Harus Tahu, Ini Gejala dan Penyebab Demam Kuning

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   04 Januari 2019
  Harus Tahu, Ini Gejala dan Penyebab Demam Kuning  Harus Tahu, Ini Gejala dan Penyebab Demam Kuning

Halodoc, Jakarta - Terdapat sebuah penyakit yang dilaporkan hanya terjadi di Amerika Selatan dan Afrika. Penyakit ini disebabkan oleh infeksi virus yang sangat dengan mudah menular melalui gigitan nyamuk. Penyakit ini dapat merusak organ hati dan organ internal lainnya sehingga tergolong fatal.

Penyebab demam kuning adalah virus yang berasal dari genus Flavivirus, dan nyamuk yang menyebarkan virus ini sama dengan nyamuk penyebab demam berdarah, yakni nyamuk Aedes aegypti. Nyamuk ini mudah berkembang di lingkungan sekitar manusia dan cukup berbahaya karena mereka mampu berkembang biak di air bersih.

Virus penyebab demam kuning dapat menginfeksi manusia setelah mereka menggigit manusia atau monyet yang sedang terinfeksi. Virus ini memasuki aliran darah nyamuk dan menetap di kelenjar air liur (saliva) nyamuk. Ketika nyamuk itu kembali menggigit orang lain, virus ini memasuki tubuh orang tersebut melalui aliran darah dan menyebar di dalam tubuh. Sore hingga pagi hari adalah saat nyamuk ini sedang aktif. Oleh karena itu, kamu dan keluarga wajib menghindarinya dengan cara memakai losion anti nyamuk, memasang kelambu, atau semacamnya.

Baca Juga:  Punya Rencana Liburan? Hati-Hati Demam Kuning

Gejala Demam Kuning

Saat nyamuk berhasil menularkan penyakit ini, terjadi beberapa gejala demam kuning yang dapat dilihat berdasarkan tiga fase, antara lain:

- Fase pertama (inkubasi). Pada masa pertama, virus yang masuk ke dalam tubuh belum menimbulkan tanda-tanda atau gejala. Masa inkubasi berlangsung selama 1 hingga 3 hari setelah terinfeksi.

- Fase Kedua (akut). Setelah melewati masa inkubasi, pada hari ke-3 atau ke-4, orang yang terinfeksi merasakan beberapa gejala, antara lain:

  • Demam.

  • Pusing.

  • Mata, wajah, atau lidah kemerahan.

  • Sakit kepala.

  • Silau terhadap cahaya.

  • Nafsu makan menurun.

  • Nyeri otot.

  • Mual dan muntah.

Gejala-gejala tersebut menghilang setelah 3 atau 4 hari. Sebagian besar orang dapat sembuh dari demam kuning setelah fase ini. Beberapa orang memasuki fase serius dari demam kuning, yaitu fase toksik, setelah 24 jam terbebas gejala.

- Fase Ketiga (toksik). Pada fase ini, gejala demam kuning kambuh bahkan lebih serius. Gejala-gejala tersebut meliputi:

  • Kulit dan sklera (bagian putih mata) menguning.

  • Denyut jantung melambat.

  • Nyeri perut.

  • Muntah yang terkadang disertai muntah darah.

  • Mimisan, gusi berdarah, dan perdarahan dari mata.

  • Penurunan jumlah urine dan gagal ginjal.

  • Gagal hati.

  • Penurunan fungsi otak, meliputi delirium, kejang, hingga koma.

Pengobatan Demam Kuning

Sayangnya hingga kini belum ditemukan obat untuk menyembuhkan penyakit demam kuning. Untuk melawan penyakit ini, maka sistem kekebalan tubuh kamu yang hanya akan mampu membunuh virus tersebut. Beberapa cara pengobatan yang dapat dilakukan untuk mendukung sistem kekebalan tubuh dalam menangani gejala yang muncul, antara lain:

  • Memberi tambahan oksigen.

  • Memberikan obat demam dan pereda rasa sakit, seperti paracetamol.

  • Menjaga tekanan darah tidak turun dengan infus cairan.

  • Transfusi darah, bila terjadi anemia akibat perdarahan.

  • Cuci darah jika mengalami gagal ginjal.

Baca Juga: Langsung Minum Obat saat Demam, Bolehkah?

Pencegahan Demam Kuning

Demam kuning adalah penyakit yang sulit diobati, untuk itu pencegahan adalah upaya yang bisa dilakukan agar tidak terserang penyakit ini. Beberapa cara ini untuk mencegah demam kuning, antara lain:

  • Vaksinasi. Cara ini adalah paling utama untuk mencegah demam kuning, terutama bagi yang ingin bepergian ke daerah yang berisiko seperti negara di Afrika serta Amerika Latin dan Kepulauan Karibia. Vaksinasi lebih baik dilakukan 3 hingga 4 minggu sebelum keberangkatan. Satu dosis vaksin demam kuning dapat memberikan perlindungan sedikitnya 10 tahun. Meski memiliki efek samping, tapi tidak perlu khawatir karena gejalanya cukup ringan.

  • Melindungi diri dari gigitan nyamuk. Selain vaksinasi, risiko demam kuning dapat dikurangi dengan melindungi diri dari gigitan nyamuk. Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menurunkan risiko gigitan nyamuk, seperti:

  • Menggunakan baju lengan panjang dan celana panjang.

  • Menghindari aktivitas di luar ruangan, terutama sore hari hingga subuh.

  • Pilih tempat tinggal yang dilengkapi dengan jendela yang diberi kawat nyamuk dan pendingin ruangan.

  • Jika tidak memiliki pendingin ruangan dan jendela kawat nyamuk, maka gunakan kelambu.

  • Gunakan losion anti nyamuk secukupnya.

  • Gunakan beberapa bahan alami seperti minyak kayu putih sebagai perlindungan anti nyamuk.

Baca Juga: Perlu Tahu 5 Penyakit Komplikasi Akibat Demam Kuning

Kalau ingin mengetahui lebih banyak mengenai bahaya penyakit kuning serta komplikasi penyakit lain yang diakibatkannya, bisa tanyakan langsung ke Halodoc. Dokter-dokter yang ahli di bidangnya akan berusaha memberikan solusi terbaik untukmu. Caranya, cukup download aplikasi Halodoc lewat Google Play atau App Store. Melalui fitur Contact Doctor, kamu bisa memilih mengobrol lewat Video/Voice Call atau Chat.

 

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan