Hubungan Stres dengan Pendengaran

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   10 November 2020
Hubungan Stres dengan PendengaranHubungan Stres dengan Pendengaran

Halodoc, Jakarta – Ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk mengetahui tingkat stres seseorang. Tingkat stres bisa diketahui melalui pemeriksaan air liur, tes darah, hingga pemeriksaan sampel rambut. Baru-baru ini, sekelompok peneliti menemukan cara terbaru untuk mengetahui tingkat stres yang dialami, yaitu melalui pemeriksaan kotoran telinga. Sebab, pemeriksaan kotoran telinga disebut bisa membantu mengetahui kadar hormon stres kortisol. 

Kortisol adalah hormon yang berperan saat seseorang mengalami stres. Hormon ini akan melonjak sebagai tanda stres dan menurun saat tubuh kembali rileks. Stres sebaiknya tidak dianggap sepele begitu saja. Selain bisa mengetahui tingkat stres dari kotoran telinga, nyatanya kondisi ini juga bisa berdampak buruk pada pendengaran. Stres berkepanjangan disebut bisa memengaruhi atau menurunkan fungsi pendengaran bahkan bisa menyebabkan seseorang kehilangan kemampuan mendengar. Biar lebih jelas, berikut ulasan seputar hubungan stres dengan kemampuan pendengaran. 

Baca juga: Jangan Abaikan Stres, Ini Cara Mengatasinya

Kotoran Telinga dan Hilangnya Pendengaran Akibat Stres

Seorang dosen di Institut Ilmu Saraf Kognitif dan Institut Psikiatri University College London, Andrés Herane-Vives dan rekan-rekannya menemukan bahwa kotoran telinga bisa digunakan untuk menganalisis kadar hormon stres kortisol. Dengan begitu, metode ini bisa menjadi cara sederhana untuk mengetahui kondisi kesehatan mental seseorang, terutama yang mengalami depresi dan gangguan kecemasan. Cara mengetahui hormon kortisol melalui kotoran telinga disebut lebih efektif, jika dibandingkan dengan pemeriksaan air liur, darah, serta sampel rambut. 

Pasalnya, kotoran telinga cenderung lebih stabil serta tahan terhadap kontaminasi bakteri. Hal itu bisa membantu saat sampel kotoran telinga dibawa ke laboratorium untuk dianalisis. Metode pengambilan sampel kotoran telinga yang digunakan adalah menggunakan jarum suntik dan metode swab atau usap. Dari hasil penilaian, metode usap disebut lebih baik karena kadar kortisol yang terkonsentrasi di kotoran telinga bisa lebih cepat dianalisis. Sementara kotoran telinga yang diambil menggunakan alat suntik harus dikeringkan terlebih dahulu.

Penemuan ini baru saja dilaporkan di jurnal Heliyon pada 2 November lalu. Selain untuk mengetahui kadar kortisol atau hormon stres, nyatanya ada hubungan antara stres dengan pendengaran. Orang yang mengalami stres dalam jangka panjang disebut berisiko mengalami gangguan fungsi pendengaran, bahkan bisa berujung pada hilangnya pendengaran. 

Baca juga: Ini 2 Tips Agar Pendengaran Enggak Terganggu 

Apakah stres bisa menyebabkan seseorang kehilangan pendengaran? Jawabannya bisa. Meski tidak berkaitan secara langsung, gangguan mental seperti stres bisa berdampak pada seluruh kondisi tubuh, termasuk pada pendengaran. Stres dalam jangka panjang bisa meningkatkan risiko terjadinya berbagai penyakit, mulai dari tekanan darah tinggi, diabetes, hingga penyakit jantung. Stres juga bisa memicu tinnitus. Nah, penyakit-penyakit itulah yang bisa berbahaya dan memberi dampak penurunan bahkan kehilangan pendengaran. Maka dari itu, sangat penting untuk selalu menjaga kesehatan mental dan mengontrol stres dengan baik. 

Stres dalam jangka panjang menyebabkan tubuh tidak bisa menerima sinyal yang jelas dari otak. Alhasil, tubuh kesulitan untuk mengenali dan kembali ke kondisi normal. Hal itu semakin lama akan meningkatkan kelainan dan gangguan-gangguan pada fungsi tubuh. Setelahnya, risiko penyakit kronis akan meningkat dan memicu komplikasi, salah satunya kehilangan kemampuan mendengar

Baca juga: Telinga Berdenging di Ruangan Sunyi, Ini Sebabnya

Mengontrol stres dengan menerapkan pola hidup sehat, berolahraga, dan latihan meditasi bisa membantu menjaga tubuh tetap sehat. Dengan begitu, risiko terjadinya gangguan pendengaran juga bisa dikurangi. Kalau mengalami stres berkepanjangan dan butuh saran ahli, kamu bisa coba pakai aplikasi Halodoc. Hubungi psikolog atau psikiater dengan mudah melalui Video/Voice Call atau Chat. Sampaikan keluhan yang dialami dan dapatkan rekomendasi pengobatan dari ahlinya. Download Halodoc sekarang di App Store dan Google Play!

Referensi:
Live Science. Diakses pada 2020. Earwax may reveal how stressed you are.
Healthy Hearing. Diakses pada 2020. How High Stress Can Lead ti Hearing Loss. 

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan