Hal yang Dirasakan Pengidap Buta Warna Parsial

Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   17 Januari 2020
Hal yang Dirasakan Pengidap Buta Warna ParsialHal yang Dirasakan Pengidap Buta Warna Parsial

Halodoc, Jakarta - Jika kamu tidak mampu membedakan warna tertentu, bisa jadi kamu mengalami kondisi yang dinamakan buta warna. Namun, buta warna terbagi menjadi dua, yaitu buta warna sebagian atau parsial dan buta warna total. Dari banyaknya pengidap buta warna, sebagian besar kasus ternyata adalah buta warna parsial dan sedikit yang mengalami buta warna total. 

Ciri utama seseorang mengalami kondisi buta warna adalah memiliki pandangan yang berbeda dengan orang lain dalam kondisi normal tentang warna, juga tidak bisa membedakan beberapa warna tertentu yang mereka temui dalam aktivitas sehari-hari. Sementara buta warna total menjadikan pengidapnya tidak bisa melihat warna sama sekali. 

Baca juga: Harus Tahu, Inilah 7 Fakta Penting Mengenai Buta Warna

Hal yang Dirasakan Pengidap Buta Warna Parsial

Sering ditemui, kondisi buta warna parsial yang terjadi karena faktor genetik alias keturunan. Riwayat keluarga yang memiliki kelainan pada fotopigmen bisa menurunkan kondisi ini pada anak-anaknya. Foto pigmen adalah molekul yang berfungsi untuk mendeteksi warna dalam sel yang berbentuk kerucut pada bagian retina mata. 

Namun, ada pula kasus buta warna sebagian yang terjadi tanpa adanya faktor keturunan. Kondisi ini lebih sering disebabkan karena paparan bahan kimia atau mengalami cedera fisik pada mata, saraf penglihatan, dan bagian otak yang bertugas untuk memroses informasi terkait dengan warna-warna. Katarak dan usia memainkan peran dalam kondisi buta warna. 

Sayangnya, jika buta warna sebagian yang kamu alami terjadi karena sifat pewarisan dari orangtua, kondisi ini tidak bisa disembuhkan. Pastinya, tidak mungkin mengganti sel kerucut pada retina mata. Namun, selama kondisi ini tidak mengganggu aktivitas kamu, tidak perlu penanganan khusus. Sementara jika buta warna terjadi karena kondisi medis atau konsumsi obat, harus dilakukan penanganan oleh dokter. 

Baca juga: Cara untuk Deteksi Buta Warna Parsial

Jadi, apabila kamu mengalami buta warna parsial dan tidak memiliki anggota keluarga yang memiliki riwayat yang sama, kamu perlu memeriksakan kesehatan mata ke dokter. Lebih mudah lagi kalau kamu membuat janji dengan dokter spesialis mata terlebih dahulu, sehingga tidak perlu lagi mengantre di rumah sakit. Pakai aplikasi Halodoc, karena aplikasi ini bisa kamu pakai untuk tanya jawab dengan dokter atau beli obat tanpa perlu ke apotek. 

Sebenarnya, ada dua golongan buta warna parsial, yaitu golongan yang tidak mampu membedakan warna pada gradasi merah dan hijau, dan warna biru dan kuning. Berikut klasifikasinya:

  • Deuteranopia, yang membuat pengidap melihat warna merah menjadi kuning kecoklatan, sementara warna hijau terlihat seperti krem.

  • Protanopia, yang membuat pengidap melihat warna merah menjadi hitam, warna hijau dan jingga menjadi kuning, dan sulit membedakan warna ungu dan biru. 

  • Protanomali, yang membuat pengidap melihat warna jingga, kuning, dan merah cenderung lebih gelap dan seperti warna hijau. 

  • Deuteranomaly, yang membuat pengidap melihat warna kuning dan hijau menjadi kemerahan dan tidak bisa membedakan warna biru dan ungu. 

  • Tritanomali, yang membuat pengidap melihat warna biru menjadi lebih hijau, dan kesulitan membedakan warna merah dan kuning. 

  • Tritanopia, yang membuat pengidap melihat warna biru seperti warna hijau dan warna kuning terlihat seperti abu muda atau ungu. 

Baca juga: Bukan Hanya Bawaan Lahir, Ini 5 Penyebab Buta Warna

Itulah yang bisa diketahui tentang buta warna parsial dan hal yang dirasakan oleh pengidapnya. Segera periksakan ke dokter ketika alami gejala aneh pada penglihatan kamu agar segera mendapatkan diagnosis yang tepat. 

Referensi: 
NHS Choices UK. Diakses pada 2019. Colour Vision Deficiency (Colour Blindness).
WebMD. Diakses pada 2019. What Is Color Blindness?
National Eye Institute. Diakses pada 2019. What Is Color Blindness?

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan