Hubungan Seperti Apa yang Bisa Disebut Toxic Relationship?

Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   26 November 2021
Hubungan Seperti Apa yang Bisa Disebut Toxic Relationship?Hubungan Seperti Apa yang Bisa Disebut Toxic Relationship?

Toxic relationship atau hubungan yang beracun justru bisa menyakiti kamu apabila terus dibiarkan. Bukannya membuat bahagia, hubungan yang toxic justru membuat kamu gelisah, stres dan ketakutan. Nah, supaya tidak berjalan terlalu jauh, sebaiknya ketahui tanda-tanda hubungan toxic berikut ini.”

Halodoc, Jakarta – Setiap hubungan pasti pernah mengalami pasang surut dan pertengkaran. Dalam hubungan yang sehat, pertengkaran pasti menemukan jalan keluar dan mampu diselesaikan dengan cara yang baik. Hubungan yang sehat juga ditandai dengan pasangan yang saling mendiskusikan masalah secara terbuka, menikmati kebersamaan, dan mendukung keputusan satu sama lain.

Ketika pertengkaran tidak menemukan titik terang dan kamu tidak merasakan kebahagiaan dengan pasangan, hati-hati bisa jadi kamu sudah terjerumus ke dalam hubungan yang beracun alias toxic relationship. Toxic relationship yang terus dipertahankan justru bisa menyakiti kamu dan pasangan. Hati-hati, kondisi ini bisa berdampak buruk bagi kesehatan mental dirimu. 

Nah, berikut tanda-tanda toxic relationship yang bisa kamu kenali.

Tanda-Tanda Toxic Relationship

Melansir dari Healthline, tanda toxic relationship bisa tidak kentara atau sangat jelas. Apabila pasangan menunjukan tanda-tanda berikut, artinya hubungan kamu sudah masuk ke dalam kategori toxic relationship:

1. Kurang dukungan

Dasar hubungan yang sehat adalah keinginan bersama untuk melihat pasangannya berhasil di semua bidang kehidupan. Jika pasangan kamu justru melihat setiap pencapaian sebagai kompetisi, artinya keadaannya sudah berubah menjadi toxic. Ketika semuanya menjadi kompetisi, kamu pasti merasa tidak didukung oleh pasangan ketika ingin mencapai hal tertentu.

2. Komunikasi yang tidak baik

Tanda hubungan yang mulai toxic juga ditandai dengan percakapan yang hanya berisi sarkasme, kritik, dan perdebatan. Lama kelamaan, komunikasi seperti ini hanya akan berujung menjadi pertengkaran. Pada akhirnya, kamu mungkin ingin menghindari berbicara satu sama lain karena lelah dengan perdebatan.

3. Cemburu berlebihan

Cemburu dengan pasangan sesekali mungkin wajar. Namun, jika rasa cemburu ini terus menerus terjadi tanpa alasan yang jelas, bahkan sampai mengganggu kehidupan dan hubunganmu dengan teman atau kerabat dekat, artinya kamu telah masuk ke dalam hubungan yang toxic.

4. Mengontrol perilaku

Apakah pasangan kamu sering menanyakan lokasi atau keadaan kamu sepanjang waktu? Hal ini mungkin wajar dilakukan oleh pasangan untuk memastikan kondisi kamu baik-baik saja. Namun, jika pasangan justru menjadi sangat kesal ketika kamu tidak segera menjawab pesan atau telepon, hati-hati ini adalah salah satu tanda awal toxic relationship.

5. Ketidakjujuran

Bila kamu sering membuat kebohongan tentang keberadaan kamu untuk menghindari pasangan, kamu mungkin sedang berada di fase yang sangat tidak nyaman dalam hubungan. Sikap ini biasanya dipicu oleh perilaku pasangan yang suka mengontrol sehingga kamu tidak punya ruang tersendiri.

6. Selalu gelisah

Ketegangan dalam hubungan yang terus menerus terjadi bisa membuat kamu gelisah setiap saat. Kondisi ini bisa menjadi indikator bahwa ada sesuatu yang salah. Jika terus dipertahankan, kegelisahan yang berkelanjutan ini dapat berdampak buruk pada kesehatan mental dan fisik.

7. Mengabaikan kebutuhan

Jika kamu selalu mengikuti apa pun yang ingin dilakukan pasangan, meskipun kamu tahu hal tersebut bertentangan dengan keinginan kamu bahkan sampai mengabaikan kebutuhan kamu, ini adalah tanda hubungan yang sudah masuk toxic  relationship.

8. Berjarak dengan kerabat

Tanda toxic relationship lain yang sangat jelas adalah sikap posesif dari pasangan. Sikap posesif ini bisa membuat kamu berjarak dengan teman dan keluarga hanya untuk menghindari konflik dengan pasangan.

9. Kurang merawat diri

Toxic relationship juga bisa membuat kamu mengabaikan perawatan diri yang biasa kamu lakukan. Kamu mungkin tidak sampai sempat melakukan hobi, mengabaikan kesehatan, dan mengorbankan waktu luang hanya untuk pasangan. Jika dibiarkan, hal ini bisa membuat kamu stres dan rentan mengalami masalah fisik maupun mental.

10. Berharap pasangan berubah

Tak sedikit orang yang masih bertahan dalam hubungan yang sudang toxic, karena percaya bahwa bila mengubah diri sendiri dan tindakan juga bisa mengubah pasangan menjadi lebih baik. Pada akhirnya, cara ini hanya akan menyiksa atau menyakiti diri sendiri.

Kalau kamu sedang terjebak dalam toxic relationship, hubungi psikolog melalui aplikasi Halodoc untuk mendapatkan saran terbaik. Psikolog siap menjawab segala pertanyaan kamu dan membantu memberikan saran terbaik. Jangan tunda untuk menghubungi psikolog sebelum keadaannya semakin memburuk. Download Halodoc sekarang juga!

This image has an empty alt attribute; its file name is HD-RANS-Banner-Web-Artikel_Spouse.jpg
Referensi:
Healthline. Diakses pada 2021. Is Your Relationship Toxic?
Psychology Today. Diakses pada 2021. 5 Signs of a Toxic Relationship.
Psychology Today. Diakses pada 2021. 12 Tips for Happy, Long-Lasting Relationships.

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan