Hiperlipidemia: Pengertian, Faktor Risiko, Gejala dan Cara Atasi

3 menit
Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   21 Oktober 2022

“Hiperlipidemia adalah kondisi di mana kadar kolesterol tinggi dalam darah. Selain gaya hidup sehat, diabetes dan gangguan hati bisa memicu penyakit ini.”

Hiperlipidemia: Pengertian, Faktor Risiko, Gejala dan Cara AtasiHiperlipidemia: Pengertian, Faktor Risiko, Gejala dan Cara Atasi

Halodoc, Jakarta – Sebaiknya perhatikan berbagai asupan makanan yang kamu konsumsi sehari-hari. Jangan berlebihan dalam mengonsumsi makanan berminyak atau berlemak, sebab kondisi ini bisa memicu kolesterol tinggi atau hiperlipidemia.

Kondisi ini dapat diketahui dengan melakukan tes darah untuk memastikan kadar kolesterol dalam darah. Jika tidak diatasi, penyakit ini dapat memicu stroke atau gangguan jantung. Oleh karena itu, ada baiknya mengetahui berbagai cara mencegah kondisi ini agar kesehatan tubuh tetap terjaga dengan baik.

Faktor Risiko Hiperlipidemia

Hiperlipidemia adalah ketidakseimbangan kolesterol dalam darah yang disebabkan oleh jumlah kolesterol LDL yang terlalu banyak sehingga kolesterol HDL tidak dapat membersihkan dengan baik. 

Kolesterol LDL dikenal juga sebagai kolesterol jahat yang bisa menyebabkan penumpukan plak pada dinding arteri sehingga pembuluh darah mengeras dan menyempit. Sedangkan, kolesterol HDL adalah kolesterol baik yang bisa mengurangi jumlah kolesterol LDL dalam darah.

Kondisi ini bisa disebabkan oleh adanya riwayat keluarga dengan kondisi yang serupa. Selain itu, adanya gangguan penyakit juga bisa memicu hiperlipidemia. Berikut penyakit yang bisa memicu kondisi ini:

  • Gangguan ginjal.
  • Diabetes.
  • PCOS.
  • Gangguan hati.

Faktor lainnya yang memicu kondisi ini adalah gaya hidup yang kurang sehat. Terlalu banyak mengonsumsi makanan yang digoreng dan berlemak menjadi pemicunya. Selain itu, kurang olahraga dan kebiasaan merokok juga bisa meningkatkan risiko penyakit ini.

Gaya hidup kurang sehat juga akan berkaitan dengan obesitas. Kondisi ini menjadi salah satu pemicu hiperlipidemia. Untuk itu, pastikan kamu selalu mengontrol berat badan dengan rutin berolahraga dan perbanyak konsumsi buah serta sayuran.

Waspada Gejala Hiperlipidemia

Penyakit ini cukup berbahaya karena tidak menyebabkan gejala apapun. Biasanya, hiperlipidemia bisa didiagnosis saat seseorang melakukan tes darah untuk keperluan penyakit lain. 

Pengidap hiperlipidemia tidak akan mengalami gejalanya hingga kamu mengalami berbagai gangguan kesehatan yang diakibatkan penyakit ini yang tidak diatasi dengan baik. Berikut dampak hiperlipidemia pada tubuh:

  • Serangan jantung.
  • Stroke.
  • Tekanan darah tinggi.

Jika kamu memiliki riwayat penyakit ini, kamu akan diminta untuk rutin melakukan pengecekan kadar kolesterol dalam tubuh secara rutin. Selain itu, pengidap diabetes, gangguan ginjal, dan gangguan hati juga akan diminta untuk melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin untuk memastikan kondisi kesehatan tetap terjaga dengan baik.

Pencegahan dan Mengatasi Hiperlipidemia

Kamu bisa mencegah penyakit ini dengan melakukan beberapa cara, seperti:

  • Rutin berolahraga.
  • Berhenti merokok.
  • Memenuhi kebutuhan tidur.
  • Mampu mengelola stres dengan baik.
  • Mengonsumsi berbagai makanan sehat dan bernutrisi.
  • Menghindari asupan makanan berlemak dan berminyak.
  • Menghentikan asupan alkohol.
  • Mengontrol berat badan.
  • Menghindari makanan cepat saji.
  • Membatasi asupan gula tambahan.

Itulah hal yang bisa kamu lakukan dalam mencegah hiperlipidemia. Lalu, bagaimana mengatasi kondisi ini secara optimal? Jika gaya hidup sehat yang kamu jalani tidak mampu mengatasi hiperlipidemia secara optimal, tentunya kamu perlu melakukan pengobatan secara medis untuk mengontrol kadar kolesterol dalam darah.

Kondisi ini bisa diatasi dengan menggunakan berbagai jenis obat-obatan yang penggunaannya dilakukan dalam jangka panjang. Tujuannya untuk mengontrol kadar kolesterol jahat dalam darah. Penggunaan berbagai jenis obat tersebut juga harus dilakukan sesuai dengan saran dan anjuran dokter.

Ada beberapa jenis obat yang sering digunakan, seperti statin, niasin, hingga fibrat. Kamu bisa bertanya langsung pada dokter mengenai dosis yang tepat untuk mengonsumsi obat ini. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga melalui App Store atau Google Play.

Referensi:
Cleveland Clinic. Diakses pada 2022. Hyperlipidemia.
Web MD. Diakses pada 2022. What Is Hyperlipidemia?
Healthline. Diakses pada 2022. What You Should Know About Hyperlipidemia.
Very Well Health. Diakses pada 2022. What Is Hyperlipidemia?

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan