Haruskah Fistula Trakea Esofagus Ditangani dengan Pembedahan?

Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   26 Juni 2020
Haruskah Fistula Trakea Esofagus Ditangani dengan Pembedahan?Haruskah Fistula Trakea Esofagus Ditangani dengan Pembedahan?

Halodoc, Jakarta – Menjalani kehamilan tentunya banyak hal-hal yang perlu ibu perhatikan. Selain kesehatan ibu, menjaga kesehatan bayi tetap optimal menjadi hal yang perlu dilakukan agar anak tidak mengalami berbagai gangguan kesehatan yang mungkin saja dialami, salah satunya adalah fistula trakea esofagus. Fistula trakea esofagus ketika terdapat sambungan abnormal di antara esofagus dan juga trakea bayi yang baru saja dilahirkan.

Baca juga: Bayi Alami Fistula Trakea Esofagus Picu Abses Paru?

Faktor riwayat keluarga menjadi salah satu pemicu yang dapat menyebabkan bayi mengalami fistula trakea esofagus. Pembedahan perlu dilakukan untuk mengatasi kondisi ini agar kesehatan bayi dapat segera pulih. Selain itu, pencegahan bisa ibu lakukan untuk menurunkan risiko fistula trakea esofagus pada bayi yang baru dilahirkan.

Diagnosis Fistula Trakea Esofagus dengan USG

Esofagus adalah sambungan yang menyambungkan leher ke bagian perut. Sedangkan trakea adalah sambungan yang menghubungkan leher menuju paru-paru. Trakea dan esofagus adalah dua tabung yang tidak tersambung. Namun, ketika bayi dilahirkan dengan fistula trakea esofagus, maka dapat menyebabkan trakea dan esofagus memiliki sambungan. 

Fistula trakea esofagus yang tidak segera diatasi bisa mengakibatkan komplikasi, seperti gangguan pernapasan akut, abses paru, gangguan penyerapan nutrisi, hingga alami kematian. Ada beberapa gejala yang dialami oleh bayi yang dilahirkan dengan fistula trakea esofagus, seperti batuk yang cukup parah, sering tersedak saat mengonsumsi ASI, muntah berlebihan, dan distress pernapasan.

Pemeriksaan lebih lanjut dilakukan dengan kateter radiopaque untuk memastikan lokasi dan jenis fistula trakea esofagus yang dialami oleh bayi. Namun, fistula trakea esofagus sudah dapat dideteksi sejak bayi dalam kandungan. Hal ini terlihat dari pemeriksaan USG yang menunjukkan hasil polihidramnion. Polihidramnion adalah salah satu gangguan kehamilan dimana terjadi penumpukan air ketuban atau air ketuban berlebihan dalam kandungan. Tidak hanya itu, USG yang menunjukan ukuran perut bayi yang kecil juga dapat meningkatkan risiko bayi terlahir dengan fistula trakea esofagus.

Baca juga: 6 Faktor Risiko Terjadinya Fistula Trakea Esofagus

Pembedahan untuk Atasi Fistula Trakea Esofagus

Pengobatan akan disesuaikan dengan fistula yang muncul. Melansir Journal of Thoracic Disease, fistula yang kecil bisa diatasi dengan melakukan perekatan dengan injeksi lokal lem biologis untuk menutup fistula dan mencegah kebocoran cairan atau gas. Namun, tindakan ini bersifat sementara dan hanya dapat digunakan pada fistula yang ukurannya kecil.

Tentunya, tindakan lain yang dapat dilakukan adalah dengan pembedahan. Tindakan bedah akan dilakukan untuk memisahkan trakea dan juga esofagus. Selain untuk mengatasi sambungan yang abnormal, tindakan beda dilakukan untuk meningkatkan kualitas dan harapan hidup dari bayi yang mengidap fistula trakea esofagus.

Setelah tindakan bedah yang dilakukan, bentuk esofagus masih perlu diperbaiki agar tidak kembali menempel pada trakea. Selain itu, orangtua perlu melakukan perawatan pada bayi yang melewati tindakan bedah untuk mengatasi fistula trakea esofagus. Tindakan bedah terkadang menyebabkan berbagai komplikasi yang dapat dialami oleh bayi, seperti fistula yang kembali muncul, disfagia, asma, infeksi dada, dan mengalami GERD.

Ibu hamil bisa melakukan pencegahan untuk menurunkan risiko fistula trakea esofagus pada bayi dalam kandungan. Memastikan kebutuhan nutrisi dan gizi yang terpenuhi selama kehamilan menjadi pencegahan yang cukup efektif agar perkembangan dan pertumbuhan janin dapat berjalan optimal. Jangan lupa untuk hindari paparan bahan kimia, seperti pestisida, asap rokok atau alkohol.

Baca juga: Awas, Komplikasi yang Diakibatkan Fistula Trakea Esofagus

Perbanyak istirahat dan hindari bepergian pada tempat yang sedang menjadi wabah penyakit tertentu. Jangan lupa rutin melakukan pemeriksaan ke dokter kandungan untuk memastikan kandungan selalu sehat. Ibu bisa membuat janji dengan dokter kandungan di rumah sakit pilihan melalui aplikasi Halodoc.

Referensi:
Medscape. Diakses pada 2020. Tracheoesophageal Fistula Treatment and Management
Journal of Thoracic Disease. Diakses pada 2020. The Treatment Strategy for Tracheoesophageal Fistula

 

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan