Mirip Morning Sickness, Ketahui Bahaya Hiperemesis Gravidarum pada Ibu Hamil

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   03 Agustus 2023
Mirip Morning Sickness, Ketahui Bahaya Hiperemesis Gravidarum pada Ibu HamilMirip Morning Sickness, Ketahui Bahaya Hiperemesis Gravidarum pada Ibu Hamil

Morning sickness akan menyebabkan rasa mual yang terkadang disertai dengan muntah dan akan hilang setelah 12 hingga 14 minggu. Namun, hiperemesis gravidarum biasanya mencakup mual yang tidak hilang dan muntah parah yang menyebabkan dehidrasi parah."

Halodoc, Jakarta – Morning sickness atau mual selama kehamilan adalah kondisi umum yang dialami ibu hamil. Umumnya, kondisi ini bukan merupakan sesuatu yang berbahaya. Walaupun menyebabkan ketidaknyamanan, morning sickness biasanya akan hilang dalam 12 minggu.

Jika morning sickness yang dialami oleh bumil sangat parah dan menyebabkan mual dan muntah parah, kemungkinan bumil mengalami hiperemesis gravidarum. Kondisi ini adalah bentuk yang ekstrem dari morning sicknessMorning sickness dan hiperemesis gravidarum adalah kondisi yang sangat berbeda. Komplikasi dan efek sampingnya juga berbeda. Cari tahu lebih detail di sini!

Morning Sickness Vs Hiperemesis Gravidarum

Morning sickness biasanya mencakup mual yang terkadang disertai dengan muntah dan umumnya akan hilang setelah 12 hingga 14 minggu. Muntahnya juga tidak menyebabkan dehidrasi parah.

Morning sickness biasanya dimulai pada bulan pertama kehamilan dan akan hilang pada bulan ketiga atau keempat. Wanita hamil dengan mual di pagi hari bisa mengalami kelelahan dan sedikit kehilangan nafsu makan. Ibu hamil mungkin mengalami kesulitan melakukan kegiatan sehari-hari seperti biasa. Jika merasa khawatir, ibu bisa berdiskusi dengan dokter spesialis kandungan secara rutin. Namun, seberapa sering ibu harus berkonsultasi dengan dokter? Simak infonya dalam artikel: Seberapa Sering Ibu Harus Konsultasi Kehamilan?

Lalu, bagaimana dengan hiperemesis gravidarum? Hiperemesis gravidarum biasanya mencakup mual yang tidak hilang dan muntah parah yang menyebabkan dehidrasi parah. Kondisi ini membuat ibu hamil tidak dapat menyimpan makanan atau cairan apa pun.

Gejalanya dimulai dalam enam minggu pertama kehamilan. Mual seringnya tidak hilang dan bisa membuat ibu menjadi sangat lemah dan merasakan kelelahan yang berlangsung selama berminggu-minggu atau berbulan-bulan.

Ibu hamil dengan kondisi ini akan mengalami kehilangan nafsu makan, tidak dapat bekerja atau melakukan kegiatan normal sehari-hari. Hiperemesis gravidarum dapat menyebabkan dehidrasi dan penurunan berat badan yang drastis selama kehamilan.

Tidak ada cara yang diketahui pasti dapat mencegah morning sickness dan hiperemesis gravidarum, tetapi ada cara untuk mengelola gejalanya. Tujuannya, agar ibu hamil tetap merasa nyaman saat melewati masa-masa ini.

Gejala Umum Hiperemesis Gravidarum

Tadi sudah dijelaskan bagaimana hiperemesis gravidarum biasanya dimulai selama trimester pertama kehamilan. Berikut ini beberapa gejala hiperemesis gravidarum yang paling umum, yaitu:

  • Merasakan mual yang hampir konstan.
  • Kehilangan selera makan.
  • Muntah lebih dari tiga atau empat kali sehari.
  • Mengalami dehidrasi.
  • Merasa pusing.
  • Kehilangan lebih 5 persen berat tubuh karena mual atau muntah.

Hampir semua wanita mengalami beberapa tingkat mual di pagi hari selama kehamilannya. Morning sickness adalah mual dan muntah selama kehamilan. Terlepas dari namanya, morning sickness tidak terbatas pada pagi hari, melainkan bisa terjadi kapan saja. Namun, hiperemesis gravidarum adalah kondisi yang berbeda dan jauh lebih serius.

Morning sickness dan hiperemesis gravidarum tampaknya memiliki kaitan dengan hormon human chorionic gonadotropin (HCG). Ini adalah hormon yang muncul selama kehamilan oleh plasenta. Tubuh menghasilkan sejumlah besar hormon ini dengan sangat cepat di awal kehamilan. 

Faktor Risiko Hiperemesis Gravidarum

Siapa yang berisiko hiperemesis gravidarum? Beberapa faktor yang meningkatkan risiko terkena hiperemesis gravidarum, yaitu:

1. Memiliki riwayat hiperemesis gravidarum di keluarga.

2. Hamil dengan lebih dari satu bayi.

3. Mengalami kelebihan berat badan.

4. Menjadi ibu untuk pertama kalinya.

5. Penyakit trofoblas juga bisa menyebabkan hiperemesis gravidarum. Penyakit trofoblas terjadi ketika ada pertumbuhan sel yang abnormal di dalam rahim.

Jika ibu memiliki gejala hiperemesis gravidarum yang parah, ibu mungkin perlu dirawat di rumah sakit. Jika tidak, ibu perlu menjalani perawatan di rumah sesuai dengan rekomendasi dokter.

Pengobatan untuk hiperemesis gravidarum bervariasi dari orang ke orang, dokter mungkin merekomendasikan beberapa hal berikut:

1. Tindakan pencegahan, seperti konsumsi vitamin B6, jahe, atau peppermint.

2. Konsumsi makanan dalam porsi kecil, namun dalam waktu yang sering.

3. Pemberian cairan intravena untuk membantu dehidrasi.

4. Untuk kasus yang parah, nutrisi parenteral dilakukan di mana larutan nutrisi intravena (IV) diberikan sebagai pengganti makanan.

5. Obat untuk mencegah mual, seperti Phenergan (promethazine), Antivert (meclizine), atau Inapsine (droperidol), doxylamine-pyridoxine (Diclegis), atau metoclopramide (Reglan) yang dapat dikonsumsi secara oral, dengan IV, atau sebagai supositoria

Jika ibu hamil ingin tahu lebih lanjut pengobatan yang bisa digunakan untuk morning sickness atau hiperemesis gravidarum, tanyakan langsung kepada dokter. Cek rekomendasi dokter spesialis kandungan terbaik dari aplikasi Halodoc.

 

Referensi:


Healthline. Diakses pada 2021. Hyperemesis Gravidarum.
Everydayhealth. Diakses pada 2021. What Is Hyperemesis Gravidarum?

 


Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan