Hal yang Terjadi pada Paru-Paru saat Alami Asbestosis

Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   03 Juli 2020
Hal yang Terjadi pada Paru-Paru saat Alami AsbestosisHal yang Terjadi pada Paru-Paru saat Alami Asbestosis

Halodoc, Jakarta – Pernahkah kamu mendengar tentang penyakit asbestosis? Penyakit asbestosis terjadi ketika terdapat gangguan pada paru-paru yang disebabkan paparan serat asbes dalam waktu yang cukup lama. Umumnya, asbestosis rentan dialami oleh beberapa pekerja yang bekerja pada bidang perkapalan, rekonstruksi bangunan, penambang asbes, atau mekanik pesawat serta mobil.

Baca juga: Ketahui Perbedaan Sarkoidosis dan Asbestosis

Asbes banyak digunakan untuk keperluan atap bangunan. Asbes yang sudah rusak mengeluarkan debu-debu yang sangat halus dan dikenal sebagai serat asbes. Serat asbes yang terhirup menyebabkan penumpukan pada paru-paru sehingga sebabkan paru-paru alami kerusakan. Simak ulasan dampak dari asbestosis bagi paru-paru, di sini.

Ini yang Terjadi pada Paru-Paru Pengidap Asbestosis

Saat bekerja di area bangunan yang berdebu tidak ada salahnya untuk selalu menggunakan pelindung diri agar kamu terhindar dari berbagai gangguan kesehatan yang mungkin terjadi, salah satunya adalah asbestosis. Asbestosis dapat kamu alami ketika kamu menghirup serat asbes dalam jangka waktu yang cukup lama. Inilah yang menyebabkan kerusakan pada paru-paru.

Kerusakan pada paru-paru dilihat dari seberapa lama paparan serat asbes yang kamu hirup. Semakin lama kamu terpapar serat asbes, tentunya risiko kerusakan paru-paru akan semakin besar. Serat asbes yang terhirup akan terperangkap dalam alveoli dan membentuk jaringan parut. Hal inilah yang menyebabkan paru-paru kehilangan fleksibilitasnya dan menjadi kaku. 

Paru-paru yang menjadi kaku menyebabkan paru-paru tidak dapat mengembang dan mengempis dengan sempurna saat pengidap asbestosis bernapas. Hal ini akan membuat pengidap asbestosis mengalami kesulitan untuk bernapas. Umumnya, kondisi ini diperparah jika sebelumnya pengidap asbestosis memiliki kebiasaan merokok.

Baca juga: Bekerja di Pabrik, Awas Asbestosis Serang Paru-Paru

Kenali Gejala Asbestosis

Pengidap asbestosis tidak langsung mengalami gejala yang berkaitan dengan asbestosis. Biasanya, pengidap asbestosis akan mengalami gejala setelah terpapar serat asbes dalam durasi waktu yang cukup lama. 

Melansir National Health Service UK, ada beberapa gejala yang akan dialami oleh seseorang yang mengalami asbestosis, seperti sesak napas, batuk kering yang dialami secara terus-menerus, mengi, penurunan nafsu makan, mengalami kelelahan, nyeri pada area dada atau bahu, alami pembengkakan pada bagian jari dan kuku jari.

Segera lakukan pemeriksaan pada rumah sakit terdekat ketika kamu merasakan gangguan kesehatan yang berkaitan langsung dengan penyakit asbestosis. Pemeriksaan seperti CT Scan paru dan X-Ray bagian dada akan dilakukan untuk memastikan penyebab gangguan kesehatan yang kamu alami.

Bisakah Asbestosis Disembuhkan?

Gejala yang berkembang cukup lama membuat pengidap asbestosis tidak menyadari adanya penyakit ini sejak awal. Asbestosis yang berkembang membuat penyakit ini sulit untuk diatasi. Namun jangan khawatir, perawatan dilakukan untuk menurunkan gejala yang dialami oleh pengidap asbestosis. 

Perawatan dengan rehabilitasi paru dan terapi oksigen menjadi perawatan medis yang cukup tepat untuk mengatasi gejala asbestosis. Selain itu, menghentikan kebiasaan merokok menjadi salah satu cara yang tepat untuk menurunkan gejala pada pengidap asbestosis. 

Baca juga: Jangan Salah, Ini Bedanya Asbestosis dan Silikosis

Asbestosis ternyata dapat dicegah. Jika kamu menjadi pekerja yang rentan alami asbestosis, tidak ada salahnya untuk rutin lakukan pemeriksaan melalui skrining atau rontgen dada minimal 3-5 tahun sekali. Hal ini dilakukan untuk mengatasi asbestosis sejak dini sehingga tidak menimbulkan komplikasi, seperti kanker paru, penebalan pada pleura, efusi, dan mesothelioma.

Referensi:
Mayo Clinic. Diakses pada 2020. Asbestosis
National Health Service UK. Diakses pada 2020. Asbestosis



 

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan