Hamil tapi Tidak Terasa, Ini Fakta Sindrom Impostor

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   26 September 2019
Hamil tapi Tidak Terasa, Ini Fakta Sindrom ImpostorHamil tapi Tidak Terasa, Ini Fakta Sindrom Impostor

Halodoc, Jakarta - Pada umumnya, wanita akan mengalami sejumlah gejala kehamilan, seperti mual, pusing, dan muntah-muntah. Namun, banyak yang belum mengetahui bahwa kehamilan juga memiliki gejala yang tidak umum dan tidak membahayakan bagi Si Kecil, seperti energi yang bertambah, meningkatnya gairah seks, serta nafsu makan.

Mengapa sejumlah wanita mengalami sejumlah gejala umum dan tidak umum? Hal tersebut dipengaruhi oleh reaksi hormon pada tubuh masing-masing ibu hamil. Nah, bagaimana jika ibu hamil justru tidak merasakan gejala apapun pada kehamilan? Apakah akan berbahaya bagi kesehatan janin?

Baca juga: Ketahui Bahaya Sindrom Antifosfolipid pada Ibu Hamil

Hamil tapi Tidak Terasa, Sindrom Impostor yang Jadi Penyebabnya

Kondisi yang satu ini disebut dengan sindrom impostor. Sindrom yang satu ini merupakan masalah psikologi yang dialami oleh seseorang yang merasa dirinya tidak pantas meraih kesuksesan atau hal-hal yang diinginkan. Bahayanya, perasaan ini seringkali disertai dengan rasa cemas berlebihan dan depresi. Apa hubungan sindrom impostor dengan kehamilan?

Bagi wanita yang umumnya sudah menikah, kehamilan dianggap sebuah pencapaian penting. Pada sebagian orang, kehamilan bisa dibilang sebagai prestasi hidup sekaligus berkah yang sangat berharga. Namun, wanita dengan sindrom impostor akan menganggap kehamilannya sebuah hal yang tidak nyata.

Baca juga: Penyebab Umum Sindrom Edward pada Ibu Hamil

Apa yang Menyebabkan Calon Ibu Mengalami Sindrom Impostor?

Wanita hamil yang mengalami sindrom impostor akan merasa kehamilan yang hadir adalah perasaan yang menipu. Apalagi, jika kehamilan datang tanpa disertai dengan gejala yang umumnya hadir, seperti mual, pusing, dan muntah-muntah. Bisa jadi, wanita hamil dengan sindrom impostor merasa belum menjadi seorang calon ibu.

Rasa yang belum disadari saat ingin menjadi seorang ibu merupakan bentuk perlindungan diri di alam bawah sadar. Bahkan, beberapa wanita masih mempertanyakan kehamilan mereka setelah memasuki trimester kedua atau ketiga. 

Gejala yang Muncul pada Pengidap Sindrom Impostor

Tanda dan gejala yang muncul akan berbeda pada setiap pengidapnya. Gejala umum yang dapat dialami oleh pengidap, antara lain:

  • Takut untuk gagal.

  • Mengabaikan informasi.

  • Mengabaikan pujian.

  • Perfeksionis.

  • Merasa tertekan.

Tanda lain pada pengidap sindrom impostor dapat diketahui melalui pikirannya sendiri yang sering berkata, “Ini hanya keberuntungan”, “Ini tidak nyata”, “Mungkin saya akan menjadi ibu yang gagal”. Wanita dengan sindrom impostor juga akan sering berpikir jika kehamilannya adalah hal yang tidak nyata dan hanya kebetulan, karena tidak ada gejala-gejala yang muncul pada ibu.

Baca juga: Cara Deteksi Sindrom Eisenmenger pada Ibu Hamil

Ketahui Cara Mencegah Sindrom Impostor dengan Langkah Ini

Jika ibu memang tidak sedang menunda kehamilan, sebaiknya persiapkan diri dengan matang, jika sewaktu-waktu hamil dan menjadikan ibu sebagai calon ibu. Jika hal ini terjadi, ibu hanya perlu memastikan dan menyadari jika kodrat seorang wanita adalah hamil dan menjadi seorang ibu bagi anak-anaknya. 

Jika pada kenyataannya ibu memang belum siap, karena mental atau masalah lainnya, segera lakukan perencanaan kehamilan. Dalam hal ini, ibu bisa langsung diskusikan dengan dokter ahli di aplikasi Halodoc untuk perencanaan kehamilan dalam jangka waktu panjang atau pendek. Dengan melakukan diskusi dengan dokter, ibu akan lebih siap saat menghadapi kehamilan.

Referensi:

American Psychological Association. Diakses pada 2019. Feel like a fraud?
Mom Junction. Diakses pada 2019. I’m Not Having Pregnancy Symptoms-Is This Normal?

 

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan