Hubungan Putus Nyambung seperti Zayn dan Gigi Hadid, Sehatkah?

Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   14 Januari 2020
Hubungan Putus Nyambung seperti Zayn dan Gigi Hadid, Sehatkah?Hubungan Putus Nyambung seperti Zayn dan Gigi Hadid, Sehatkah?

Halodoc, Jakarta - Hubungan asmara putus nyambung mungkin bukan hal asing bagi banyak orang. Kondisi ini kini tengah terjadi pada pasangan supermodel Gigi Hadid dan Zayn Malik. Keduanya dikabarkan kembali menjalani hubungan asmara setelah resmi putus pada 2018. 

Hubungan asmara Zayn dan Gigi Hadid memang tidak biasa. Setelah resmi putus pada Maret 2018, tidak lama setelahnya mereka terlihat kembali mesra. Namun, pada November 2018, mereka kembali disebut putus. Lantas, apakah hubungan semacam ini termasuk normal? Apakah hubungan putus nyambung mempengaruhi kesehatan mental

Baca juga: 3 Hal yang Tak Boleh Dilakukan saat Putus Cinta

Pengaruhi Kesehatan Mental

Melansir ScienceDaily, peneliti dari University of Missouri menyebutkan bahwa hubungan putus nyambung dalam sebuah hubungan asmara jelas memengaruhi kesehatan mental seseorang. Tentunya, ini bukan pilihan terbaik. Orang-orang yang terjebak atau berada dalam situasi semacam ini disarankan untuk membuat keputusan yang matang. Apakah ia harus menstabilkan atau mengakhiri hubungan mereka dengan baik. Jika tidak, mereka bisa mengalami efek psikologis, seperti depresi dan rasa cemas yang meningkat.

Masih dalam penelitian yang sama, ditemukan fakta bahwa 60 persen orang dewasa berada dalam hubungan putus dan nyambung ini. Mereka kerap berada dalam 'hubungan yang tidak aktif'. Jika kamu membandingkan ini dengan pasangan yang belum putus dan berdamai, hubungan yang tidak aktif berkaitan dengan tingkat kekerasan yang lebih tinggi, komunikasi yang lebih buruk, dan tingkat komitmen yang lebih rendah.

Hubungan putus nyambung tidak selalu merupakan pertanda buruk bagi pasangan. Faktanya, bagi beberapa pasangan, putus-nyambung membantu pasangan menyadari pentingnya hubungan mereka. Hal ini memengaruhi hubungan mereka sehingga menjadi lebih sehat dan lebih berkomitmen. Namun, pasangan yang secara rutin putus dan kembali bersama dapat terkena dampak negatif oleh pola yang mereka lakukan.

Hubungan putus nyambung bisa terjadi karena sejumlah alasan, yang umum adalah kebutuhan atau kepraktisan. Misalnya, kamu dan pasangan sudah menjalin hubungan dalam jangka waktu terlalu lama, sudah merasa bergantung sama lain atau terlalu merasa aman. Namun, sangat disarankan bahwa pasangan harus kembali bersama berdasarkan dedikasi, bukan kewajiban.

Baca juga: Ini 4 yang Terjadi Pada Tubuh saat Patah Hati

Saran untuk Pasangan yang Terjebak dalam Hubungan Putus-Nyambung

Hubungan asmara yang baik berarti dapat menjaga kesehatan mental kamu dan pasangan, sementara hubungan yang tertekan dapat memiliki efek sebaliknya. Putus hubungan bisa menyakitkan, jadi melakukannya berulang kali bisa berdampak negatif pada kesehatan mental. Jika kamu dan pasangan terjebak dalam hubungan putus-nyambung, coba lakukan hal ini untuk mengevaluasi hubungan:

  • Ketika mempertimbangkan untuk kembali bersama atau putus, pasangan harus memikirkan alasan untuk menentukan apakah ada masalah yang konsisten atau terus-menerus mempengaruhi hubungan;

  • Lakukan percakapan terbuka tentang masalah-masalah yang menyebabkan perpisahan dapat membantu, terutama jika masalah-masalah tersebut kemungkinan akan terulang kembali. Namun, jika terjadi kekerasan dalam hubungan, pertimbangkan untuk mencari bantuan baik secara psikis maupun moril pada tempat yang tepat, seperti psikolog;

  • Mirip dengan memikirkan alasan hubungan berakhir, habiskan waktu untuk memikirkan alasan rekonsiliasi bisa menjadi pilihan;

  • Ingatlah bahwa mengakhiri hubungan yang tidak sehat adalah hal yang terbaik untuk kamu dan pasangan. Misalnya, jika hubungan tidak dapat diperbaiki, jangan merasa bersalah sehingga memengaruhi kesehatan mental atau fisik kamu.

Baca juga: Hubungan Asmara Juga Butuh Ilmu Psikologi

Konseling hubungan tidak hanya untuk pasangan yang sudah menikah saja. Buat mereka yang masih berpacaran, konseling diperlukan terlebih lagi jika memiliki keinginan untuk menikah nantinya. Sebagai langkah awalnya, kamu juga mendiskusikan masalah ini kepada psikolog di Halodoc. Psikolog di Halodoc akan siaga memberikan saran yang baik demi meningkatkan kesehatan mentalmu. 

Referensi:
ScienceDaily. Diakses pada 2020. On-Again, Off-Again Relationships Might Be Toxic for Mental Health.
Cosmopolitan. Diakses pada 2020. How On-Off Relationships Could Seriously Impact Your Mental Health.

 

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan