala yang paling umum yaitu mata kering dan mulut kering. Pada sindrom sjogren terjadi penurunan produksi air mata dan air liur yang mengakibatkan kekeringan di kedua bagian tersebut.

Meskipun sindrom sjogren bisa terjadi pada siapa saja tanpa batasan usia, tapi nyatanya pengidap sindrom sjogren kebanyakan orang yang lebih tua dari 40 tahun serta lebih sering terjadi pada wanita. Beberapa gejalanya adalah sebagai berikut:

  1. Mata kering

Mata mungkin terbakar, gatal, ataupun terasa berpasir yang seolah ada pasir di dalamnya.

  1. Mulut kering

Mulut mungkin terasa penuh kapas sehingga sulit untuk menelan atau berbicara.

  1. Nyeri sendi, bengkak dan kaku

Kelenjar liur bengkak, terutama yang terletak di belakang rahang dan di depan telinga.

  1. Ruam kulit atau kulit kering

  2. Kekeringan vagina

  3. Batuk kering yang terus-menerus

  4. Kelelahan berkepanjangan

Sindrom sjogren adalah gangguan autoimun. Sistem kekebalan tubuh secara keliru akan menyerang sel dan jaringan tubuhmu sendiri. Kondisi gen tertentu menempatkan orang pada risiko gangguan yang lebih tinggi, tetapi tampaknya mekanisme pemicu, seperti infeksi virus atau bakteri tertentu juga menjadi penyebab.

Pada sindrom sjogren, sistem kekebalan tubuhmu terlebih dahulu menargetkan kelenjar yang membuat air mata dan air liur sehingga dampaknya lebih terlihat pada mata dan mulut. Namun, tidak hanya di bagian-bagian tersebut saja kerusakan juga bisa terjadi pada:

  1. Sendi

  2. Tiroid

  3. Ginjal

  4. Hati

  5. Paru-paru

  6. Kulit

  7. Saraf

Sindrom sjogren biasanya terjadi pada orang dengan satu atau lebih faktor risiko berikut:

  1. Usia

Sindrom Sjogren biasanya didiagnosis pada orang yang lebih tua dari 40 tahun.

  1. Jenis kelamin

Perempuan jauh lebih mungkin mengidapi sindrom sjogren.

  1. Penyakit rematik

Umumnya orang-orang yang memiliki sindrom sjogren untuk juga memiliki penyakit rematik, seperti rheumatoid arthritis atau lupus.

Komplikasi yang diakibatkan oleh sindrom sjogren termasuk:

  1. Paru-paru, ginjal atau hati

Peradangan dapat menyebabkan pneumonia, bronkitis, ataupun masalah lain di paru-paru yang memicu permasalahan fungsi ginjal dan menyebabkan hepatitis atau sirosis di hati.

  1. Kelenjar getah bening

Sebagian kecil orang dengan sindrom sjogren mengembangkan kanker kelenjar getah bening (limfoma).

  1. Saraf

Pengidap sindrom sjogren sangat mungkin mengidap mati rasa, kesemutan, dan terbakar di tangan dan kaki (neuropati perifer).

Penanganan dan Pencegahan

Jika mata dan mulut terasa sangat kering, maka ada banyak kemungkinan penyebabnya, seperti kualitas udara yang buruk dan obat-obatan tertentu. AKan tetapi, jika kamu memiliki kekeringan yang tahan lama dan tidak nyaman di mata dan mulut, bersama dengan kelelahan, ataupun rasa sakit dan bengkak di beberapa sendi, maka besar kemungkinan kamu mengidap sindrom sjogren.

Waktu rata-rata untuk mendiagnosis sjogren adalah sekitar tujuh tahun dari gejala pertama, karena gejalanya bisa sangat perlahan. Umumnya, dokter menggunakan beberapa tes untuk membuat diagnosis. Ini termasuk mengukur aliran air mata dan air liur, tes darah, serta biopsi. Dalam tes biopsi, seorang ahli bedah mengangkat kelenjar penghasil air liur kecil dari bibir dan melihatnya di bawah mikroskop. Tes darah dan biopsi memungkinkan dokter mengetahui apakah sistem kekebalan tubuh menyerang sel-sel yang menghasilkan air liur.

Oleh karena begitu banyak sistem tubuh dapat terpengaruh, maka orang dengan sindrom sjogren perlu menemui beberapa spesialis. Ini termasuk dokter mata untuk mata, spesialis penyakit mulut atau dokter gigi yang memiliki pengalaman dengan mulut kering, dan seorang reumatologis yang dapat mengelola dan mengoordinasikan perawatan.

Banyak perawatan untuk sindrom sjogren bertujuan untuk meredakan gejala kekeringan. Untuk pasien dengan kekeringan ringan, air mata buatan yang dijual bebas dapat membantu mata kering. Sederetan air dan permen bebas gula dapat membantu mengatasi mulut kering.

Oleh karena air liur biasanya melindungi gigi dari pembusukan, maka orang-orang dengan mulut kering harus berhati-hati untuk menghindari permen bergula dan lebih telaten lagi dalam merawat giginya. Sindrom sjogren adalah kondisi kronis dan tidak ada obatnya. Namun, pengobatan dapat memperbaiki gejala dan mencegah masalah, seperti gigi berlubang dan infeksi mata.

Kalau ingin mengetahui lebih banyak mengenai sindrom sjogren serta penanganannya,  bisa tanyakan langsung ke Halodoc. Dokter-dokter yang ahli di bidangnya akan berusaha memberikan solusi terbaik untukmu. Caranya, cukup download aplikasi Halodoc lewat Google Play atau App Store. Melalui fitur Contact Doctor, kamu bisa memilih mengobrol lewat Video/Voice Call atau Chat.

Baca juga:

 

 

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan