Haruskah Trichiasis Ditangani dengan Tindakan Operatif?

Ditinjau oleh  dr. Gabriella Florencia   10 Juli 2020
Haruskah Trichiasis Ditangani dengan Tindakan Operatif?Haruskah Trichiasis Ditangani dengan Tindakan Operatif?

Halodoc, Jakarta - Bulu mata tidak hanya sekadar untuk menghiasi mata, ia memainkan peran penting dalam melindungi mata terhadap debu, kotoran, dan keringat. Tahukah kamu, terkadang mereka bisa tumbuh ke arah yang salah. Di dunia medis, kondisi ini disebut dengan trichiasis, yaitu ketika bulu mata tumbuh mengarah ke dalam mata. Bulu mata bisa bergesekan dengan bola mata dan menyebabkan masalah. 

Umumnya, trichiasis muncul setelah infeksi mata, atau karena seseorang mengalami luka pada kelopak mata. Pertambahan usia juga bisa menjadi penyebabnya, pasalnya saat usia bertambah, maka kulit menjadi kurang elastis. Lantas, bagaimana mengobati trichiasis? Apakah tindakan operasi menjadi satu-satunya cara? 

Baca juga: 3 Gejala Trichiasis yang Perlu Diwaspadai


Cara Mengobati Trichiasis

Ada cukup banyak cara untuk mengobati trichiasis, dan operasi bukan satu-satunya cara untuk mengatasinya. Dokter bisa menggunakan sedikit penjepit untuk mencabut bulu mata yang salah tumbuh ini dan merupakan cara paling umum untuk mengobatinya. Ia akan mematikan bola mata, lalu menarik bulu mata dari folikelnya. Umumnya, bulu mata bisa dicabut dengan mudah tanpa menyebabkan rasa sakit. 

Mereka yang mengalami trichiasis perlu tetesan air mata buatan selama beberapa hari. Bulu mata juga akan tumbuh kembali dalam 3 hingga 5 bulan, tetapi masih ada kemungkinan mereka kembali tumbuh ke arah yang salah. Pada anak-anak, biasanya dokter memberikan resep antibiotik atau salep air mata buatan saat muncul goresan di mata. 

Jika bulu mata kembali tumbuh ke arah yang salah, maka diperlukan langkah untuk menghilangkan bulu mata. Ada beberapa pilihan untuk menghilangkan bulu mata, yaitu: 

  • Ablasi. Ini biasanya bisa dilakukan di klinik. Dokter akan mematikan mata dan menggunakan laser untuk menghilangkan bulu mata dan folikel rambut.
  • Elektrolisa. Dokter akan menghilangkan bulu mata dengan listrik.
  • Cryosurgery. Dokter akan menghilangkan bulu mata dan folikel dengan membekukannya.

Jika kamu mengalami trichiasis, coba bicarakan terlebih dahulu tentang perawatan terbaik yang bisa dilakukan. Kamu bisa menanyakannya pada dokter di Halodoc mengenai hal ini. 

Baca juga: 5 Penyebab Seseorang Bisa Terkena Trichiasis


Lantas, Apa Saja Gejala Saat Alami Trichiasis?

Jika kamu memiliki pertumbuhan bulu mata yang tidak normal ini, maka kamu akan merasa sesuatu di mata. Mata juga bisa menunjukkan gejala seperti kemerahan, sensitif terhadap cahaya, dan nyeri. Kamu juga mungkin memiliki pandangan yang kabur, atau bahkan tidak memiliki gejala sama sekali.

Bulu mata yang menempel pada kornea (bagian depan mata yang bening) untuk waktu yang lama dapat menyebabkan iritasi mata atau kondisi yang lebih serius pada permukaan mata. Jika dibiarkan, kondisi ini bisa menyebabkan infeksi dan jaringan parut, serta dapat memengaruhi penglihatan.


Apa Penyebab Trichiasis?

Terkadang orang yang mengalami trichiasis tidak mengetahui penyebabnya. Siapa pun dapat mengembangkan trichiasis, namun lebih sering terjadi pada orang dewasa. Beberapa penyebab trichiasis meliputi:

  • Infeksi mata;
  • Radang (pembengkakan) pada kelopak mata;
  • Kondisi autoimun;
  • Trauma.

Dilansir dari American Academy of Ophthalmology, ada beberapa hal juga yang meningkatkan risiko seseorang alami trichiasis, yaitu:

  • Epiblepharon. Ini adalah kelainan bawaan saat kulit di sekitar mata menjadi longgar dan membentuk lipatan. Ini menyebabkan bulu mata mengambil posisi vertikal. Kondisi ini sebagian besar ditemukan pada anak-anak keturunan Asia.
  • Penyakit mata herpes zoster.
  • Trauma pada mata, seperti terbakar.
  • Blefaritis kronis. Ini adalah kondisi umum dan berkelanjutan. Kelopak mata menjadi bengkak. Partikel dan bakteri berminyak menutupi tepi tutup di dekat pangkal bulu mata.
  • Trakhoma. Ini adalah infeksi mata parah yang ditemukan di negara berkembang.
  • Kelainan kulit dan selaput lendir yang langka. (Sindrom Stevens-Johnson dan pemfigoid cicatricial).

Baca juga: Mata Jadi Lebih Sehat dengan Instagram Dark Mode, Benarkah?

Jika kamu masih memiliki pertanyaan mengenai trichiasis, jangan ragu untuk mendiskusikannya dengan dokter melalui aplikasi Halodoc. Kamu bisa menghubungi dokter kapan saja dan di mana saja. 


Referensi:
American Academy of Ophthalmology. Diakses pada 2020. What Is Trichiasis?
The College of Optometrists. Diakses pada 2020. Trichiasis.
WebMD. Diakses pada 2020. Trichiasis: When Eyelashes Grow Toward the Eye.


Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan