GERD Komorbid Berbahaya Ketika Pengidapnya Terinfeksi COVID-19

Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   03 Agustus 2021
GERD Komorbid Berbahaya Ketika Pengidapnya Terinfeksi COVID-19GERD Komorbid Berbahaya Ketika Pengidapnya Terinfeksi COVID-19

GERD komorbid berpotensi berbahaya bila pengidapnya terinfeksi COVID-19. Ada dua penyebabnya, yaitu kurangnya asupan nutrisi dan perlukaan di tenggorokan/kerongkongan. Hal ini berkaitan dengan nyeri perut yang dirasakan karena berhubungan dengan gejala anosmia atau kehilangan indra penciuman dan perasa pada pengidap COVID-19. Berikut ini ulasannya.”

Halodoc, Jakarta – Pagebluk COVID-19 belum menunjukkan titik akhir, termasuk di Indonesia. Penyakit ini bisa menginfeksi siapa saja, bahkan orang yang sudah divaksin juga bisa tetap terinfeksi. Orang-orang dengan kondisi kesehatan tertentu lebih rentan mengalami komplikasi yang parah akibat COVID-19. Mereka dengan penyakit terdahulu atau komorbid lebih berisiko mengalami komplikasi yang signifikan.

Menurut data kesehatan dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), mereka yang memiliki masalah medis mendasar seperti penyakit kardiovaskular, diabetes, penyakit pernapasan kronis, dan kanker lebih mungkin mengembangkan penyakit serius. Baru-baru ini juga disebutkan, GERD komorbid berpotensi berbahaya ketika pengidapnya terinfeksi COVID-19. Benarkah demikian? Ketahui faktanya di sini!

Baca juga: 5 Komorbid yang Perlu Diwaspadai di Masa Pandemi

Menurunnya Imun karena Asupan Makan Tidak Teratur

Dilansir dari laman CNN Indonesia, disebutkan kalau GERD menjadi penyakit komorbid yang berisiko meningkatkan komplikasi saat terinfeksi COVID-19, dikarenakan masalah anosmia. Anosmia membuat kita mengalami kehilangan penciuman dan indra perasa. 

Terkadang kondisi ini membuat penyintas atau pengidap COVID-19 tidak selera makan sehingga melewatkan waktu makan. Padahal, orang dengan gangguan GERD tidak boleh melewatkan waktu makannya. 

Menurut data kesehatan yang dipublikasikan oleh UNCW Health Promotion disebutkan pengidap GERD tidak boleh melewatkan waktu makan karena dapat menyebabkan kekambuhan. Beberapa gejala yang muncul saat GERD sudah kambuh, yaitu:

1. Kesulitan menelan.

2. Gangguan pernapasan.

3. Mual dan muntah.

4. Gangguan tidur.

5. Kerusakan gigi karena asam lambung.

Tidak hanya makan teratur, pengidap GERD disarankan untuk makan dalam porsi kecil 3-4 jam secara perkala. Makan tidak teratur dan melewatkan waktu makan karena tidak selera makan bisa berdampak kepada imun tubuh.

Baca juga: Dampak Negatif COVID-19 pada Anak yang Punya Komorbid

Sedangkan orang dengan infeksi COVID-19 perlu menjaga daya tahan tubuhnya sebaik mungkin. Imunitas adalah sumber pertahanan tubuh saat terserang infeksi apapun termasuk COVID-19. Itulah sebabnya orang dengan gangguan imun tubuh juga rentan terhadap COVID-19. 

Perlukaan di Kerongkongan Tingkatkan Infeksi

Makanan adalah salah satu sumber untuk meningkatkan dan menjaga imunitas tubuh. Dari makanan juga, kita mendapatkan vitamin A, C, E, dan D yang baik untuk kekebalan. Nah, GERD mampu membatasi hasrat untuk makan yang pada akhirnya menghambat masuknya nutrisi penting untuk sistem kekebalan tubuh.

Hasilnya, badan menjadi lesu, tidak bersemangat, dan kehilangan kemampuannya untuk melawan infeksi dan sembuh dari serangan penyakit. Itulah yang membuat GERD komorbid berbahaya ketika pengidapnya terinfeksi COVID-19.

Selain imunitas, GERD berpotensi berbahaya karena risiko kerusakan kerongkongan akibat asam lambung yang tampaknya menyebabkan peningkatan ekspresi ACE2. ACE2 adalah reseptor enzim yang mengikat COVID-19 untuk menembus sel manusia. Asam lambung yang naik ke kerongkongan membuat kita lebih rentan terhadap infeksi virus.

Baca: 4 Penanganan untuk Bantu Redakan GERD

Terjadi peningkatan ekspresi protein ACE2 pada pasien dengan kerongkongan yang mengalami kenaikan asam lambung. Hal itu membuat tim peneliti dari Sao Paulo Research Foundation sepakat kalau asam lambung dapat menjadi faktor risiko COVID-19 lebih parah. Pun begitu, masih perlu ada penelitian lebih lanjut yang menjelaskan kaitan GERD komorbid dan komplikasi COVID-19.

Untuk saat ini, jika kamu mengidap GERD ataupun gangguan pencernaan lainnya, ada baiknya untuk lebih memerhatikan kesehatan dan mengelola gejala lebih telaten lagi. Periksakan diri ke dokter dan lakukan vaksinasi untuk pencegahan COVID-19.  Informasi selengkapnya mengenai COVID-19 serta komorbid yang berpotensi meningkatkan komplikasi infeksi bisa ditanyakan ke dokter langsung melalui aplikasi Halodoc.

Referensi:
CNN Indonesia.com. Diakses pada 2021. Kata Dokter soal GERD Jadi Komorbid Covid-19
World Health Organization. Diakses pada 2021. Coronavirus
Ugm.ac.id. Diakses pada 2021. Ways to Boost Your Immune System during Covid-19 Pandemic
Very Well Health. Diakses pada 2021. 10 Things to Stop Doing If You Have GERD
UNCW Health Promotion. Diakses pada 2021. What If I Have Acid Reflux
Sao Paulo Research Foundation. Diakses pada 2021. Gastroesophageal reflux may increase risk of dying from COVID-19, study suggests

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan