Haruskah Anemia pada Ibu Hamil Dirawat Di Rumah Sakit?

3 menit
Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   01 Juli 2022

“Jika anemia pada ibu hamil masih tergolong ringan dan dapat diatasi, biasanya rawat inap tidak terlalu diperlukan. Namun, kondisinya cukup parah, maka pemantauan dokter diperlukan untuk menghindari komplikasi.”

Haruskah Anemia pada Ibu Hamil Dirawat Di Rumah Sakit?Haruskah Anemia pada Ibu Hamil Dirawat Di Rumah Sakit?

Halodoc, Jakarta – Selama kehamilan tubuh ibu memproduksi lebih banyak darah untuk mendukung pertumbuhan bayi. Namun, jika tubuh tidak mendapatkan cukup zat besi atau nutrisi tertentu lainnya, tubuh ibu mungkin mengalami anemia. Dampaknya sel darah merah yang sehat tidak cukup untuk membawa oksigen ke jaringan tubuh ibu dan janin. 

Anemia pada ibu hamil mungkin yang hal yang normal dan umum terjadi. Namun, ibu tetap perlu waspada, jika anemia yang lebih parah terjadi akibat kadar zat besi atau vitamin yang rendah atau karena alasan lain, anemia dapat membuat tubuh ibu hamil terasa lelah dan lemah. Nah, hal tersebut dapat meningkatkan risiko komplikasi serius seperti kelahiran prematur.

Perawatan Anemia pada Ibu Hamil

Kekurangan zat besi merupakan salah satu penyebab utama terjadinya penyakit anemia alias kekurangan zat darah merah. Jika anemia terjadi pada ibu hamil kemungkinan dapat berdampak buruk. Misalnya bayi lahir prematur, berat badan bayi rendah, kecacatan, hingga keguguran. 

Lantas, apakah ibu hamil yang mengalami anemia harus dirawat secara khusus di rumah sakit?

Meski berisiko, tapi tidak semua ibu hamil yang mengalami anemia harus menjalani rawat inap di rumah sakit. Sebab ada beberapa faktor lain yang perlu diperhatikan, sebelum memberi penanganan medis pada ibu hamil.

Jika anemia pada ibu hamil masih tergolong ringan dan dapat diatasi, biasanya rawat inap tidak terlalu diperlukan. Pada kondisi ini biasanya ibu akan diberikan obat-obat penambah darah, serta anjuran untuk mengatur pola makan. Terutama anjuran mengonsumsi makanan penambah darah.

Sementara itu, jika anemia pada ibu hamil cukup parah, maka pemantauan dokter diperlukan untuk menghindari hal yang tidak diinginkan. Artinya, rawat inap di rumah sakit menjadi pilihan terbaik jika hal itu sampai terjadi. 

Rawat inap di rumah sakit juga berlaku pada anemia yang sudah mulai mengganggu kehamilan. Pada beberapa kasus, mungkin dibutuhkan transfusi darah untuk menambah sel darah merah atau hemoglobin pada ibu hamil.

Alasan Anemia pada Ibu Hamil Bisa Berbahaya

Anemia merupakan penyakit yang bisa membahayakan kandungan. Sebab anemia dapat mengakibatkan sirkulasi oksigen pada tubuh terhambat. Padahal, kekurangan oksigen dapat menyebabkan gangguan dalam penyerapan vitamin yang dibutuhkan janin.

Perlu diketahui, anemia yang tidak ditangani pada ibu hamil dapat menyebabkan masalah serius lainnya. Seperti lemahnya kemampuan kontraksi tubuh, hal ini tentu akan berdampak pada proses persalinan. Lemahnya kontraksi dapat menyebabkan persalinan semakin sulit dan berisiko.

Ibu hamil yang mengalami anemia juga berpotensi mengalami stres dan depresi selama hamil, bahkan sampai setelah melahirkan. Ada beberapa cara yang dianjurkan untuk mencegah anemia pada ibu hamil. Salah satunya dengan mengonsumsi makanan dengan kandungan zat besi tinggi, seperti:

  • Daging (daging merah seperti sapi dan domba).
  • Kacang-kacangan (kacang polong, lentil).
  • Sayuran berdaun hijau. Seperti kubis, bayam, selada air.
  • Biji-bijian, seperti bunga matahari atau biji wijen.
  • Buah plum, kismis.
  • Ikan, seperti tuna.
  • Cemilan yang diperkaya zat besi. Seperti sereal atau roti gandum.

Ibu hamil perlu waspada agar tidak mengalami anemia. Karena sering kali gejala anemia tidak dapat dibedakan dengan gejala kehamilan yang biasa terjadi. Biasanya, jika anemia mulai memburuk akan muncul beberapa gejala seperti:

  • Kelelahan.
  • Kelemahan.
  • Pusing atau sakit kepala ringan.
  • Sakit kepala.
  • Kulit pucat atau kekuningan.
  • Sesak napas.
  • Mengidam atau mengunyah es (pica).
  • Rambut rontok.
  • Sariawan.
  • Perubahan pada indera perasa.

Jika ibu mencurigai munculnya gejala serupa anemia, maka perlu untuk segera melakukan pemeriksaan ke rumah sakit. Untuk memastikan anemia, ibu hamil perlu menjalani tes darah. Biasanya tes ini akan dilakukan di masa awal kehamilan. Selain itu, pemeriksaan USG juga diperlukan untuk memastikan kondisi kehamilan cukup sehat dan baik-baik saja untuk dijalani. 

Ibu juga bisa membuat janji medis pada poliklinik kandungan dan kebidanan di rumah sakit melalui aplikasi Halodo. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga!

Referensi:
Mayo Clinic. Diakses pada 2022. Iron deficiency anemia during pregnancy: Prevention tips
Tommys. Diakses pada 2022. Anaemia and pregnancy
WebMD. Diakses pada 2022. Anemia in Pregnancy

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan