Hindari 5 Makanan yang Dapat Mengganggu Fungsi Ginjal

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   03 Juni 2020
Hindari 5 Makanan yang Dapat Mengganggu Fungsi GinjalHindari 5 Makanan yang Dapat Mengganggu Fungsi Ginjal

Halodoc, Jakarta – Ginjal adalah sepasang organ berbentuk seperti kacang yang memiliki banyak fungsi penting. Beberapa fungsinya adalah membersihkan atau menyaring limbah atau racun dari darah dan membuangnya melalui urine, memproduksi hormon, menyeimbangkan mineral, serta menjaga keseimbangan cairan.

Bila ginjal terganggu, bahkan menjadi rusak dan tidak bisa berfungsi dengan baik lagi, maka racun atau limbah dapat menumpuk di dalam darah, dan cairan juga akan menumpuk dalam tubuh. Itulah mengapa kamu perlu menjaga kesehatan ginjal dengan baik. Salah satu caranya adalah dengan menghindari atau membatasi makanan tertentu dalam diet yang dapat membantu mengurangi akumulasi produk limbah dalam darah, meningkatkan fungsi ginjal, dan mencegah kerusakan lebih lanjut.

Perlu diketahui dulu sebelumnya bahwa diet yang ramah ginjal, biasanya meliputi membatasi natrium dan kalium hingga 2.000 miligram per hari dan membatasi fosfor, hingga 1.000 miligram per hari.

Baca juga: Hindari 5 Minuman Ini untuk Ginjal Sehat

Berikut ini beberapa makanan yang perlu dihindari demi ginjal yang sehat:

1. Daging Olahan

Daging olahan dianggap tidak sehat karena kandungan pengawetnya. Bahkan, makanan ini sudah lama dikaitkan dengan berbagai penyakit kronis.

Daging olahan adalah daging yang telah diasinkan, dikeringkan, difermentasikan atau dikalengkan. Contoh daging olahan, antara lain hot dog, bacon, pepperoni, dendeng, dan sosis.

Daging olahan biasanya memiliki kandungan garam yang tinggi yang berfungsi untuk meningkatkan rasa atau menjaga rasa. Karena itu, mengonsumsi banyak daging olahan akan memberi kamu asupan natrium yang melebihi asupan harian yang direkomendasikan, yaitu 2000 miligram.

Selain itu, daging olahan juga mengandung protein yang tinggi. Bagi pengidap penyakit ginjal yang dianjurkan dokter untuk membatasi asupan protein, daging olahan merupakan salah satu makanan yang harus dijauhi. 

2. Acar dan Zaitun

Acar atau olahan zaitun juga adalah contoh makanan yang difermentasikan atau diasamkan. Biasanya, garam dalam jumlah yang banyak ditambahkan selama proses pengawetannya. Misalnya, satu potong acar dapat mengandung lebih dari 300 miligram natrium. Begitu juga dalam 2 sendok makan acar manis, terdapat 244 miligram natrium.

Buah zaitun olahan juga cenderung asin. Lima buah acar dapat memberikan sekitar 195 miligram sodium yang sudah dapat menyumbang jumlah yang signifikan dari total jumlah harian yang direkomendasikan, hanya dalam satu porsi kecil saja.

Baca juga: Sering Ditemukan pada Acar, Apa Sebenarnya Manfaat Timun?

3. Aprikot

Aprikot adalah buah yang kaya akan vitamin C, A dan serat, tetapi juga tinggi potassium.  Dalam satu cangkir aprikot segar saja, sudah terdapat 427 miligram potasium. 

Kandungan kalium bahkan lebih terkonsentrasi lagi pada aprikot kering. Satu cangkir aprikot kering dapat memberikan lebih dari 1500 miligram potassium. Hal ini berarti bahwa hanya 1 cangkir aprikot kering saja sudah dapat memberikan 75 persen dari batas kalium yang dianjurkan, yaitu 2000 miligram. Jadi, bagi pengidap penyakit ginjal, sebaiknya hindari mengonsumsi aprikot.

4. Kentang dan Ubi

Kentang dan ubi juga adalah jenis sayuran yang kaya akan kalium yang dapat mengganggu fungsi ginjal.

Hanya satu kentang panggang berukuran sedang saja (156 gram) sudah mengandung 610 miligram potasium, sedangkan satu kentang manis dengan ukuran rata-rata (114 gram) mengandung 541 miligram potasium.

Untungnya, beberapa makanan berkalium tinggi, termasuk kentang dan ubi, dapat dikurangi kandungan kaliumnya dengan cara direndam atau dicuci. Memotong kentang menjadi potongan-potongan yang lebih kecil atau tipis dan merebusnya selama setidaknya 10 menit juga dapat mengurangi kandungan potasium hingga sekitar 50 persen.

Kentang yang direndam dalam air selama setidaknya 4 jam sebelum dimasak terbukti memiliki kandungan kalium yang lebih rendah daripada yang tidak direndam sebelum dimasak. Metode ini dikenal sebagai “pencucian kalium” atau metode “double cook”.

Namun, jumlah potasium yang cukup banyak mungkin masih bisa ditemukan dalam kentang yang sudah diproses dengan “double cook”. Karena itu, yang terbaik adalah membatasi porsi konsumsi kentang untuk menjaga kadar kalium tetap terkendali.

5. Tomat

Tomat adalah buah lainnya yang berkalium tinggi yang mungkin tidak sesuai dengan diet yang dianjurkan untuk menjaga kesehatan ginjal.

Tomat dapat dikonsumsi mentah atau direbus dan sering digunakan untuk membuat saus. Hanya 1 cangkir saus tomat dapat mengandung 900 miligram potasium. Sayangnya, tomat biasanya hadir di banyak hidangan. 

Namun, bagi kamu yang sedang melakukan diet demi ginjal sehat, maka dapat memilih alternatif dengan bahan yang mengandung kalium yang lebih rendah. Misalnya, menukar saus tomat dengan saus red pepper yang sama lezatnya, tetapi memberikan lebih sedikit kalium per sajian.

Baca juga: Panduan Hidup Sehat untuk Jaga Fungsi Ginjal

Itulah 5 jenis makanan yang perlu kamu hindari agar kesehatan ginjal tetap terjaga. Bila kamu ingin bertanya lebih lanjut seputar makanan yang baik dan tidak baik untuk ginjal, tanyakan saja langsung pada ahlinya dengan menggunakan aplikasi Halodoc. Kamu bisa menghubungi dokter melalui Video/Voice Call dan Chat untuk bertanya-tanya seputar kesehatan kapan dan di mana saja tanpa perlu ke luar rumah. Yuk, download Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play.

Referensi:
Healthline. Diakses pada 2020. 17 Foods to Avoid If You Have Bad Kidneys.

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan