Harus Tahu, Penyebab Alopecia Areata yang Sebabkan Kebotakan

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   13 Maret 2019
Harus Tahu, Penyebab Alopecia Areata yang Sebabkan KebotakanHarus Tahu, Penyebab Alopecia Areata yang Sebabkan Kebotakan

Halodoc, Jakarta – Rambut kamu banyak yang rontok? Jangan-jangan kamu mengalami kondisi kebotakan yang dinamakan alopecia areata. Normalnya, rata-rata rambut manusia bisa rontok 50–100 helai per hari. Tapi, orang dengan alopecia areata bisa mengalami kerontokan rambut lebih dari 100 helai per hari sampai akhirnya menjadi botak.

Kondisi ini bisa terjadi pada siapa saja, baik pria maupun wanita dari berbagai kalangan usia. Kebotakan tentu saja akan mengurangi rasa percaya diri pengidapnya. Karena itu, cari tahu penyebab alopecia areata agar kamu bisa mendiskusikannya ke dokter untuk menentukan pengobatan yang tepat.

Apa Itu Alopecia Areata?

Alopecia areata adalah kerontokan rambut yang disebabkan oleh kondisi autoimun di mana sistem imunitas tubuh sendiri menyerang folikel rambut. Akibatnya, folikel rambut yang menjadi tempat bertumbuhnya rambut akan mengecil, lalu berhenti memproduksi rambut, sehingga terjadi kebotakan.

Kondisi ini biasanya terjadi di kulit kepala, namun bisa juga terjadi pada bagian tubuh lain yang ditumbuhi rambut, seperti alis, kumis, dan bulu mata. Selain kebotakan berpola bulat, alopecia areata juga bisa menyebabkan kebotakan secara menyeluruh.

Penyebab Alopecia Areata

Penyebab kondisi autoimun yang terjadi pada kasus alopecia areata sampai saat ini masih belum diketahui. Tapi, kondisi ini diduga dipicu oleh infeksi virus, trauma, perubahan hormon, serta tekanan, baik fisik maupun psikis. Alopecia areata juga banyak ditemukan pada orang-orang yang mengidap penyakit autoimun lainnya, seperti diabetes tipe 1 atau rheumatoid arthritis.

Baca juga: Inilah 7 Hal yang Bisa Menyebabkan Kebotakan

Gejala Alopecia Areata

Gejala utama yang biasanya terjadi pada pengidap alopecia areata adalah kebotakan berpola bulat. Kebotakan ini bisa terjadi di satu atau beberapa tempat yang tadinya ditumbuhi rambut. Kadang-kadang rambut baru bisa bertumbuh di pinggir area yang botak. Tapi, batang rambut tersebut lebih tipis di bagian pangkalnya, sehingga menyerupai tanda seru. Selain itu, beberapa pengidap alopecia areata juga bisa mengalami kebotakan secara menyeluruh. Kondisi ini dinamakan alopecia totalis.

Pada kasus yang sangat jarang terjadi, ada pengidap alopecia areata yang mengalami kebotakan di seluruh tubuhnya, sehingga tidak menyisakan satu helai rambut pun. Kondisi ini dinamakan alopecia universalis.

Meski mengalami alopecia areata, namun rambut pengidap kadang-kadang bisa tumbuh kembali setelah beberapa bulan. Tapi, dengan tekstur yang lebih tipis dan berwarna putih yang berbeda dengan rambut sebelumnya. Tapi, sekitar 10 persen pengidap alopecia areata mengalami kebotakan yang bersifat permanen alias rambut tidak akan tumbuh kembali.

Selain kebotakan pada kulit kepala atau bagian tubuh lainnya yang ditumbuhi rambut, alopecia areata juga bisa ditandai dengan gangguan pada kuku jari tangan dan jari kaki, berupa kuku berlekuk dan memiliki garis putih dengan permukaan yang tipis dan kasar. Kadang-kadang bahkan kuku bisa berubah bentuk atau terbelah, namun ini sangat jarang terjadi.

Baca juga: Awas, Inilah Komplikasi dari Alopecia Areata

Cara Mengobati Alopecia Areata

Sayangnya, tidak ada obat-obatan yang bisa menyembuhkan alopecia areata. Tapi, kadang-kadang rambut bisa tumbuh kembali dengan sendirinya. Meski demikian, pengidap alopecia areata bisa menggunakan obat-obatan tertentu untuk merangsang pertumbuhan rambut kembali dengan lebih cepat. Obat-obatannya, antara lain:

  • Minoxidil untuk merangsang pertumbuhan rambut kembali.

  • Kortikosteroid untuk menekan sistem kekebalan tubuh. Obat ini tersedia dalam bentuk obat suntik, oles, dan minum.

  • Anthralin untuk memengaruhi sistem imun pada kulit.

  • Diphencyprone (DPCP). Obat ini akan mengakibatkan reaksi alergi berupa kemerahan, bengkak, dan gatal pada area yang mengalami kebotakan. Tapi, jangan khawatir, reaksi alergi tersebut diharapkan terjadi untuk mengalihkan sistem pertahanan tubuh saat melawan peradangan akibat alergi dibanding menyerang folikel rambut.

Baca juga: 6 Tips Sederhana untuk Cepat Menumbuhkan Rambut

Itulah penyebab alopecia areata. Kalau kamu khawatir dengan kerontokan rambut yang banyak dan tidak kunjung membaik, coba tanyakan saja ke dokter lewat aplikasi Halodoc. Kamu bisa curhat dan minta saran kesehatan ke dokter melalui Video/Voice Call dan Chat kapan saja dan di mana saja. Yuk, download Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play.

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan