Hati-Hati, Ketahui 12 Gejala Tortikolis

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   06 Maret 2019
Hati-Hati, Ketahui 12 Gejala TortikolisHati-Hati, Ketahui 12 Gejala Tortikolis

Halodoc, Jakarta -  Gangguan pada leher enggak hanya menyoal nyeri leher saja, sebab ada pula gangguan lainnya yang terbilang lebih serius. Sebut saja salah satunya tortikolis. Masalah medis ini merupakan gangguan pada otot leher yang mengakibatkan kepala miring.

Ketika seseorang mengidap kondisi ini, bagian atas kepala akan terlihat miring ke satu sisi, sedangkan dagu miring ke sisi lainnya. Awas, tortikolis ini bisa menyebabkan nyeri, sehingga mengganggu aktivitas sehari-hari.

Umumnya, tortikolis merupakan kondisi bawaan sejak lahir yang disebut tortikolis otot kengenital. Tapi, ada kalanya masalah pada leher ini terjadi setelah lahir karena masalah medis tertentu.

Lalu, seperti apa sih gejala dari tortikolis ini?

Baca juga: Ketahui Penanganan Pertama Ketika Terkena Tortikolis

Ditandai Sederet Gejala

Pada tahap awal, gejalanya bisa terjadi secara perlahan. Gejalanya terkadang tak terlihat pada bulan pertama atau kedua setelah lahir. Tapi, ketika bayi sudah lebih bisa mengendalikan gerakan leher dan kepala, barulah gejalanya bisa terlihat secara jelas. Bahkan, seiring bergulirnya waktu gejala ini akan semakin parah. Nah, berikut beberapa gejala yang bisa dialami pengidapnya.

  1. Gerakan kepala jadi terbatas, sulit berpaling ke samping atau melihat ke atas dan bawah.

  2. Kaku otot leher.

  3. Tremor pada kepala.

  4. Sakit kepala.

  5. Salah satu sisi bahu terlihat lebih tinggi.

  6. Mengalami gangguan pendengaran atau penglihatan.

  7. Ada benjolan lunak pada otot leher.

  8. Leher terasa nyeri.

  9. Dagu miring ke satu sisi.

  10. Kepala terlihat datar pada satu sisi akibat sering berbaring hanya di di sisi tersebut (plagiosefali).

  11. Bayi lebih suka menyusui pada satu sisi payudara saja.

  12. Otot leher terlihat bengkak.

Gegara Kelainan Genetik

Ketika seseorang mengalami kondisi ini, otot pada satu sisi leher yang membentang dari belakang telinga hingga tulang selangka, jadi lebih pendek dari sisi lainnya. Banyak kondisi yang bisa menyebabkan otot yang disebut sternokleidomastoid ini jadi lebih pendek.

Sebut saja salah satu penyebabnya karena kelainan genetik, masalah pada sistem saraf, tulang belakang atas, atau otot. Di samping itu, ada kalanya penyebabnya tak diketahui dengan jelas, kondisi ini disebut dengan tortikolis idiopatik.

Sedangkan jenis kongenital, lain lagi ceritanya. Biasanya terjadi karena posisi kepala bayi yang tak normal dalam kandungan. Contohnya, sungsang yang bisa meningkatkan tekanan pada salah satu sisi kepala janin, sehingga otot leher menegang.

Baca juga: 6 Pengobatan Tortikolis yang Bisa Dilakukan

Sebenarnya tak cuma itu saja, masalah leher ini juga bisa terjadi saat persalinan bila proses kelahiran dilakukan dengan bantuan forsep atau vakum. Proses persalinan ini memiliki kemungkinan untuk menyebabkan salah satu sisi otot leher mendapatkan tekanan lebih besar. Selain itu, kurangnya pasokan darah pada leher dan kerusakan otot juga bisa menimbulkan tortikolis.

Memiliki Berbagai Jenis Penanganan

Penanganan yang paling sederhana bisa dengan  memijat atau mengompres leher dengan air hangat. Selain itu, gejala nyeri bisa diredakan dengan sejumlah obat pereda rasa sakit dan menggunakan diazepam untuk merelaksasi leher kaku. Nah, berikut beberapa pengobatan tortikolis lainnya.

  • Terapi posisi dan peregangan pasif pada bayi dan anak-anak.

  • peregangan pada bagian otot-otot terkait, terutama pada kasus kronis.

  • Pemberian suntikan botulinum toxin (botox) dan latihan.

  • Prosedur stimulasi otak.

  • Operasi tulang belakang pada kasus cedera yang mengakibatkan tulang terkilir.

  • Pemberian diphenhydramine dan benztropine pada kasus akut.

  • Pemberian antibiotik bagi yang disebabkan oleh infeksi.

  • Operasi perbaikan otot leher.

Baca juga: Kompres Air Hangat di Leher Bisa Kurangi Nyeri Tortikolis

Mau tahu lebih jauh mengenai masalah di atas? Kamu bisa kok bertanya langsung ke dokter melalui aplikasi Halodoc. Lewat fitur Chat dan Voice/Video Call, kamu bisa mengobrol dengan dokter ahli tanpa perlu ke luar rumah. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play!

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan