Harus Tahu, Penanganan Alopecia Areata yang Tepat

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   13 Februari 2019
Harus Tahu, Penanganan Alopecia Areata yang TepatHarus Tahu, Penanganan Alopecia Areata yang Tepat

Halodoc, Jakarta - Alopecia areata adalah salah satu jenis penyakit autoimun yang menyerang folikel, sehingga mengganggu pertumbuhan rambut. Kerontokan akibat alopecia areata umumnya terjadi pada kulit kepala. Meski pada beberapa kasus, dapat juga terjadi pada bagian tubuh lainnya yang ditumbuhi rambut, seperti alis, kumis, dan bulu mata. Seperti apa penanganan yang dapat dilakukan untuk mengatasi kondisi ini?

Sebelumnya, perlu diketahui bahwa kebotakan akibat alopecia areata biasanya berpola bulat, sehingga ketika terjadi pada kepala kerap disebut ‘pitak’. Namun, selain berpola bulat pada beberapa bagian saja, alopecia areata juga dapat menimbulkan kebotakan menyeluruh. Kondisi ini bisa dialami oleh siapapun, baik pria maupun wanita, dalam segala rentang usia. Kendati demikian, kebanyakan kasus alopecia areata terjadi pada mereka yang berusia 20 tahun ke bawah.

Baca juga: Kebotakan pada Pria, Penyakit atau Hormon?

Selain pada kulit kepala dan bagian tubuh lain yang ditumbuhi rambut, alopecia areata juga dapat ditandai dengan gangguan pada kuku jari tangan dan jari kaki, berupa kuku berlekuk dan memiliki garis putih dengan permukaan yang tipis dan kasar. Terkadang kuku dapat berubah bentuk atau terbelah, meski hal ini sangat jarang terjadi.

Apa Penyebabnya?

Sebagai salah satu jenis penyakit autoimun, alopecia areata disebabkan oleh kesalahan sistem kekebalan tubuh yang menyerang folikel rambut, sehingga membuat rambut tidak bisa tumbuh sebagaimana mestinya. Kondisi ini dapat dipicu oleh berbagai hal, mulai dari infeksi virus, trauma, perubahan hormon, hingga tekanan fisik atau psikis.

Alopecia areata juga banyak ditemukan pada mereka yang mengidap penyakit autoimun lainnya, seperti diabetes tipe 1 atau rheumatoid arthritis. Dengan kata lain, mereka yang mengidap atau memiliki riwayat penyakit autoimun sebelumnya, memiliki risiko yang lebih tinggi untuk terserang alopecia areata, ketimbang mereka yang tidak.

Baca juga: 4 Alasan Rambut Tak Berhenti Rontok

Ini Penanganan yang Dapat Dilakukan terhadap Alopecia Areata

Sebenarnya hingga saat ini, belum ada pengobatan yang dapat menyembuhkan alopecia areata secara menyeluruh. Namun, obat-obatan tertentu dapat digunakan untuk merangsang pertumbuhan rambut kembali secara lebih cepat. Obat-obatan yang dapat diberikan, antara lain:

1. Minoxidil

Obat topikal ini dapat merangsang pertumbuhan rambut kembali dengan cara dioleskan pada kulit kepala, janggut, atau area yang botak dua kali sehari. Pertumbuhan rambut baru dapat dilihat tiga bulan setelah pemakaian obat ini.

2. Kortikosteroid

Kortikosteroid akan menekan sistem kekebalan tubuh dan tersedia dalam bentuk obat suntik, oles, dan minum. Suntikan kortikosteroid diberikan pada kulit yang mengalami kebotakan setiap 3-6 minggu. Rambut baru akan tumbuh sekitar satu bulan setelah suntikan terakhir. Pemberian suntikan kortikosteroid dianggap lebih efektif dibanding penggunaan kortikosteroid topikal.

Pemberian kortikosteroid topikal mungkin tepat diberikan untuk anak-anak, yang biasanya takut dengan jarum suntik. Sedangkan konsumsi pil kortikosteroid ditujukan untuk pengidap dengan area kebotakan yang luas dan banyak. Namun, konsumsi kortikosteroid jangka panjang berisiko menimbulkan efek samping serius.

3. Anthralin

Sama seperti kortikosteroid, obat ini akan memengaruhi sistem imunitas pada kulit. Setelah dioleskan dan didiamkan selama maksimal satu jam, anthralin harus dicuci sampai bersih agar kulit tidak mengalami iritasi.

Baca juga: 3 Dampak Stres Bisa Sebabkan Kebotakan di Usia Muda

4. Diphencyprone (DPCP)

Obat ini digunakan dengan dioleskan pada daerah yang mengalami alopecia areata dan akan mengakibatkan reaksi alergi seperti kemerahan, bengkak, dan gatal pada daerah yang mengalami kebotakan. Munculnya reaksi alergi adalah efek yang diharapkan dari pemakaian obat ini, dan ditujukan untuk mengalihkan sistem pertahanan tubuh agar melawan peradangan akibat alergi, alih-alih menyerang folikel rambut.

Walaupun tidak berbahaya, terkadang alopecia areata dapat mengakibatkan ketidaknyamanan pada kulit yang mengalami kebotakan. Mengoleskan krim tabir surya dan menggunakan rambut palsu atau topi dapat melindungi kulit kepala yang mengalami kebotakan dari sinar matahari. Penggunaan kacamata dan bulu mata palsu juga dianjurkan bagi pengidap yang mengalami alopecia areata pada bulu mata, hal ini untuk melindungi mata dari debu.

Itulah sedikit penjelasan tentang alopecia areata dan penanganan yang dapat dilakukan terhadapnya. Jika kamu membutuhkan informasi lebih lanjut soal hal ini atau gangguan kesehatan lainnya, jangan ragu untuk mendiskusikannya dengan dokter di aplikasi Halodoc, lewat fitur Talk to a Doctor, ya. Mudah kok, diskusi dengan dokter spesialis yang kamu inginkan pun dapat dilakukan melalui Chat atau Voice/Video Call. Dapatkan juga kemudahan membeli obat menggunakan aplikasi Halodoc, kapan dan di mana saja, obatmu akan langsung diantar ke rumah dalam waktu satu jam. Yuk, download sekarang di Apps Store atau Google Play Store!

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan