Hormon Estrogen Berlebih pada Wanita, Apa Bahayanya?

Ditinjau oleh  dr. Gabriella Florencia   17 Januari 2020
Hormon Estrogen Berlebih pada Wanita, Apa Bahayanya? Hormon Estrogen Berlebih pada Wanita, Apa Bahayanya?

Halodoc, Jakarta - Hormon tubuh manusia harus bekerja dengan seimbang untuk bisa bekerja sebagaimana mestinya. Ketika jumlah mereka tidak seimbang, maka kamu mengalami beberapa masalah kesehatan. Salah satu hormon yang identik dengan wanita adalah hormon estrogen, karena rata-rata wanita memiliki kadar estrogen yang lebih tinggi dan pria. 

Pada wanita, estrogen membantu memulai perkembangan seksual. Bersama dengan hormon seks wanita lain yang dikenal sebagai progesteron, hormon ini mengatur siklus menstruasi wanita dan memengaruhi seluruh sistem reproduksinya. Pada wanita premenopause, kadar estrogen dan progesteron bervariasi dari satu tahap siklus menstruasi ke tahap lainnya. Jika hormon estrogen berlebihan, maka dampaknya bisa berbahaya.

Baca juga: Ketahui Hormon yang Memengaruhi Siklus Menstruasi

Penyebab Estrogen Tinggi

Tingkat estrogen yang tinggi dapat berkembang secara alami, tetapi terlalu banyak estrogen juga dapat terjadi akibat konsumsi obat tertentu. Misalnya, terapi penggantian estrogen, pengobatan untuk gejala menopause, yang menyebabkan estrogen mencapai tingkat yang tidak normal. Obat lainnya yang meningkatkan kadar estrogen, yaitu:

  • Kontrasepsi hormonal;

  • Antibiotik tertentu;

  • Beberapa obat herbal atau alami;

  • Fenotiazin, yang digunakan dokter untuk mengobati beberapa gangguan mental atau emosional.

Estrogen tinggi juga dapat menurun dalam keluarga. Beberapa masalah kesehatan tertentu dapat menyebabkan kadar estrogen meningkat, seperti kegemukan, penyakit hati, dan tumor ovarium.

Baca juga: 5 Penyakit yang Dipicu oleh Gangguan Hormon

Bahaya Kelebihan Hormon Estrogen Bagi Wanita

Tingkat hormon estrogen yang tinggi dapat menempatkan wanita pada risiko lebih tinggi dari beberapa kondisi lain. Misalnya, peningkatan kadar estrogen adalah faktor risiko kanker payudara dan kanker ovarium. Menurut American Cancer Society (ACS), dominasi estrogen juga meningkatkan risiko kanker endometrium.

Tingkat estrogen yang tinggi juga bisa membuat seseorang berisiko alami pembekuan darah dan stroke. Kelebihan hormon estrogen juga meningkatkan peluang wanita mengalami disfungsi tiroid. Hal ini menyebabkan gejala seperti kelelahan dan perubahan berat badan.

Lantas, Apa Saja Gejala Kelebihan Estrogen?

Ketika kadar estrogen dan testosteron tubuh tidak seimbang, tubuh dapat menunjukkan gejala tertentu. Pada wanita, gejala potensial meliputi: 

  • Kembung;

  • Pembengkakan dan nyeri di payudara;

  • Benjolan fibrokistik di payudara;

  • Gairah seks menurun;

  • Periode menstruasi yang tidak teratur;

  • Peningkatan gejala sindrom pramenstruasi (PMS);

  • Perubahan suasana hati;

  • Sakit kepala;

  • Kecemasan dan serangan panik;

  • Rambut rontok;

  • Tangan atau kaki dingin

  • Sulit tidur;

  • Kantuk atau kelelahan;

  • Masalah memori.

Jika merasakan satu atau beberapa gejala di atas, periksakan diri ke rumah sakit pilihan untuk mendapatkan penanganan. Kamu bisa buat janji dengan dokter lebih mudah dengan aplikasi Halodoc. Tanpa perlu antre, kamu bisa langsung datang ke rumah sakit dan melakukan pemeriksaan dengan dokter.

Baca juga: Susah Tidur Bisa Jadi karena Gangguan Hormon

Perawatan untuk Estrogen Tinggi

Beberapa makanan tertentu dapat menurunkan kadar estrogen jika gejala masih ringan, seperti biji rami. Mengonsumsi makanan tertentu dapat mengurangi kadar estrogen tubuh, termasuk:

  • Sayuran seperti brokoli, kol, kembang kol, dan kangkung;
  • Jamur;
  • Anggur merah. 

Dengan menurunkan berat badan, kamu mampu menurunkan kadar estrogen pada orang yang kelebihan berat badan atau obesitas. Hal ini karena sel-sel lemak menghasilkan estrogen ekstra.

Sementara itu, jika obat menyebabkan kadar estrogen tinggi, dokter merekomendasikan dosis yang lebih rendah atau pengobatan alternatif. Apabila terapi penggantian hormon juga menyebabkan gejala estrogen yang tinggi, bicarakan dengan dokter, sebab mungkin perlu mengubah rencana perawatan.

Sementara pada wanita dengan risiko kanker payudara atau ovarium yang sangat tinggi, dokter dapat merekomendasikan operasi untuk mengangkat ovarium. Tujuannya untuk mengurangi jumlah estrogen yang diproduksi tubuh. Operasi ini disebut ooforektomi, dan beberapa orang menyebutnya operasi menopause.

Referensi:
Healthline. Diakses pada 2020. Signs and Symptoms of High Estrogen.
Medical News Today. Diakses pada 2020. What Are the Symptoms of High Estrogen?

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan