Hari Pangan Sedunia, Hindari Beri Makanan Kemasan pada Anak

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   14 Oktober 2021
Hari Pangan Sedunia, Hindari Beri Makanan Kemasan pada AnakHari Pangan Sedunia, Hindari Beri Makanan Kemasan pada Anak

“Makanan kemasan memang menawarkan kepraktisan dan rasa yang lezat. Namun, sebaiknya hindari memberi makanan kemasan pada anak. Sebab, makanan jenis ini umumnya rendah gizi, minim serat, tinggi gula, mengandung banyak zat kimia, dan rentan menyebabkan ketagihan.”

Halodoc, Jakarta – Memperingati Hari Pangan Sedunia yang jatuh pada 16 Oktober nanti, kesadaran akan pentingnya memberi makanan sehat pada anak perlu mendapat perhatian. Selain memastikan anak mengonsumsi makanan bergizi seimbang, penting juga untuk membatasi atau bila perlu menghindari makanan kemasan. 

Seperti namanya, makanan kemasan adalah makanan yang dikemas rapi dan memiliki masa kedaluwarsa. Ini termasuk makanan olahan seperti makanan siap saji, makanan kemasan, daging olahan, dan makanan ringan. Lantas, apa yang membuat makanan ini sebaiknya dihindari untuk diberikan pada anak? Yuk simak pembahasannya!

Baca juga: Ini Bahaya Makan-Makanan Panas yang Dibungkus Plastik

Bahaya Makanan Kemasan bagi Kesehatan Anak

Sebenarnya, tidak semua makanan kemasan buruk bagi kesehatan. Hanya saja, beberapa di antaranya diproses sedemikian rupa, diberi tambahan penyedap, pewarna, dan pengawet, yang jelas tidak lebih baik dari makanan segar atau yang dimasak sendiri di rumah.

Makanan kemasan ultra proses biasanya juga tinggi gula dan lemak trans. Jika dikonsumsi berlebihan atau jangka panjang, ada banyak risiko masalah kesehatan yang mengintai, termasuk obesitas.

Lebih jelasnya, berikut ini alasan mengapa makanan kemasan sebaiknya tidak diberikan pada anak:

  1. Mengandung Gula Tambahan

Makanan kemasan biasanya diberi tambahan gula. Padahal, gula tambahan tidak mengandung nutrisi penting, dan hanya menambah jumlah kalori dari makanan. 

Konsumsi gula tambahan berlebihan dapat membuat anak ketagihan dan akhirnya makan berlebihan. Akibatnya, risiko masalah kesehatan seperti obesitas, sindrom metabolik, diabetes tipe 2, dan peradangan pada tubuh dapat meningkat.

  1. Rendah Nutrisi

Jika dibandingkan makanan utuh atau segar, makanan kemasan umumnya rendah nutrisi. Beberapa produk mungkin diberi tambahan vitamin dan mineral sintetis untuk menggantikan nutrisi yang hilang saat pemrosesan. 

Namun, tetap lebih baik makanan utuh atau segar, karena ada beberapa nutrisi atau senyawa sehat yang tidak dimiliki makanan kemasan. Misalnya buah, sayur, dan biji-bijian, yang mengandung senyawa antioksidan, antiinflamasi, dan anti karsinogenik.

  1. Rendah Serat

Serat sangatlah penting bagi kesehatan tubuh. Selain untuk pencernaan, serat juga dapat memperlambat penyerapan karbohidrat dan membantu kenyang lebih lama dengan kalori yang lebih sedikit. Sayangnya, sebagian besar makanan kemasan rendah serat. Hal ini karena serat alami dalam bahan makanan utuh telah hilang saat pemrosesan. 

Baca juga: 9 Makanan Terbaik untuk Perkembangan Otak Anak

  1. Mengandung Lemak Trans

Banyak produk makanan kemasan yang mengandung lemak trans. Padahal, lemak trans sangat berbahaya, karena bisa meningkatkan peradangan dalam tubuh.

Tak hanya itu, lemak trans juga dapat meningkatkan kadar kolesterol jahat, dan menurunkan kadar kolesterol baik. Hal ini membuat risiko penyakit jantung, stroke, dan diabetes tipe 2 meningkat.

Menurut studi pada 2019 di jurnal Diabetes & Metabolic Syndrome: Clinical Research & Reviews, peningkatan 2 persen dalam asupan energi dari lemak trans dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit kardiovaskular sebanyak 23 persen.

  1. Banyak Mengandung Zat Kimia

Pernahkah menyempatkan diri untuk membaca komposisi di bagian belakang kemasan makanan? Kamu tentu sering melihat nama-nama bahan atau zat yang asing, bukan?

Beberapa bahan yang namanya tidak familiar itu adalah bahan kimia buatan yang telah ditambahkan produsen, agar makanan terasa lebih enak. Terutama makanan olahan, beberapa zat kimia yang sering ditambahkan adalah pengawet (agar makanan tidak cepat basi), pewarna buatan, dan penyedap.

Baca juga: Pola Makan Sehat untuk Mencegah Obesitas pada Anak

Itulah pembahasan mengenai alasan mengapa makanan kemasan sebaiknya tidak diberikan pada anak. Dapat disimpulkan bahwa meski enak, makanan kemasan nyatanya rendah nutrisi, minim serat, tinggi gula, dan banyak mengandung zat kimia buatan.

Anak-anak yang masih dalam tahap pertumbuhan lebih membutuhkan asupan makanan bergizi seimbang yang minim proses. Dengan minimnya pemrosesan,  zat gizi yang masuk ke tubuh anak akan semakin banyak. 

Jadi, alih-alih membiarkan anak kenyang makan camilan dan makanan kemasan, bentuklah pola makan sehat sedini mungkin dengan memberinya makanan utuh dan segar. Bila anak mengalami masalah kesehatan, segera download aplikasi Halodoc untuk membicarakannya pada dokter anak, ya.

This image has an empty alt attribute; its file name is HD-RANS-Banner-Web-Artikel_Spouse.jpg
Referensi:
Diabetes & Metabolic Syndrome: Clinical Research & Reviews. Diakses pada 2021. Trans Fatty Acids And Lipid Profile: A Serious Risk Factor To Cardiovascular Disease, Cancer And Diabetes.
Medical News Today. Diakses pada 2021. How Do Processed Foods Affect Your Health?
Livestrong. Diakses pada 2021. What Really Happens to Your Body When You Eat Processed Foods.
Very Well Fit. Diakses pada 2021. How Processed Foods Can Affect Your Health.

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan