Headphone Nirkabel Bisa Sebabkan Kanker, Benarkah?

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   06 Januari 2021
Headphone Nirkabel Bisa Sebabkan Kanker, Benarkah?Headphone Nirkabel Bisa Sebabkan Kanker, Benarkah?

Halodoc, Jakarta - Teknologi semakin memudahkan manusia untuk melakukan segala hal, termasuk juga dalam berkomunikasi dan mendengarkan musik saat menggunakan headphone nirkabel. Perangkat ini sudah dirancang lebih canggih dibandingkan yang sebelumnya karena sudah tidak menggunakan kabel. Meski begitu, banyak orang khawatir terhadap dampak buruk dari headphone ini yang katanya dapat menyebabkan kanker. Benarkah hal tersebut? Baca selengkapnya di sini!

Fakta atau Mitos Tentang Headphone Nirkabel yang Sebabkan Kanker

Sebelumnya, rumor tentang bahaya radiasi dari perangkat elektronik layaknya ponsel dan perangkat WiFi. Beberapa penelitian menunjukkan jika paparan jangka panjang terhadap radiasi dari alat elektronik tersebut mungkin saja terkait dengan meningioma, gangguan kognitif, infertilitas pria, dan masalah kesehatan lainnya. Salah satu gangguan yang juga dikhawatirkan dapat terjadi adalah kanker.

Belum lama ini, perangkat elektronik lainnya yang dikhawatirkan dapat sebabkan kanker adalah headphone nirkabel. Banyak orang ingin menikmati kemudahan dari alat ini, tetapi takut akan risiko yang mungkin terjadi. Diketahui memang alat untuk mendengarkan suara tanpa kabel tersebut harus dikoneksikan dengan Bluetooth agar dapat digunakan. Untuk konektivitas tersebut, membutuhkan radiasi agar dapat terjadi.

Namun, apakah benar jika kebiasaan menggunakan headphone dapat sebabkan kanker?

Faktanya, kebanyakan peneliti mengatakan jika risiko kanker karena penggunaan perangkat Bluetooth tidak benar adanya. Dari sebuah penelitian yang dilakukan oleh California Department of Health, dikatakan jika jumlah radiasi yang dilepaskan oleh perangkat Bluetooth 10 hingga 400 kali lebih rendah dibandingkan yang dihasilkan oleh ponsel.

Meski begitu, tingkat emisi bukan satu-satunya faktor yang dapat memengaruhi dampak dari radiasi. Di sisi lain, tingkat penyerapan spesifik atau specific absorption rate (SAR) atau jumlah frekuensi radio yang diserap tubuh manusia dari perangkat elektronik juga dapat membantu untuk menentukan seberapa banyak radiasi yang sebenarnya masuk ke dalam tubuh seseorang.

Saat ini, Federal Communications Commision (FCC) mewajibkan tingkat penyerapan spesifik untuk perangkat nirkabel sebesar 1,6 watt per kilogram atau kurang. Angka ini ditentukan pada pertengahan tahun 90-an dengan tujuan melindungi konsumen dari risiko pemanasan yang dihasilkan dari perangkat elektronik dalam jangka pendek.

Meski begitu, banyak ilmuwan yang khawatir jika peraturan terkait SAR, hingga saat ini tidak efektif memperhitungkan risiko dari potensi berbahaya pada paparan berkepanjangan dalam tingkat radiasi yang lebih rendah. Meski tingkat SAR rendah, penggunaan secara berkepanjangan lama-kelamaan dapat meningkatkan risiko terhadap kesehatan.

Jika kamu masih memiliki pertanyaan lainnya terkait radiasi yang dihasilkan oleh perangkat elektronik, dokter dari aplikasi Halodoc siap membantu untuk menjawabnya. Caranya mudah saja, hanya dengan download Halodoc dan dapatkan kemudahan dalam akses kesehatan tanpa perlu bertatap muka langsung. Unduh aplikasinya sekarang juga!

Lalu, apa tindakan pencegahan dari risiko kesehatan yang dapat terjadi?

Sebagai tindakan pencegahan agar terhindar dari potensi risiko kesehatan, pastikan untuk tidak menggunakannya dalam waktu yang lama. Jika merencanakan penggunaan lama, seperti menelpon atau mendengarkan musik, cara paling aman adalah menggunakan fitur speaker atau mengenakan headphone dengan kabel. Hal ini sangat penting untuk anak yang masih dalam pertumbuhan karena lebih sensitif terhadap radiasi.

Metode lainnya yang perlu diperhatikan sebagai cara pencegahan adalah menjaga jarak ponsel sekitar 25 sentimeter dari wajah jika memungkinkan. Selain itu, cobalah untuk menggunakan ponsel saat sinyalnya kuat, jika alat penerimanya buruk maka radiasi yang dihasilkan lebih banyak. Memang sulit untuk menghindari radiasi di zaman serba elektronik, tetapi mengurangi paparannya harus terus dilakukan secara teratur.

Itulah pembahasan mengenai penggunaan headphone nirkabel yang menyebabkan kanker ternyata hanya mitos. Meski begitu, kamu tetap harus membatasi penggunaan perangkat tersebut untuk menghindari paparan radiasi kecil yang intens. Dengan begitu, diharapkan tubuh terhindari dari segala dampak buruk yang menyerang kesehatan.

Referensi:

Very Well Health. Diakses pada 2020. Do Bluetooth Headphones Cause Cancer?
Healthline. Diakses pada 2020. Are Bluetooth Headphones Dangerous? Here’s What Experts Think.


Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan