Hipersomnia dan Narkolepsi Tidak Sama, Ini Bedanya

Ditinjau oleh  dr. Verury Verona Handayani   01 Februari 2021
Hipersomnia dan Narkolepsi Tidak Sama, Ini BedanyaHipersomnia dan Narkolepsi Tidak Sama, Ini Bedanya

Halodoc, Jakarta – Hipersomnia adalah kondisi ketika kamu merasa ngantuk yang berlebihan di siang hari. Hipersomnia bisa menjadi kondisi primer atau kondisi sekunder. Hipersomnia sekunder adalah akibat dari kondisi medis lain. Orang dengan hipersomnia mengalami kesulitan untuk berfungsi di siang hari, karena mereka sering merasa lelah. Kondisi ini dapat memengaruhi konsentrasi dan tingkat energi

Lantas apa itu narkolepsi? Ada beberapa perbedaan utama antara hipersomnia dan narkolepsi. Walaupun kedua kondisi tersebut melibatkan rasa kantuk yang berlebihan di siang hari, narkolepsi membawa kantuk ke tingkat yang lebih spesifik dan rentan. Narkolepsi bisa menyebabkan episode tidur yang tiba-tiba, tidak terkendali, dan pada waktu yang tidak tepat. Orang dengan narkolepsi juga memiliki gangguan tidur malam yang lebih besar daripada mereka yang mengalami hipersomnia, sehingga kualitas tidurnya berkurang.

Baca juga: Hati-Hati, Kebanyakan Tidur Bisa Bikin Depresi dan Mati Muda

Hipersomnia Vs Narkolepsi

Tidur tidak hanya diperlukan sebagai waktu istirahat, tetapi juga regenerasi fisik dan emosional. Ketika waktu tidurmu terganggu, kamu akan mengalami banyak masalah kesehatan mulai dari kelelahan hingga gangguan kognitif.

Kamu pasti sudah sering mendengar tentang insomnia, yaitu ketika seseorang sulit tidur. Kondisi yang kurang dikenal adalah hipersomnia, atau tidur berlebihan. Orang dengan hipersomnia merasa seolah-olah mereka tidak pernah mendapatkan waktu tidur cukup. 

Setelah durasi tidur ekstra pun orang dengan kondisi ini merasa lelah dan lesu. Tidur siang hanya memperburuk kondisi, karena sebenarnya bukan kurang tidur yang menyebabkan masalah.

Hampir sama tapi berbeda, narkolepsi adalah jenis gangguan tidur lain yang melibatkan tidur berlebihan. Kondisi narkolepsi membuat kebutuhan untuk tidur datang secara tiba-tiba dan tanpa peringatan saat bangun tidur. 

Perbedaan utama antara narkolepsi dan hipersomnia terletak pada asal mula setiap gangguan, bagaimana manifestasinya, dan bagaimana pengaruhnya terhadap kualitas hidup. Hipersomnia dan narkolepsi memiliki beberapa karakteristik yang mirip dan mungkin terlihat mirip pada awalnya. Namun, terbukti bahwa narkolepsi adalah kondisi yang lebih parah (dan jarang terjadi).

Baca juga: Kenali Hipersomnia, Gejala Sering Mengantuk di Siang Hari

Hipersomnia hanya menggambarkan kantuk di siang hari yang berulang atau pola tidur yang lama. Kondisi ini menyebabkan orang merasa sangat lelah, yang dapat mengakibatkan mereka lebih banyak tidur di malam hari atau tidur siang di siang hari. Gejala hipersomnia lainnya termasuk:

1. Energi yang rendah.

2. Masalah dengan memori.

3. Kegelisahan.

4. Sifat lekas marah.

5. Kehilangan selera makan.

6. Proses berpikir lebih lambat.

Gejala narkolepsi sedikit lebih parah dan melibatkan fungsi neurologis tambahan di luar hipersomnia. Orang dengan narkolepsi biasanya mengalami:

1. Mengantuk secara berlebihan di siang hari.

2. Tidur malam yang terganggu (setengah dari pengidap narkolepsi mengalami ini).

3. Kelumpuhan tidur (sudah sadar tapi badan susah digerakkan).

4. Masalah memori.

5. Halusinasi.

6. Gejala juga termasuk cataplexy, yaitu hilangnya kemampuan otot secara tiba-tiba saat merasakan emosi yang sangat kuat.

Diagnosis Hipersomnia Vs Narkolepsi

Diagnosis hipersomnia dengan melihat kriteria gangguan seperti: 

1. Kantuk berlebihan yang dilaporkan sendiri meskipun periode tidur tujuh jam.

2. Tantangan saat bangun, bahkan saat terbangun secara tiba-tiba.

3. Periode tidur yang berulang dalam hari yang sama.

4. Gejala harus muncul minimal tiga bulan, minimal tiga kali seminggu.

5. Gejala menyebabkan kesusahan atau kerusakan di area penting kehidupan.

6. Gejala tidak dapat dikaitkan dengan gangguan tidur lain, efek dari kondisi kesehatan lain, atau dampak zat atau obat.

Berbeda dengan hypersomnia, kriteria diagnostik narkolepsi melibatkan lebih banyak pengujian fisiologis selain gejala yang diamati atau dilaporkan, dengan kriteria:

1. Dorongan yang berulang dan tak terbendung untuk tidur yang menyebabkan tidur atau tidur siang di hari yang sama.

2. Mengalami gejala minimal tiga bulan atau minimal tiga kali seminggu.

3. Mengalami a cataplexy (kehilangan kendali otot) setidaknya beberapa kali per bulan yang terkait dengan tawa, seringai wajah, atau menjulurkan lidah.

Baca juga: Jam Tidur Berantakan? Awas Gangguan Metabolik Bisa Mengintai

Tes darah, CT scan, atau penilaian lain diperlukan untuk uji narkolepsi untuk menyingkirkan penyebab lain dari gejala ini. Itulah perbedaan hipersomnia dan narkolepsi. Kalau punya pertanyaan mengenai kondisi kesehatan yang lain, jangan sungkan untuk kontak Halodoc. Nah, kalau kamu mau beli obat tanpa keluar rumah, kamu juga bisa gunakan Halodoc. Ayo, download Halodoc sekarang!

Referensi:

The Recovery Village. Diakses pada 2021. Hypersomnia vs. Narcolepsy.

Healthline. Diakses pada 2021. Hypersomnia.


Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan