Hati-Hati, Depresi Bisa Sebabkan Wanita Susah Hamil

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   20 September 2018
Hati-Hati, Depresi Bisa Sebabkan Wanita Susah HamilHati-Hati, Depresi Bisa Sebabkan Wanita Susah Hamil

Halodoc, Jakarta - Setiap pasangan suami istri pasti menginginkan kehadiran seorang anak. Namun, apabila sang istri tak kunjung hamil, mungkin saja ia mengalami depresi. Depresi adalah penyakit mental ketika seseorang merasakan kesedihan yang intens dan terus-menerus.

Sebuah penelitian menunjukkan bahwa depresi dapat mengganggu proses ovulasi normal bagi wanita. Hal tersebut dapat menekan hormon luteinizing yang dibutuhkan untuk terjadinya ovulasi dan haid yang kurang teratur. Sedangkan untuk pria, depresi dapat menurunkan kadar testosteron dan kualitas sperma. Depresi juga berdampak pada aspek lain dari kesuburan selain ovulasi tanpa bantuan media, seperti kehamilan melalui inseminasi buatan dan IVF.

Sebuah studi mengatakan bahwa semakin tinggi tingkat depresi yang dialami pasangan wanita, semakin rendah juga jumlah sel telurnya. Masalah kesuburan dilaporkan memengaruhi sekitar 10-15 persen ketika mengalami depresi. Walau begitu, hal tersebut masih terus diperdebatkan. Di samping itu, depresi yang tidak segera diobati akan berdampak sangat buruk, terutama ketika sang ibu sedang mengandung bayi.

Ketika seseorang depresi, kadar hormon di dalam tubuh menjadi tidak seimbang. Ketika satu pasangan ingin program hamilnya sukses, hal yang perlu diperhatikan adalah keseimbangan hormon di dalam tubuh. Pengaruh depresi juga membawa pengaruh buruk pada pola hidup kamu.

Selain itu, beberapa pakar juga mengatakan wanita depresi susah hamil bukanlah penyebab utama, melainkan dikarenakan kebiasaan buruk yang muncul akibat depresi yang membuat wanita depresi susah hamil. Gejala depresi biasanya dapat menurunkan nafsu makan, sehingga seseorang mencari pelarian, seperti merokok atau minum alkohol untuk mengurangi depresi.

Merokok dan meminum alkohol dapat menurunkan peluang untuk hamil, terlebih lagi ketika seseorang stres biasanya tidak ingin atau lebih jarang untuk berhubungan intim. Sebuah penelitian mengatakan seorang wanita yang sedang dalam program hamil dapat mengalami tingkat stres, depresi, dan kecemasan yang tinggi ketika mendapat pertanyaan perihal kehamilan.

Walau begitu, wanita yang memulai program kehamilan di usia lebih tua ternyata memiliki ketegaran mental yang lebih baik dibandingkan dengan wanita muda. Begitu juga dengan wanita yang memiliki pendidikan lebih tinggi. Ternyata, wanita yang telah memiliki anak tetapi tidak dapat menambah anak lebih depresi dibandingkan wanita yang belum pernah menjadi ibu karena dapat menerima keadaan.

Juga banyak pasangan yang mencoba hamil, mengalami kesulitan ketika menentukan penyebab masalah kesuburan. Hal yang paling penting adalah bagaimana caranya mengatasi masalah depresi secepat mungkin. Salah satu caranya adalah dengan berdiskusi dengan dokter atau psikolog dan menjalani gaya hidup sehat.

Selain itu, cara untuk mengatasi wanita depresi susah hamil yaitu dengan:

  1. Yoga, dapat menurunkan tingkat depresi yang berdampak besar untuk memperkecil kadar hormon penyebab stres yang dapat mengacaukan kesuburan.
  2. Cukup istirahat merupakan salah satu untuk mengatasi depresi. Lebih dari 80 persen wanita mengalami ovulasi antara tengah malam hingga pukul 8 pagi. Kurang tidur dapat menyebabkan tidak seimbangnya ovulasi, sehingga berdampak pada konsepsi.
  3. Meditasi, dapat menurunkan depresi dan membuat tubuh dan pikiran lebih relaks agar memudahkan wanita untuk hamil. Meditasi akan membantu tubuh dan pikiran lebih relaks dan menormalkan hormon penyebab stres. Inti dari meditasi adalah memfokuskan pikiran pada sensasi internal yang timbul dari aktivitas pernapasan.

Itulah penjelasan mengenai dampak depresi pada susah hamil. Jika ibu dan keluarag mengalami masalah kesehatan, Halodoc menyediakan layanan Chat atau Voice/Video Call dengan dokter. Kamu bisa menghubungi dokter tepercaya kapan dan di mana saja. Hanya dengan download aplikasi Halodoc di Apps Store atau Play Store.

Baca juga:

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan