Halodoc, Jakarta – Mimpi buruk adalah salah satu hal yang dapat menyebabkan anak mengalami gangguan tidur. Bahkan ini bisa membuat anak tidak mendapatkan kualitas tidur yang baik. Belum diketahui secara pasti apa penyebab anak mengalami mimpi buruk, tetapi diperkirakan ada beberapa faktor pemicu, salah satunya pengalaman buruk yang dialami oleh anak.

Tidak ada salahnya ketahui beberapa cara yang bisa ibu lakukan untuk menenangkan anak ketika mengalami mimpi buruk. Selain itu, pastikan ruangan anak nyaman dan aman untuk anak beristirahat pada malam hari. Yuk, simak ulasannya berikut ini!

Cara Menenangkan Anak Setelah Mimpi Buruk

Kualitas tidur yang baik dapat membantu mengoptimalkan tumbuh kembang anak. Namun, jika anak mengalami mimpi buruk secara berulang, tentunya hal ini membuat anak mengalami gangguan saat tidur. Alhasil, mereka tidak mendapatkan kualitas tidur yang baik.

Hingga saat ini belum diketahui secara pasti penyebab mimpi buruk pada anak, tetapi ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko anak mengalami mimpi buruk, seperti:

• Pengalaman trauma pada ada, seperti misalnya kecelakaan, perundungan, atau bencana alam.
• Tingkat stres yang tidak dapat dikelola dengan baik.
• Perubahan yang cukup besar dalam hidup anak.
• Kebiasaan buruk, seperti menyaksikan film horor.

Tentunya mimpi buruk yang dialami oleh anak dapat membuat anak semakin mengalami stres, gangguan cemas, hingga ketakutan yang dapat memengaruhi tumbuh kembangnya. Untuk itu, ada beberapa cara yang bisa ibu lakukan untuk menenangkan anak setelah mengalami mimpi buruk.

Berikut ini cara menenangkan anak setelah mimpi buruk:

1. Dampingi Anak Setelah Mimpi Buruk

Hal pertama yang harus ibu lakukan adalah mendampingi anak setelah anak mengalami mimpi buruk. Berikan pelukan pada anak agar anak merasa aman dan nyaman setelah melewati pengalaman yang tidak menyenangkan.

Mengetahui orang tua hadir dalam kondisi yang tidak nyaman, membuat anak menjadi lebih merasa aman dan menghindari perasaan takut yang dapat mengganggu.

2. Jelaskan Mengenai Mimpi Buruk

Saat anak terbangun akibat mimpi buruk, tanyakan pada anak apa yang dialami. Jelaskan pada anak mengenai konsep mimpi sesuai dengan usia anak agar ia lebih mudah mengerti.

Setelah itu, pastikan pada anak bahwa yang terjadi di dalam mimpi buruk tidak akan terjadi secara nyata. Yakinkan anak bahwa semuanya akan baik-baik saja.

3. Berikan Anak Kenyamanan dan Keamanan 

Ibu bisa memeluk anak dan menawarkan tindakan lainnya yang bisa membuat anak merasa nyaman. Tidak ada salahnya untuk menemani anak sementara waktu di kamar anak hingga anak kembali merasa nyaman.

4. Bantu Anak untuk Kembali Tidur

Ibu bisa memberikan selimut yang nyaman atau boneka kesayangan untuk membantu anak kembali tidur. Ibu bisa kembali ke kamar setelah anak tidur.

5. Siapkan Pencahayaan yang Tepat di Kamar Anak

Ibu bisa menyiapkan lampu yang sesuai dengan keinginan anak untuk membantu kualitas tidur anak membaik setelah mimpi buruk.

Mencegah Mimpi Buruk pada Anak

Orang tua juga bisa membantu anak dalam upaya mencegah terjadinya mimpi buruk. Ada beberapa hal yang bisa dilakukan, seperti:

• Pastikan anak tumbuh kembang di lingkungan yang sehat.
• Berikan anak waktu istirahat yang sesuai dengan usianya.
• Lakukan jadwal tidur secara rutin.
• Buatlah suasana kamar yang nyaman untuk anak.
• Perhatikan pencahayaan kamar tidur anak.
• Kamu bisa melakukan kegiatan yang membuat anak senang, seperti membaca buku atau bercerita sebelum tidur.
• Hindari menyaksikan tayangan televisi dalam waktu 30 hingga 60 menit sebelum jadwal tidur anak.

Itulah hal-hal yang bisa dilakukan ibu untuk mencegah mimpi buruk pada anak. Jika mimpi buruk yang dialami anak disertai dengan demam atau keluhan kesehatan lainnya, sebaiknya segera lakukan pemeriksaan kesehatan anak di rumah sakit.

Ibu bisa buat janji pemeriksaan menggunakan aplikasi Halodoc agar pemeriksaan bisa berjalan lebih lancar. Yuk, download aplikasi Halodoc melalui App Store atau Google Play sekarang juga!

Referensi:

Kids Health. Diakses pada 2022. Nightmares.

Cleveland Clinic. Diakses pada 2022. Nightmares in Children.