Hindari Pneumonia Aspirasi dengan Melakukan Langkah Pencegahan Ini

Ditinjau oleh  dr. Fitrina Aprilia   10 Agustus 2019
Hindari Pneumonia Aspirasi dengan Melakukan Langkah Pencegahan IniHindari Pneumonia Aspirasi dengan Melakukan Langkah Pencegahan Ini

Halodoc, Jakarta - Ada pneumonia, ada pula pneumonia aspirasi. Pertanyaannya, sudah tahukah perbedaannya? Pasalnya, kedua kondisi penyakit ini tak serupa lho

Meski sama-sama bisa menginfeksi paru-paru, tetapi penyebab kedua penyakit ini berbeda. Pneumonia sering disederhanakan sebagai infeksi saluran paru-paru. Biang keladinya adalah bakteri yang bisa beragam, tetapi yang paling sering ditemui di Indonesia adalah Streptococcus pneumoniae. Lantas, bagaimana dengan pneumonia aspirasi?

Pneumonia aspirasi  lanjutan dari komplikasi aspirasi paru. Pneumonia aspirasi ini merupakan peradangan pada paru-paru (pneumonia) yang disebabkan karena masuknya benda asing ke dalam paru-paru. Biasanya, benda asing ini berupa makanan, minuman, atau hal lain yang ditelan.

Lalu, adakah cara untuk mencegah pneumonia aspirasi?

Baca juga: Ini Alasan Pecandu Narkoba Bisa Alami Pneumonia Aspirasi

Bisa Dicegah Lewat Banyak Cara

Dalam kebanyakan kasus, pneumonia aspirasi ini akibat makanan yang salah masuk. Seharusnya makanan masuk ke dalam rongga perut, tetapi karena beberapa hal justru masuk ke paru-paru. Nah, berikut ini beberapa upaya yang bisa kita coba untuk mencegah pneumonia aspirasi. 

  • Jangan bicara bicara sambil makan, sehingga mengurangi kemungkinan tersedak;

  • Jaga kebersihan daerah gigi dan mulut;

  • Hindari tidur setelah makan yang dapat menyebabkan makanan kembali ke paru-paru;

  • Menghindari penggunaan alkohol yang dapat menyebabkan penyakit refluks asam lambung;

  • Jangan mengonsumsi makan atau minum berlebihan;

  • Pasanglah selang makan bagi yang tak bisa menelan dengan baik;

  • Lakukan fisioterapi bila bila mengalami kesulitan dalam menelan makanan;

  • Bila sakit dan diharuskan makan sambil tidur, tinggikan tempat tidur; dan

  • Hati-hati saat mengonsumsi obat yang menimbulkan kantuk.

Lantas, bagaimana dengan gejala pneumonia aspirasi?

Bukan Seperti Flu, tetapi Batuk Berdahak

Ketika seseorang terserang pneumonia, biasanya gejala bisa berkembang secara tiba-tiba atau perlahan selama satu-dua hari. Gejalanya seperti menyerupai flu, hanya durasinya lebih lama. Lain halnya dengan pneumonia aspirasi, dalam kebanyakan kasus pengidapnya akan mengalami batuk berdahak setelah makan. 

Baca juga: Korban Bencana Alam Bisa Kena Pneumonia Aspirasi, Benarkah?

Namun, ada pula beberapa gejala lainnya yang mungkin dialami pengidap pneumonia aspirasi. Misalnya: 

  • Batuk dengan riak berwarna kehijauan, riak berdarah atau berbau busuk;

  • Nyeri dada;

  • Mengi;

  • Sesak napas;

  • Kelelahan;

  • Bau napas;

  • Kebiruan pada kulit;

  • Keringat berlebih; dan

  • Kesulitan menelan.

Oleh sebab itu, segeralah temui dokter bila mengalami gejala di atas. Tujuannya jelas, untuk mendapatkan penanganan yang tepat. Kamu bisa kok bertanya langsung kepada dokter melalui aplikasi Halodoc

Nah, kira-kira apa jadinya bila kondisi ini dibiarkan?

Jangan Main-Main, Komplikasi Taruhannya

Bagi seseorang yang mengidap pneumonia aspirasi, jangan menganggap remeh penyakit ini, rasanya mesti harap-harap cemas. Apalagi bila kondisi ini tak segera ditangani. Mau tahu dampaknya bagi tubuh?  

Singkat kata, pneumonia aspirasi bisa memicu sederet masalah lainnya. Contohnya, komplikasi lanjutan, seperti abses paru dan bronkiektasis. Awas, kondisi ini bisa menyebabkan saluran pernapasan gagal berfungsi dan berakibat fatal. 

Abses paru sendiri merupakan infeksi bakteri pada paru-paru yang bisa menyebabkan munculnya nanah. Kondisi ini bisa memunculkan batuk berdahak yang disertai darah atau nanah. 

Sedangkan bronkiektasis lain lagi ceritanya. Kondisi ini terjadi ketika saluran bronkus mengalami kerusakan, penebalan, atau pelebaran secara permanen. Nah, yakin masih “bermain-main” dengan pneumonia aspirasi?

Mau tahu lebih jauh mengenai masalah di atas? Atau memiliki keluhan kesehatan lainnya? Kamu bisa kok bertanya langsung kepada dokter melalui aplikasi Halodoc. Lewat fitur Chat dan Voice/Video Call, kamu bisa mengobrol dengan dokter ahli tanpa perlu ke luar rumah. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play!

Referensi:
NIH (2019). MedlinePlus. Aspiration Pneumonia
Healthline (2019). Aspiration Pneumonia: Symptoms, Causes, and Treatment

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan