Harus Tahu, Bolehkah Bayi Pakai Perhiasan?

Ditinjau oleh  dr. Verury Verona Handayani   05 Maret 2020
Harus Tahu, Bolehkah Bayi Pakai Perhiasan?Harus Tahu, Bolehkah Bayi Pakai Perhiasan?

Halodoc, Jakarta - Mungkin bukan fenomena yang aneh lagi ketika melihat bayi baru lahir sudah bergelimang perhiasan. Menghadiahkan perhiasan untuk bayi, baik berupa kalung emas, gelang, anting, atau gelang kaki pun memang sudah jadi semacam tradisi turun-menurun di Indonesia. Namun, apakah memakaikan perhiasan pada bayi benar-benar aman? Sebab, beberapa jenis logam dikenal dapat memicu reaksi alergi dan ruam gatal pada orang dewasa. Lalu, bagaimana dengan bayi?

Sebenarnya, memakaikan perhiasan pada bayi boleh-boleh saja. Namun, orangtua perlu benar-benar mencermati material perhiasan yang dipilih. Salah-salah memilih jenis logam, bisa saja memicu masalah kulit pada bayi yang sensitif. Selain bahan logamnya, orangtua juga perlu memperhatikan aspek keamanan lainnya, seperti bentuk perhiasan yang digunakan. Jika terlalu menjuntai, lebar, atau berpotensi mudah ditarik oleh bayi, sebaiknya jangan dipakaikan.

Baca juga: Bayi Baru Lahir Sebaiknya Jangan Ditindik Dulu, Inilah Umur yang Tepat

Perhiasan Berbahan Dasar Emas Murni

Seperti telah disebutkan tadi, memakaikan perhiasan untuk bayi sebenarnya boleh-boleh saja. Namun, jenis logam yang digunakan untuk perhiasan perlu benar-benar diperhatikan, untuk meminimalisir risiko iritasi dan infeksi. Sebaiknya, pilihlah perhiasan untuk bayi yang berbahan dasar emas murni ketimbang perhiasan perak, platinum, atau besi yang mengandung nikel. 

Perak, besi, dan nikel merupakan jenis logam yang paling berisiko menimbulkan reaksi alergi. Reaksi alergi logam ini dikenal dengan sebutan eksim atau dermatitis kontak. Gejala dermatitis kontak akan semakin parah jika kulit berkeringat. Kalau perhiasannya berbahan dasar emas murni, risiko reaksi alergi akan sangat minim bahkan jarang sekali terjadi.

Hal ini karena emas murni memiliki sifat inert atau stabil dan tidak reaktif. Artinya, perhiasan berbahan dasar emas murni tidak akan bereaksi dengan kulit. Untuk alasan yang sama pula, orangtua perlu menghindari perhiasan bayi yang berbahan dasar serat sintetik dan plastik, karena dapat memicu reaksi gatal dan ruam di kulit.

Baca juga: Masalah Kulit pada Bayi Baru Lahir yang Harus Diwaspadai

Sensitifnya Kulit Bayi

Dibandingkan dengan orang dewasa, kulit bayi lebih tipis. Hal ini membuat kulit bayi cenderung lebih sensitif terhadap berbagai perubahan yang terjadi di sekitarnya, termasuk ketika dipakaikan perhiasan dengan bahan yang tidak tepat. Tanpa dipakaikan perhiasan pun, bayi yang kulitnya sensitif itu sangat rentan mengalami gangguan, seperti ruam merah gatal, alergi, dan iritasi. Apalagi jika bayi memiliki riwayat eksim atau dermatitis dalam keluarganya.

Oleh karena itu, sebaiknya bicarakan dahulu dengan dokter di Halodoc lewat chat, sebelum memutuskan untuk memakaikannya perhiasan. Agar lebih jelas lagi, kamu juga bisa buat janji dengan dokter di rumah sakit, untuk memeriksakan kulit bayi secara langsung, dan mengetahui jika ada risiko alergi yang dimiliki bayi. 

Bentuk dan Model Perhiasan Tak Kalah Penting

Selain jenis logamnya, orangtua juga perlu mempertimbangkan bentuk dan model perhiasan sebelum dipakaikan ke bayi. Hal ini karena bayi suka menarik benda di sekitarnya dan memasukkan segala sesuatu ke dalam mulutnya, sehingga cukup berbahaya jika ia menarik-narik anting atau kalung yang dipakaikan padanya.

Baca juga: Wajib Tahu! 6 Cara Merawat Kulit Bayi Baru Lahir

Kalung dan gelang dengan rantai tipis juga bisa mudah putus ketika ditarik, sehingga manik-maniknya bisa membuat bayi tersedak jika tertelan. Selain itu, ujung-ujung perhiasan yang tajam atau kasar juga perlu dihindari, karena bisa menggores dan melukai kulit bayi. Jadi, pilihlah perhiasan sederhana yang tidak memiliki manik-manik atau berhiaskan liontin. 

Untuk gelang dan gelang kaki, orangtua juga harus memastikan bahwa ukurannya pas dengan lingkar tungkai bayi. Maksudnya, tidak terlalu ketat ataupun terlalu longgar. Sementara itu, untuk kalung sebaiknya jangan dipakaikan dulu, hingga usianya lebih besar. Hal ini untuk menghindari risiko bayi menarik-nariknya dan membuat lehernya terluka atau tercekik.

Referensi:
Pregnant. Diakses pada 2020. Is it safe for a newborn to wear baby jewelry?
WebMD. Diakses pada 2020. Nickel Allergy.

 

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan