Hal yang Perlu dan Jangan Dilakukan saat Mengalami Takikardia

3 menit
Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   14 September 2021

“Takikardia berisiko menyebabkan komplikasi serius, seperti pingsan, stroke, gagal jantung bahkan kematian mendadak. Oleh sebab itu, saat mengalami takikardia sebaiknya hindari kafein, alkohol, merokok dan jangan begadang.”

Hal yang Perlu dan Jangan Dilakukan saat Mengalami TakikardiaHal yang Perlu dan Jangan Dilakukan saat Mengalami Takikardia

Halodoc, Jakarta – Normalnya, jantung berdetak 60 sampai 100 kali setiap menitnya. Lebih dari itu, kamu perlu waspada karena bisa jadi itu tanda aritmia. Ada banyak gangguan irama jantung (aritmia) yang dapat menyebabkan takikardia. Detak jantung yang cepat mungkin sering kamu alami saat berolahraga atau gugup. Namun, beda halnya dengan takikardia. Kondisi ini bisa terjadi bahkan saat seseorang sedang beristirahat.

Saat mengalami takikardia, ada beberapa hal yang sebaiknya kamu hindari supaya kondisi ini tidak semakin memburuk. Pasalnya, takikardia yang tidak terkendali bisa menimbulkan komplikasi serius, seperti gagal jantung, stroke, pingsan bahkan kematian mendadak. 

Baca juga: Begini Cara Penanganan Penyakit Takikardi atau Palpitasi di Rumah

Jangan Lakukan Ini Saat Alami Takikardia

Takikardia tidak boleh disepelekan karena risiko komplikasinya. Berikut beberapa hal yang sebaiknya tidak kamu lakukan saat alami takikardia:

1. Hindari Kafein

Kebanyakan kopi dan teh mengandung zat kafein. Zat yang satu ini dapat meningkatkan tekanan darah dengan memicu reseptor adenosin yang kemudian mengaktifkan sistem saraf simpatik. Selain kopi dan teh, minuman berenergi juga banyak mengandung kafein bahkan dengan kandungan yang lebih tinggi. 

2. Jangan Minum Alkohol

Mirip dengan kafein, alkohol juga dapat meningkatkan tekanan darah yang dapat memperburuk takikardia. Bukan cuma memengaruhi tekanan darah saja, alkohol terbukti dapat memengaruhi kesehatan lambung. Artinya, akan timbul masalah kesehatan baru lagi saat kamu mengonsumsinya. 

Baca juga: Ini 9 Orang yang Berpotensi Terkena Penyakit Jantung

3. Jangan Begadang

Durasi tidur yang tepat dapat mencegah aritmia yang berhubungan dengan takikardia. Tidur juga mampu menurunkan tingkat stres dan mengembalikan tingkat energi setelah beraktivitas seharian. Sementara itu kelelahan seringkali memicu aritmia yang dapat berkembang menjadi takikardia. Untuk itu, hindari begadang dan tidur minimal 7-9 jam setiap malamnya. 

4. Berhenti Merokok

Merokok adalah sumber segala penyakit. Banyak jenis penyakit yang disebabkan oleh kebiasaan merokok, termasuk takikardia. Menurut data yang dipublikasikan oleh British Heart Foundation, bahan kimia yang terkandung dalam rokok dapat melekat pada dinding arteri. Kondisi ini membuat sistem kerja arteri yang membawa darah ke jantung tersumbat dan dapat menyebabkan serangan jantung.

5. Jangan Tunda ke Dokter

Takikardia berisiko menyebabkan berbagai komplikasi serius bahkan kematian. Oleh sebab itu, sebaiknya jangan tunda memeriksakan diri ke dokter agar segera ditangani. Selain itu, pemeriksaan juga bisa mencegah potensi gejala lain yang bisa membahayakan nyawa.

Masih asing dengan bradipnea yang membuat laju pernapasan menjadi melambat? Baca selengkapnya di artikel ini: “Mengenal Bradipnea: Penyebab, Gejala, dan Cara Mencegahnya“.

Penyebab dan Gejala Takikardia

Olahraga berat, demam, ketakutan, stres, kecemasan, atau obat-obatan tertentu semuanya dapat menyebabkan takikardia. Kondisi ini juga dapat dipicu oleh anemia, hipertiroidisme, atau kerusakan akibat serangan jantung atau gagal jantung. Untuk itu, sebaiknya periksakan diri ke dokter untuk memastikan pemicu takikardia yang kamu alami.

Ada dua jenis takikardia, ventrikel dan supraventrikular. Takikardia supraventrikular paling sering memengaruhi orang yang merokok, minum terlalu banyak alkohol, atau konsumsi minuman berkafein. Dalam beberapa kasus, takikardia sering berkaitan dengan serangan jantung. 

Sementara itu, takikardia ventrikel sering dikaitkan dengan jalur listrik abnormal yang hadir saat lahir, masalah struktural jantung seperti kardiomiopati atau penyakit koroner, obat-obatan, atau ketidakseimbangan elektrolit. Terkadang, penyebab takikardia tidak jelas dan sulit diketahui secara pasti.

Baca juga: Ini 6 Makanan Sehat untuk Kesehatan Jantung

Apa pun jenis takikardia yang kamu alami, kondisi ini umumnya menimbulkan gejala berupa pusing, sesak napas, nyeri dada dan palpitasi jantung. Dalam kasus ekstrem, takikardia membuat pengidapnya tidak sadar atau mengalami serangan jantung. Masih punya pertanyaan lain seputar kondisi ini? Jangan ragu hubungi dokter melalui aplikasi Halodoc. Dokter yang ahli di bidangnya siap menjawab segala pertanyaan kamu.

This image has an empty alt attribute; its file name is HD-RANS-Banner-Web-Artikel_Spouse.jpg
Referensi:
Mayo Clinic. Diakses pada 2021. Tachycardia.
WebMD. Diakses pada 2021. Tachycardia: Causes, Types, and Symptoms.
Penn Medicine. Diakses pada 2021. Six Do’s and Don’ts When You Have a Heart Rhythm Problem.

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan