Hal yang Perlu Diketahui tentang Ari-Ari Bayi

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   23 Juli 2018
Hal yang Perlu Diketahui tentang Ari-Ari BayiHal yang Perlu Diketahui tentang Ari-Ari Bayi

Halodoc, Jakarta – Ari-ari bayi dikenal juga sebagai plasenta. Ini adalah organ tubuh yang memiliki fungsi penting untuk tumbuh kembang janin dalam kandungan. Jika ibu sedang hamil, berikut adalah beberapa fakta ari-ari bayi yang perlu diketahui.

Baca juga: 3 Jenis Gangguan Plasenta dan Cara Mengatasinya

Apa Fungsi Ari-ari Bayi?

Ari-ari memiliki banyak fungsi dalam menunjang tumbuh kembang janin dalam kandungan. Antara lain:

  • Menyediakan oksigen dan nutrisi bagi janin.
  • Membuang zat buangan yang tidak diperlukan janin, seperti karbon dioksida.
  • Melindungi janin dari infeksi kuman dan bakteri yang bisa memengaruhi tumbuh kembangnya dalam kandungan.
  • Menghalangi sel-sel janin agar tidak masuk ke dalam aliran darah ibu, sehingga janin tidak dianggap sebagai zat asing oleh tubuh ibu.
  • Memproduksi hormon pendukung kehamilan, seperti hormon Human Placental Lactogen (HPL), relaksin, oksitosin, progesteron, dan estrogen.
  • Menyalurkan antibodi (sistem pertahanan tubuh) yang dimiliki ibu ke janin, sehingga setelah lahir (setidaknya selama 3 bulan) ia akan memiliki kekebalan tubuh alami.

Bagaimana Ari-Ari Bayi Terbentuk?

Pembentukan plasenta dimulai dari implantasi, saat blastosis menempel ke endometrium (lapisan dalam rahim) dan sel trofoblas berdiferensiasi (pembentukan sel-sel khusus). Hasil diferensiasi adalah terbentuknya sitotrofoblas yang letaknya di dalam dan sinsitiotrofoblas yang letaknya di luar. Sitotrofoblas terus berproliferasi (pengulangan siklus sel), lalu ke luar menuju membran sel dan membentuk masa dengan banyak inti sel (nukleus).

Baca juga: Retensio Ari-ari bayi Bahaya atau Tidak?

Sitotrofoblas kemudian mengeluarkan enzim proteolitik, sedangkan sinsitiotrofoblas membentuk proyeksi seperti jari-jari dan membuat blastosis menempel erat pada endometrium. Ruang pada sinsitiotrofoblas atau lakuna akan terus menduduki endometrium sampai pembuluh darah maternal bisa mencapainya. Kemudian, terjadi difusi dan terbentuklah sirkulasi darah yg merupakan asal mula sirkulasi darah uteroplasenta. Formasi pembuluh darah embrionik terjadi pada akhir minggu ketiga, dan sirkulasi darah janin sudah terbentuk pada minggu ke empat. Melalui plasenta inilah nutrisi, pertukaran oksigen, dan pengeluaran zat ekskresi dilakukan seiring tumbuh kembang janin dalam kandungan.

Bagaimana Ari-ari Bayi Dikeluarkan dari Tubuh Ibu?

Saat bayi lahir, tali pusar akan dipotong dan ari-ari bayi akan dikeluarkan. Caranya beragam, antara lain:

  • Melalui kontraksi rahim yang terjadi setelah melahirkan. Kontraksi ini bisa terjadi secara alami maupun dirangsang melalui suntikan atau pemberian obat-obatan tertentu.
  • Melalui prosedur operasi, terutama jika ibu melahirkan dengan cara operasi caesar.

Setelah ari-ari bayi keluar, dokter atau bidan akan memeriksa apakah ari-ari bayi dan membran sudah keluar seluruhnya. Ini untuk memastikan bahwa tidak ada yang tertinggal dalam rahim, serta memastikan bahwa kondisi rahim sudah bersih kembali.

Faktor Apa yang Memengaruhi Kesehatan Ari-ari bayi?

Ada beberapa faktor yang memengaruhi kesehatan ari-ari bayi. Antara lain usia ibu saat hamil, peluruhan membran rahim sebelum waktunya, tekanan darah tinggi (hipertensi), kehamilan kembar, gangguan penggumpalan darah, riwayat masalah ari-ari bayi di kehamilan sebelumnya. riwayat operasi rahim, trauma pada perut, serta kebiasaan merokok dan penyalahgunaan obat-obatan.

Baca juga: Sebab dan Akibat Jika Ari-ari bayi Bayi Kecil

Apa Saja Masalah Ari-ari bayi?

Ada beberapa masalah pada ari-ari bayi yang bisa memengaruhi tumbuh kembang janin dalam kandungan. Antara lain:

  • Abrupsio plasenta, yaitu lepasnya plasenta sebelum waktunya.
  • Plasenta previa yaitu kondisi di mana sebagian atau seluruh plasenta menutupi mulut rahim.
  • Plasenta akreta. Kondisi ini terjadi ketika pembuluh darah plasenta atau bagian lain dari plasenta tumbuh terlalu dalam pada dinding rahim.
  • Retensio plasenta, yaitu kondisi di mana plasenta tidak melepaskan diri dari rahim dalam waktu 30-60 menit setelah kelahiran. Jika dibiarkan, kondisi ini bisa menyebabkan pendarahan dan infeksi.

Itulah beberapa hal yang perlu diketahui tentang ari-ari bayi. Kalau kamu punya pertanyaan lain seputar ari-ari bayi, tanyakan saja pada dokter Halodoc. Melalui aplikasi Halodoc, kamu bisa bertanya ke dokter tepercaya kapan saja dan dimana saja melalui Chat, dan Voice/Video Call. Jadi, yuk download aplikasi Halodoc di App Store atau Google Play sekarang juga!

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan