Gemar Main Handphone Sebabkan Trigger Finger, Benarkah?

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   24 Juli 2019
Gemar Main Handphone Sebabkan Trigger Finger, Benarkah?Gemar Main Handphone Sebabkan Trigger Finger, Benarkah?

Halodoc, Jakarta - Saat sedang mengetik di komputer atau laptop, apakah jarimu pernah terasa kaku? Kalau iya, mungkin saja kondisi ini disebabkan oleh trigger finger, kondisi ketika jari terkunci atau kaku pada posisi menekuk atau meregang. 

Menurut ahli dalam American Academy of Orthopaedic Surgeons, pengidap trigger finger akan mengalami keterbatasan gerak pada jari tangan, dan sulit untuk meluruskan jari. Dalam kebanyakan kasus, trigger finger ini biasanya terjadi pada ibu jari, tengah, dan jari manis. Akan tetapi, tak menutup kemungkinan kondisi ini bisa terjadi pada seluruh jari secara bersamaan. 

Trigger finger ini terjadi ketika selubung pelindung yang mengelilingi tendon jari mengalami peradangan. Nah, inflamasi inilah yang membuat tendon tak bisa bergerak secara leluasa, sehingga jari tangan kaku dalam satu posisi. 

Baca juga: 4 Cara untuk Meredakan Trigger Finger Ringan

Main Handphone Bisa Memicunya?

Sebenarnya trigger finger ini lebih umum dialami oleh wanita yang sering mengerjakan pekerjaan rumah yang menggunakan jari-jari tangan. Contohnya, memasak atau mencuci. Tak cuma itu saja, trigger finger  juga sering muncul pada orang-orang di usia 40–60 tahun, dan pengidap diabetes melitus atau mereka yang memiliki penyakit rematik.

Lalu, benarkah trigger finger ini juga bisa menyerang seseorang yang sering bermain atau menghabiskan waktu dengan handphone? Sayangnya, kebiasaan tersebut memang bisa memicu trigger finger.

Alasannya jelas, bermain handphone terlalu lama, artinya menggunakan tangan berlebihan dan melakukan gerakan berulang pada jari-jari tangan. Nah, kondisi inilah yang bakal memicu peradangan dan pembengkakan pada tendon karena tak bisa bergerak bebas, dan menggumpal membentuk tonjolan. 

Sebenarnya bukan main handphone dalam waktu yang lama saja yang bisa memicu trigger finger. Penggunaan jari tangan secara berulang dalam waktu lama juga bisa memicu dan memperburuk trigger finger. Contohnya mengetik, bermain game menggunakan joystick, hingga menulis. 

Kenali Gejala Trigger Finger

Ketika terserang trigger finger, pengidapnya bisa merasakan beberapa gejala, seperti: 

  • Jari bengkak dan terasa nyeri;

  • Timbulnya benjolan yang disertai rasa nyeri pada telapak tangan;

  • Keterbatasan gerak jari;

  • Sulit meluruskan jari atau jari terkunci di posisi tertekuk; dan

  • Timbul sensasi popping (adanya gelembung udara) di jari tangan. 

Ketika jari terkunci, biasanya harus ada seseorang yang meluruskan atau mengubah posisinya. Yang mesti diingat, rasa sakit bisa muncul pada tendon bahkan bengkak, serta sering lebih menyakitkan saat bergerak. 

Umumnya, orang dewasa yang terserang trigger finger lebih sering merasakan sakit pada jari tangan. Sedangkan anak-anak, sering di bagian jempol. 

Baca juga: Inilah Penyebab Munculnya Trigger Finger

Nah, untuk menghindari trigger finger sebenarnya mudah kok. Cobalah batasi atau kurangi aktivitas Penggunaan jari tangan secara berulang dalam waktu lama. Selain itu, bila jari mulai mengalami kekakuan dan bengkak, pastikan untuk mengistirahatkan jari tangan. 

Andaikan gejalanya semakin memburuk, tak ada salahnya untuk mengonsumsi obat golongan antiinflamasi non-steroid (OAINS). Namun, ada baiknya untuk tanyakan terlebih dahulu kepada dokter sebelum mengonsumsi obat tersebut. 

Mau tahu lebih jauh mengenai masalah di atas? Atau memiliki keluhan kesehatan lainnya? Kamu bisa kok bertanya langsung pada dokter melalui aplikasi Halodoc. Lewat fitur Chat dan Voice/Video Call, kamu bisa mengobrol dengan dokter ahli tanpa perlu ke luar rumah. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play!

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan