Hal yang Terjadi pada Mata saat Mengalami Trakhoma

Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   08 September 2020
Hal yang Terjadi pada Mata saat Mengalami TrakhomaHal yang Terjadi pada Mata saat Mengalami Trakhoma


Halodoc, Jakarta - Selain bintitan, konjungtivitis, glaukoma, rabun jauh dan dekat, serta katarak, apa lagi keluhan pada mata yang kamu tahu? Pernah mendengar tentang trakhoma? Trakhoma adalah penyakit mata yang disebabkan oleh infeksi bakteri Chlamydia trachomatis.

Menurut catatan dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), trakhoma adalah masalah mata yang terjadi di 44 negara, dan bertanggung jawab atas kebutaan atau gangguan penglihatan pada sekitar 1,9 juta orang. Berdasarkan data WHO pada Maret 2020, 137 juta orang hidup di daerah endemis trakhoma dan berisiko mengalami kebutaan trakhoma. Cukup mengkhawatirkan, bukan?

Lalu, apa saja yang akan terjadi pada mata saat mengalami trakhoma? 

Baca juga: Lalat Bisa Jadi Perantara Penularan Trakhoma, Ini Faktanya

Iritasi Sampai Kebutaan

Pada kebanyakan kasus, trakhoma lebih sering terjadi pada anak-anak. Penyakit mata ini awalnya berkembang dengan lambat, bahkan keluhan pada mata bisa muncul ketika pengidapnya sudah beranjak dewasa. Namun, ada pula gejala trakhoma yang muncul setelah 5 hingga 12 hari setelah terpapar bakteri. 

Gejala awalnya dimulai dengan timbulnya peradangan jaringan yang melapisi kelopak mata (konjungtivitis). Nah, andaikan tidak diobati kondisi ini bisa menyebabkan jaringan parut. 

Menurut para ahli di National Institutes of Health - MedlinePlus dan National Health Service - Wales, berikut ini gejala trakhoma yang bisa dialami pengidapnya: 

  • Iritasi ringan pada mata dan keluarnya nanah atau lendir.
  • Pembengkakan kelenjar getah bening tepat di depan telinga.
  • Bengkak pada bagian kelopak mata bengkak.
  • Penglihatan menjadi kabur.
  • Sakit mata, yang sering kali menjadi parah. 
  • Rasa gatal yang hebat pada mata yang disebabkan oleh kelopak mata yang mengarah ke dalam, dan bulu mata yang bergesekan dengan bola mata.

Selain gejala-gejala di atas, ada kondisi lain yang terjadi pada mata saat mengalami trakhoma. Menurut WHO, setelah bertahun-tahun mengalami infeksi berulang, bagian dalam kelopak mata bisa terluka cukup parah (trachomatous trichiasis). Kondisi ini bisa menimbulkan rasa sakit yang konstan dan intoleransi ringan, menyebabkan jaringan parut pada kornea.

Jika tidak segera ditangani, kondisi ini bisa mengarah pada jaringan parut yang sulit diatasi, sehingga mengakibatkan gangguan penglihatan, atau bahkan kebutaan. 

Jadi, apabila kamu mengalami beberapa gejala yang sudah disebutkan di atas, sebaiknya segera periksakan kondisi mata ke rumah sakit terdekat. Penanganan yang cepat dan tepat akan mencegah terjadinya komplikasi kesehatan.

Baca juga: Alasan Pengidap Trakhoma Berisiko Terkena Entropion

Hati-Hati Terhadap Penularannya

Biang keladi trakhoma adalah bakteri bernama Chlamydia trachomatis. Selain bakteri ini, bakteri lain seperti Chlamydia psittaci dan Chlamydia pneumoniae terkadang juga bisa menyebabkan trakhoma pada mata. 

Hati-hati, penyakit mata yang satu ini bisa menular melalui kontak langsung atau tidak langsung. Untuk penyebaran langsung, biasanya melalui cairan mata dan hidung pengidapnya.

Sementara itu, penyebaran tidak langsung bisa melalui perabotan atau barang-barang pengidapnya. Misalnya pakaian, handuk, hingga sapu tangan. 

Menurut WHO ada pula beberapa faktor lain yang bisa meningkatkan risiko terjadinya trakhoma, antara lain:

  • Kebersihan yang buruk atau tidak memadai.
  • Tinggal di rumah yang ramai atau padat.
  • Akses air bersih yang tidak memadai
  • Akses dan penggunaan sanitasi yang tidak memadai.

Baca juga: Cara Penularan Penyakit Trakhoma yang Perlu Diwaspadai

Ingat, jangan pernah meremehkan penyakit mata ini. Trakhoma yang tak ditangani dengan baik bisa berujung pada kebutaan. Masih punya pertanyaan tentang trakhoma atau penyakit lainnya yang dapat menyerang mata?

Kamu bisa bertanya langsung pada dokter melalui aplikasi Halodoc. Tidak perlu keluar rumah, kamu bisa menghubungi dokter ahli kapan saja dan di mana saja. Praktis, kan? 

Referensi:
National Institutes of Health - MedlinePlus. Diakses pada 2020. Trachoma.
National Health Service - Wales. Diakses pada 2020. Trachoma
WHO. Diakses pada 2020. Trachoma
Mayo Clinic. Diakses pada 2020. Diseases and Conditions. Trachoma.

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan