Hubungan Intim pada Remaja Berisiko Tularkan Kanker Serviks

Ditinjau oleh  dr. Verury Verona Handayani   18 Oktober 2019
Hubungan Intim pada Remaja Berisiko Tularkan Kanker ServiksHubungan Intim pada Remaja Berisiko Tularkan Kanker Serviks

Halodoc, Jakarta - Pembicaraan tentang seksualitas pada remaja masih dianggap tabu. Remaja saat ini kerap kali menutup-nutupi obrolan penting seputar seksualitas. Akibatnya, banyak perilaku menyimpang seputar seksualitas karena minimnya informasi dan bekal ilmu pengetahuan yang didapatkan. Dengan pendidikan seks yang kurang memadai, banyak kalangan remaja yang melakukan sek tidak aman dan tidak bertanggung jawab.

Baca juga: Perubahan Gaya Hidup bagi Pengidap Kanker Serviks

Banyak sekali dampak negatif bagi kaum perempuan karena hal semacam ini. Salah satunya adalah kanker serviks, yaitu kanker yang menjadi salah satu penyebab kematian terbesar pada wanita. Penyakit yang satu ini disebabkan oleh virus human papilloma virus (HPV) yang menyebar lewat hubungan seks yang tidak aman. Jika hal ini terjadi, kanker serviks bisa saja dialami oleh pengidapnya.

Ini Alasan Mengapa Kanker Serviks Rentan Dialami Remaja

Saat memasuki usia remaja, leher rahim pada perempuan belum terbentuk sempurna, sehingga rentan terhadap rangsangan dan serangan virus. Saat remaja, organ reproduksi perempuan sedang aktif berkembang. Pada masa ini, tidak boleh terjadi suatu hal yang menyebabkan perubahan pada sel-sel yang tengah berkembang ini. Jika sel-sel ini berkembang dan tumbuh secara abnormal, sel-sel ini yang menjadi cikal bakal kanker serviks.

Virus HPV yang menjadi penyebab dari kanker serviks ini tidak akan menimbulkan gejala ketika seseorang terpapar. Namun, gejala baru akan muncul setelah bertahun-tahun seseorang terpapar virus HPV. Penyakit yang satu ini dapat dicegah dengan vaksinasi. Sebaiknya, vaksinasi dilakukan pada remaja di usia 9–13 tahun, karena imunitasnya masih kuat.

Vaksinasi baik dilakukan pada wanita yang belum pernah melakukan hubungan seks, karena virus ini ditularkan lewat hubungan seks. Vaksinasi yang dilakukan dapat memberikan perlindungan antara 5–10 tahun. Jika kamu mencurigai ada yang salah, skrining kanker serviks dapat kamu lakukan untuk menentukan secara pasti apa yang kamu alami.

Baca juga: Penting untuk Wanita, Ini 4 Cara Mencegah Kanker Serviks

Ini Gejala yang Muncul pada Pengidap Kanker Serviks

Gejala kanker serviks baru akan muncul ketika tumor menekan organ-organ di sekitar serviks dan mengganggu sel-sel yang sehat. Ketika kondisi ini terjadi, gejala yang muncul, meliputi:

  • Pendarahan yang tidak normal dengan volume darah yang sangat banyak.

  • Mengalami keputihan sudah menjadi hal yang wajar bagi wanita, tetapi jika keluar dengan volume yang sangat banyak, ini menjadi tanda dari kanker serviks.

  • Frekuensi buang air kecil mengalami peningkatan disertai dengan adanya rasa nyeri ketika buang air kecil.

  • Sering merasa lelah terjadi akibat pendarahan yang tidak normal pada vagina.

  • Penurunan nafsu makan, karena penyebaran sel kanker akan membuat tubuh sulit menerima asupan makanan.

  • Adanya kandungan darah pada urine. Kondisi ini disebut dengan istilah hematuria.

Ketika kanker serviks sudah memasuki stadium lanjut, gejala meliputi pembengkakan pada salah satu tungkai, rasa sakit ketika berhubungan seksual, serta mengalami konstipasi, karena sel-sel kanker telah menyebar hingga ke usus besar. Jika terjadi salah satu gejalanya, segera buat janji dengan dokter di rumah sakit terdekat melalui aplikasi Halodoc untuk mendapatkan penanganan dengan tepat.

Baca juga: Ini Cara Deteksi Dini Kanker Serviks

Langkah Pengobatan pada Pengidap Kanker Serviks

Pengobatan yang dilakukan akan tergantung pada stadium kanker dan seberapa luas penyebaran sel kanker. Jika ditemukan adanya perubahan pada sel dalam serviks, tetapi perubahan ini tidak bersifat ganas, biasanya dokter akan menghilangkan sel ini dengan laser atau kemoterapi pada area yang terinfeksi. Namun, jika sel ini sudah menjadi ganas, pengobatan yang dilakukan adalah dengan operasi pengangkatan sel kanker dan radioterapi.

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan