Hiperkolesterolemia Dapat Sebabkan Penyakit Jantung Koroner

Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   11 Februari 2021
Hiperkolesterolemia Dapat Sebabkan Penyakit Jantung Koroner Hiperkolesterolemia Dapat Sebabkan Penyakit Jantung Koroner

Halodoc, Jakarta - Sudah tak asing dengan masalah kesehatan bernama hiperkolesterolemia? Hiperkolesterolemia adalah kondisi berbahaya yang ditandai dengan tingginya kadar kolesterol dalam darah. Waspada, bila tak segera ditangani hiperkolesterolemia atau kolesterol tinggi bisa sebabkan penyakit jantung koroner.

Penyakit jantung koroner merupakan kondisi ketika pembuluh darah jantung (arteri koroner) tersumbat oleh timbunan lemak. Bila dibiarkan tanpa penanganan, gangguan jantung yang satu ini bisa berujung pada serangan jantung atau gagal jantung. Pertanyaannya, apa sih alasan hiperkolesterolemia atau kolesterol tinggi bisa sebabkan penyakit jantung koroner?

Baca juga: Begini Prosedur Kateterisasi untuk Pengidap Penyakit Jantung Koroner

Memicu Berbagai Masalah pada Pembuluh Darah

Pada dasarnya, kolesterol memiliki beragam manfaat bagi tubuh. Akan tetapi, bila kadarnya meroket tajam, maka lain lagi ceritanya. Kondisi ini ujung-ujungnya menimbulkan masalah serius bagi kesehatan tubuh. Mau tahu apa alasan hiperkolesterolemia atau kolesterol tinggi bisa sebabkan penyakit jantung koroner? 

Kadar kolesterol yang terlampau tinggi lama-kelamaan bisa menumpuk di pembuluh darah, sehingga dapat menyumbat dan mengganggu aliran darah. Menumpuknya kadar kolesterol akibat hiperkolesterolemia bisa menyebabkan dinding pembuluh darah menyempit, melemah, bahkan rusak.

Jika sudah begitu, jangan heran kalau risiko penyakit jantung koroner dan stroke akan meningkat. Itu belum seberapa, bila tumpukan kolesterol (plak) pada pembuluh darah pecah, maka bekuan darah dapat terbentuk di lokasi plak.

Nah, bekuan darah ini nantinya bisa menyumbat aliran darah ke jantung dan memicu serangan jantung, bahkan kematian mendadak. Tuh, seram kan? 

Ada satu hal lainnya mengenai hiperkolesterolemia atau kolesterol tinggi bisa sebabkan penyakit jantung koroner. Hiperkolesterolemia bisa dipicu oleh beberapa faktor, salah satunya familial hypercholesterolemia (hiperkolesterolemia akibat genetik atau keturunan).

Baca juga: Kebotakan Berisiko Terkena Penyakit Jantung Koroner, Benarkah?

Nah, menurut National Institutes of Health orang dengan familial hypercholesterolemia memiliki risiko tinggi terkena penyakit jantung yang disebut penyakit arteri koroner (coronary artery disease) di usia muda. Kondisi ini terjadi ketika banyaknya kadar kolesterol dalam aliran darah mengendap di dinding bagian dalam pembuluh darah, terutama pada arteri yang memasok darah ke jantung (arteri koroner). 

Penumpukan kolesterol secara abnormal ini dapat membentuk gumpalan (plak) yang mempersempit dan mengeras dinding arteri. Saat plak membesar, mereka dapat menyumbat arteri dan membatasi aliran darah ke jantung. Penumpukan plak di arteri koroner menyebabkan bentuk nyeri dada yang disebut angina dan sangat meningkatkan risiko seseorang terkena serangan jantung.

Nah, bagi kamu yang memiliki riwayat kolesterol tinggi, sebaiknya diskusikanlah dengan dokter untuk mengatasi kondisi tersebut. Tujuannya, agar hiperkolesterolemia tidak berujung maut. Kamu bisa kok bertanya langsung pada dokter melalui aplikasi Halodoc

Gejala yang Tak Tampak

Seperti penjelasan di atas, hiperkolesterolemia atau kolesterol tinggi bisa sebabkan penyakit jantung koroner dan masalah serius lainnya. Itulah sebabnya kolesterol tinggi perlu ditangani dengan segera. Namun, masalahnya menurut Harvard Medical School kebanyakan orang dengan kolesterol tinggi tidak memiliki atau merasakan gejala.

Gejalanya atau keluhannya baru tampak ketika terjadinya aterosklerosis (penyempitan pembuluh darah) akibat kolesterol tinggi. Kondisi ini bisa menyebabkan penyempitan arteri yang signifikan yang menuju ke jantung atau otak pengidapnya. 

Nah, kalau sudah begini, maka baru muncul gejala yang terbilang serius berupa nyeri dada terkait jantung (angina), atau gejala penyakit arteri koroner lainnya, serta gejala penurunan suplai darah ke otak (transient ischemic attacks atau stroke).

Di samping itu, mereka yang mengidap familial hypercholesterolemia lain lagi kisahnya. Orang dengan kelainan ini dapat mengembangkan nodul berisi kolesterol (xanthoma) pada berbagai tendon, terutama tendon Achilles di kaki bagian bawah. Penumpukan kolesterol juga dapat terjadi di kelopak mata yang disebut xanthelasma.

Baca Juga: Kapan Waktu yang Tepat untuk Cek Kolesterol?

Nah, karena kolesterol tinggi jarang sekali menunjukkan gejala, maka lakukanlah pemeriksaan atau tes kolesterol secara rutin. Tujuannya untuk memantau kadar kolesterol dalam tubuh.

Kamu bisa kok memeriksakan diri atau melakukan tes kolesterol ke rumah sakit pilihan. Sebelumnya, buat janji dengan dokter di aplikasi Halodoc sehingga tidak perlu mengantre sesampainya di rumah sakit. Praktis, kan?



Referensi:
Harvard Medical School. Diakses pada 2020. High Cholesterol (Hypercholesterolemia)
National Institutes of Health - MedlinePlus. Diakses pada 2021. Familial hypercholesterolemia
Mayo Clinic. Diakses pada 2021. Diseases and Conditions. High Cholesterol.
Healthline. Diakses 2021. Everything You Need to Know About High Cholesterol.

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan