Hal-Hal Ini Bisa Tingkatkan Risiko Kena Angin Duduk

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   13 Desember 2018
Hal-Hal Ini Bisa Tingkatkan Risiko Kena Angin DudukHal-Hal Ini Bisa Tingkatkan Risiko Kena Angin Duduk

Halodoc, Jakarta - Pasti kamu tidak asing dengan istilah 'angin duduk' yang membuat dada terasa nyeri. Sebenarnya, angin duduk atau angina adalah sebuah kondisi yang terjadi karena kurangnya pasokan oksigen yang masuk ke jantung, sehingga dada terasa nyeri. Kondisi yang menyebabkan hal ini terjadi adalah pembuluh darah yang menyempit, sehingga darah yang masuk ke jantung tersendat.

Darah mengandung oksigen yang dibutuhkan oleh jantung ketika lewat. Jika darah yang melewati jantung hanya sedikit, oksigen yang masuk ke jantung untuk memompa darah pun akan semakin sedikit. Jika oksigen yang berada di jantung semakin tipis, hal yang berbahaya mungkin saja terjadi. Selain itu, angin duduk dapat menyerang secara tiba-tiba.

Selain itu, angin duduk terbagi dalam tiga jenis, yaitu:

  1. Angin duduk stabil. Angin duduk jenis ini adalah yang paling sering terjadi. Pada angin duduk ini, jantung dipaksa untuk bekerja lebih keras yang biasanya terjadi setelah aktivitas berat, seperti berolahraga. Angina ini akan kembali normal setelah beristirahat dan mengonsumsi obat.

  2. Angin duduk tidak stabil. Angin duduk jenis ini bisa membahayakan kesehatan tubuh. Hal tersebut karena angin duduk jenis ini dapat terjadi secara tiba-tiba tanpa sebab. Apabila angina ini terjadi, dapat menjadi tanda bahwa seseorang akan mengidap serangan jantung.

  3. Angin duduk varian. Angin duduk ini jarang terjadi, tetapi angin duduk ini dapat terjadi kapan saja bahkan ketika istirahat. Angin duduk ini dapat diredakan dengan mengonsumsi obat-obatan.

Hal-Hal yang Dapat Meningkatkan Risiko Angin Duduk

Terdapat beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko angin duduk. Dua faktor ini bahkan tidak dapat dihindari, yaitu:

  1. Faktor Keturunan

Seorang anak yang orangtuanya memiliki riwayat penyakit jantung umumnya dapat meningkatkan risiko terkena angin duduk. Hal tersebut dikarenakan masalah gangguan pembuluh darah yang biasanya menurun. Selain itu, pria lebih tinggi risiko mengalami angin duduk dibandingkan wanita.

  1. Faktor Usia

Usia yang terus bertambah juga sejalan dengan meningkatnya risiko terserang angin duduk. Hal tersebut dikarenakan organ tubuh yang semakin menua dan lebih rentan. Selain itu, penyakit ini lebih rentan terjadi pada orang tua, karena pembuluh darah yang mengeras dan kurang lentur.

Risiko angin duduk lainnya yang mungkin terjadi, adalah:

  • Kolesterol yang tinggi. Kadar kolesterol yang tinggi pada seseorang dapat meningkatkan risiko penyakit ini terjadi. Kolesterol dapat membuat penumpukan lemak di pembuluh darah, sehingga aliran darah tersendat yang menyebabkan angin duduk.

  • Mengidap penyakit diabetes. Seseorang yang mengidap penyakit diabetes memiliki risiko angin duduk lebih tinggi. Kondisi tersebut terjadi karena dinding arteri mengalami kerusakan akibat tingginya gula dalam darah. Selain itu, kadar kolesterol dapat meningkat yang disebabkan oleh diabetes.

  • Obesitas. Seseorang yang tubuhnya mengalami obesitas dapat meningkatkan risiko angin duduk. Seseorang dengan obesitas lebih rentan karena tubuhnya dapat terserang penyakit-penyakit, seperti diabetes, kolesterol tinggi, dan hipertensi.

  • Kurang berolahraga. Seseorang yang kurang berolahraga dapat berdampak pada tubuh yang mengalami obesitas yang dapat menyebabkan penyakit-penyakit lainnya dan berujung pada angin duduk. Maka dari itu, untuk tetap menjaga tubuh tetap sehat, berolahragalah secara teratur.

Itulah beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko angin duduk pada seseorang. Jika kamu mempunyai pertanyaan perihal angin duduk, dokter dari Halodoc siap membantu. Komunikasi dengan dokter bisa dilakukan melalui Chat atau Voice/Video Call. Selain itu, kamu juga dapat membeli obat yang sedang dibutuhkan dan pesanan akan langsung di antar ke rumah dalam waktu satu jam. Yuk, download segera di Google Play atau App Store!

Baca juga:

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan