Hati-Hati, MPASI dengan Gula Berlebih Berbahaya untuk Bayi

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   23 Desember 2020
Hati-Hati, MPASI dengan Gula Berlebih Berbahaya untuk BayiHati-Hati, MPASI dengan Gula Berlebih Berbahaya untuk Bayi

Halodoc, Jakarta - Si Kecil terkadang melakukan gerakan tutup mulut (GTM) saat diberikan makanan pendamping ASI (MPASI). Salah satu penyebabnya bisa saja karena makanan yang diberikan terlalu hambar. Untuk menambah nafsu makan Si Kecil, apakah boleh memberikan tambahan gula pada makanan? Jawabannya adalah boleh, tetapi jangan berlebihan. Jika berlebihan, hal tersebut akan membahayakan bayi. Berikut ini dampak gula berlebihan pada bayi.

Baca juga: Kapan Waktu Anak Boleh Konsumsi Makanan Pedas?

Apa Saja Dampak Gula Berlebihan pada Bayi?

Pada dasarnya bayi belum dapat mengenai rasa dari makanan dan minuman yang dikonsumsi. Jadi, memberikan penambah rasa pada MPASI bukan hal yang tepat dilakukan. Jika terbiasa dilakukan, anak menjadi tahu rasa dan sulit untuk makan jika makanan memiliki rasa hambar. Bukan itu saja, berikut ini dampak gula berlebihan pada bayi:

  • Menolak ASI atau Susu Formula

Dampak gula berlebihan pada bayi yang pertama adalah menolak ASI atau susu formula. Hal ini tentu sangat merugikan bayi yang sedang dalam masa pertumbuhan. Bayi sangat membutuhkan berbagai nutrisi penting guna pertumbuhan dan perkembangan bayi, terutama saat ia berusia di bawah satu tahun.

  • Membangun Kebiasaan Makan yang Buruk

Memberikan bayi makanan dengan gula tambahan dalam MPASI, jus buah, puding, atau yoghurt akan meningkatkan hasrat bayi untuk mengonsumsi makanan dengan cita rasa manis. Jika ditanamkan sejak kecil, kebiasaan tersebut akan memicu kebiasaan makan yang buruk di kemudian hari. Ia bisa saja menolak mengonsumsi makanan sehat, tanpa menggunakan gula tambahan.

  • Memicu Kerusakan Gigi

Menambahkan gula ke dalam MPASI bayi akan memicu kerusakan gigi saat gigi pertama muncul. Mengonsumsi gula berlebihan akan memicu peningkatan populasi bakteri dalam mulut, sehingga gigi-gigi yang tumbuh selanjutnya bisa saja mengalami kerusakan yang sama.

Baca juga: Mengolah Buncis dan Polong-Polongan sebagai Menu MPASI

  • Memicu Hiperaktif

Gula dapat memicu hiperaktif pada bayi. Hal tersebut dikarenakan gula dapat diserap ke dalam darah dengan sangat cepat. Bayi yang mengonsumsi banyak gula akan memicu peningkatan kadar gula darah. Hal tersebut dapat mengarah ke tingkat adrenalin yang lebih tinggi, sehingga menyebabkan hiperaktif pada bayi, balita, dan anak-anak.

  • Menyebabkan Kelesuan

Tingginya kadar gula dalam darah akibat konsumsi gula berlebihan dapat memicu peningkatan produksi hormon insulin. Terlalu banyak insulin dalam tubuh dapat memicu penurunan kadar gula darah secara tiba-tiba. Hal tersebut yang menjadi pemicu kelesuan, lemas, dan bayi menjadi tidak aktif.

  • Memicu Obesitas

Dampak gula berlebihan pada bayi yang terakhir adalah memicu obesitas. Terlalu banyak konsumsi gula akan memicu menumpuknya kalori dalam tubuh. Jika dibiarkan begitu saja, maka Si Kecil akan berisiko mengalami obesitas.

Baca juga: Pilihan MPASI yang Tepat saat Bayi Mengalami Diare

Itulah sejumlah dampak gula berlebihan pada bayi. Sampai di sini, apakah ibu masih berniat untuk memberikan Si Kecil gula pada makanannya? Namun jika bayi sudah terbiasa diberikan penambah rasa, ibu bisa bertanya langsung dengan dokter di aplikasi Halodoc mengenai jumlah yang diperbolehkan. Jangan berlebihan, karena dapat memicu terjadinya sejumlah kondisi tersebut.

Referensi:
Very Well Family. Diakses pada 2020. Too Much Sugar Can Cause Health Problems in Kids.
Healthline. Diakses pada 2020. Read the Label: Your Child’s Baby Food May Have Too Much Sugar.
BBC Good Food. Diakses pada 2020. Is there too much sugar in baby food?


Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan